[1] Chapter 4 - Classes

327 52 5
                                    

"Aku tidak mengharapkan ada banyak di antara kalian yang menghargai ilmu pengetahuan rumit dan eksak yang diajarkan dalam ilmu Ramuan"

Snape menatap murid yang ada di dalam kelas dengan seksama. Terutama pada Harry yang sedang menulis di bukunya. Alice duduk di samping kanan Harry dan dapat melihat jelas Professor Snape yang menatap Harry tajam. Tatapan tajam Snape membuat seluruh murid ketakutan dan gugup. Satu-satunya murid yang merasa bahagia disitu adalah Alice. 

"Mr. Potter. Selebriti kita yang baru. Coba katakan apa yang kudapat......"

"Aku tidak tahu, sir" 

"Kau tidak tahu?  Kita coba lagi. Dimana kau bisa menemukan Bezoar?"

"Aku tidak tahu, sir" 

Dari semua kesenangan dan keuntungan Alice menjadi salah satu karakter yang ada di film Harry Potter. Dapat melihat karakter-karakter kesukaannya terutama Snape di depannya adalah salah satu kebahagiannya. Terutama saat Snape mulai bertanya pertanyaan-pertanyaan yang susah untuk murid baru. Alice merasa kekerenan Snape meningkat 80%.  Alice tersenyum lebar melihat Snape yang berjalan ke arah mejanya. Meja Harry lebih tepatnya.

"Perlu kau tahu, Potter. Asphodel Wormwood adalah bahan ramuan tidur yang sangat ampuh, dikenal sebagai minuman orang mati. Bezoar adalah......."

"Well, mengapa kalian tidak mencatat ini?" Para murid yang mendengar pertanyaan ketus Professor Snape segera mengambil pena tinta mereka dan menulis ke dalam bukunya. 

Snape melihat Alice yang masih menatapnya dengan tersenyum lebar berseru "Kamu tidak mencatat?"

Alice melambaikan tangan di atas bukunya yang kosong pelan dan natural, sebelum membalikkan ke lembar selanjutnya. Terlihat catatan yang ada di buku itu sesuai dengan penjelasan Snape tadi "Aku sudah menulisnya dari tadi, professor" 

Snape mengerutkan alisnya, dia tidak melihat Alice menulis tadi. Snape melihat Alice sebentar sebelum akhirnya pergi tanpa berkata apapun. Harry melirik ke arah Alice dan berbisik pelan "Kapan kamu menulisnya?"

"Aku sudah menulisnya tadi. Kamu saja yang tidak melihatnya, Harry" 

Tentu saja Alice tidak menulis, karena telalu sibuk memperhatikan Snape dari awal. Alice bahkan tidak memegang penanya sama sekali. Dia menggunakan kekuatan sihirnya untuk membuat catatan di halaman lembar kosong yang dia tunjukkan ke Snape.

"Perhatikan Gryffindors, lima angka dikurangi dari asrama kalian karena celoteh teman kalian"

Harry dan murid Gryffindor lain mendesah pelan. Alice tersenyum tipis. Walaupun poin asrama Gryffindor berkurang saat ini, di akhir tahun piala asrama akan tetap menjadi milik Gryffindor tentu saja karena tiga orang yang duduk di sebelah Alice dan juga poin dari Neville.

***

BAM

Alice menoleh kaget kearah Seamus yang gagal mengubah air menjadi Rum. Walaupun Alice tahu ini akan terjadi, dia tidak menyangka suaranya akan sekeras itu. Alice tertawa kecil bersama murid yang lain. 

"Ah, ada surat" Ron berseru melihat ke langit-langit saat ada burung hantu yang mulai berdatangan

Suara burung hantu yang membawa surat mulai mengeras. Banyak murid yang mendapat surat atau titipan dari keluarganya. Alice mendapat surat dari paman dan bibinya yang menanyakan kabar Alice. 

The Story of Alice LeeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang