From : a.oliver.zach@gmail.com
To : renees.sia@gmail.com
Subject : No Subject
Renee Anastassia — Medical Sciences : Friday, 20 September 2022.
—Adam Oliver Zaccheus
----
Dalam pemikiran Renee, pria itu tidak terlalu mempermasalahkan ciuman itu.
Butuh beberapa saat baginya untuk menyesuaikan diri untuk bisa dimengerti, mengingat keadaaan yang tiba-tiba menghampiri Renee dalam satu bulan ini. Prof. Ali Hersya memajukan pensiunnya serta memindahkan seluruh jadwal tesis mahasiswanya ke Prof. dr. Adam sampai hal yang masih ia pikirkan saat ini adalah kejadian—kecelakaan—menyakitkan Renee membenturkan bibirnya ke bibir pria itu. Ciuman itu hanya terlihat sebuah kecupan lumatan kecil darinya. Renee itu hanya kecupan berkepanjangan, pikirnya.
Tapi ia akui itu ciuman terbaik—membuat seorang gadis melupakan dirinya untuk sementara waktu. Renee mendapati dirinya melebur ke dalam suasana yang sama sekali tidak menunjukkan akan berhenti. Tangannya berpindah dari rahang ke rambut yang tebal dan lembut, kemudian dia mendengar dirinya menghela nafas, seolah sudah kehabisan oksigen. Dari kejauhan ia mendengar namanya, Lee memanggilnya dan ia menoleh, Holy crab!
Seharusnya Renee tidak menikmati ini.
Prof. Adam memang seorang dosen muda yang sangat berbakat dan ahli biologi, tapi dia juga kejam dan sangat kritis, seluruh kampus dia terkenal pemurung, menjengkelkan dan menakutkan.
Dan Renee baru saja menciumnya.
Renee tidak yakin berapa lama keheningan ini berlangsung, ia berdiri di depan Adam sang Profesor pengganti dr. Ali Hersya yang harus pensiun lebih dini akibat operasi jantungnya, Renee menatap aura intimidasi, mata gelap bahkan rambut yang lebih gelap. Dia diam seperti ia lihat saat menghadiri seminar.
Prof. dr. Adam Oliver Zaccheus, penghancur karir tesis mahasiswa, Renee pernah mendengarnya.
"Bagaimana pertemuan dengan dr, Hunter?" Adam menatap layar laptopnya sangat serius, kacamata yang menyangkut diantara hidung dan kedua matanya terlihat sangat panas, STOP! Renee!!
"Baik, sangat baik dan lancar," Kedua tangan Renee saling bertautan membutuhkan perlindungan dari suasana gelap ini.
"Ah, baiklah kalau begitu." Adam mengangguk.
Renee mulai percaya bahwa dia mungkin lolos.
"Bab dimana kamu menuliskan metabolisme tubuh manusia itu berbeda terlihat bagus namun ada beberapa hal yang harus kamu perbaiki," professor itu terlihat sangat profesional bukan?
"Dan, aku ingin mendengar alasan kenapa kamu harus menciumku satu bulan yang lalu?"
Sial.
"Aku—" Dia membenamkan wajahnya di tangannya. "Itu sulit untuk dijelaskan."
"Oke, aku sudah melihat alasan kamu di surel yang kamu kirimkan tepat setelah kejadian itu, namun aku ingin mendengar," suaranya perlahan dalam dan rendah.
"Mendengar?"
"Ya." Sial, Renee kamu harus sadar!
Tidak ada cara untuk menjelaskan hal ini, orang normal mana pun akan menganggap situasi yang dialami oleh Renee aneh, tetapi Adam Oliver Zaccheus dihadapannya yang jelas-jelas menganggap empati sebagai sebuah serangga bukan kemanusiaan. Tidak akan pernah bisa memahaminya.
KAMU SEDANG MEMBACA
The Cocktail Club
RomanceTHE WORKS WRITTEN HERE ARE ALL FICTION. CHARACTER NAMES, PLACES, SETTINGS AND TIMES ARE THE AUTHOR'S IMAGINATION. Novel in Bahasa Indonesia All rights reserved. Copyright© 2023 by onesweetiee.