1. King Card

1.7K 134 39
                                    

A/N: Book ini terinspirasi dari beberapa manhwa dan manga yang telah aku baca, kayak Caste Heaven, Lookism, Banana Fish.. Jadi mungkin kalian akan nemuin kesamaan.

Tbh I'm so anxious about this (I never not anxious).. kayak aku sampe mikir 100 kali mau post work ini apa ngga hahaha tapi karena aku udah ngetik 6k kata untuk chapter ini jd yaudalah post aja😭

Sebelum baca, make sure kalian udah liat warning. I suggest you to read this slowly karena emang rada belibet buku ini huhu, mon maap, mungkin efek karena hamba udh lama gak nulis.

Bakal banyak typo so bear with me.

Anyway. Happy reading:)

++

"Kalau aku kalah, aku akan jadi budakmu sampai mati. Tapi jika aku menang, aku akan menggantikan posisimu sebagai ketua kelas."

"Kau ini sedang melantur ya? Tak ada omega yang berhak jadi pemimpin dan tak akan ada yang bisa."

Omega itu menghembuskan nafas berat, "Tapi bagaimana jika aku yang menang?"

Alpha itu mendesis pelan, kemudian tertawa mengejek. "Baiklah. Biarkan aku menyadarkanmu dari khayalanmu itu. Lagipula akan menyenangkan jika memiliki budak."

Di dunia ini, alpha memiliki dua pilihan. Menjadi pemimpin atau dipimpin.

Normalnya, mereka akan bertarung untuk meraih kursi pemenang, alpha yang kalah akan otomatis menjadi bawahan yang menang.

Di sisi lain ada Beta, atau manusia normal yang selalu akan mengikuti arahan dari alpha. Mereka bisa bertarung jika ingin, saat menang, otomatis mereka akan menjadi alpha. Namun hal itu sangat jarang terjadi.

Sedangkan omega adalah budak dari alpha atau beta. Mereka tidak memiliki banyak pilihan.

Bugh!

Suara tinjuan itu terdengar nyaring dan berulang-ulang. Ada sampai 15 orang yang menyaksikan perkelahian ini. Mereka semua tertegun, tak ada yang berniat menghentikan si pemuda yang terus melayangkan tinjunya ke wajah pemuda di bawahnya. Dalam hati merasa tidak percaya dengan apa yang barusan mereka lihat.

Tak lama kemudian, akhirnya satu pemuda berkacamata melangkah ke arah pemuda yang masih sibuk memukuli pemuda di bawahnya. Pemuda malang itu sudah babak belur, wajahnya mulai membengkak dan dipenuhi darah. Nyaris tak bisa dikenali.

"Donghyuck. Kau sudah menang." Si pemuda berkacamata mengatakan dengan antusias. "Tak usah buang-buang tenagamu untuk memukuli dia lagi."

Si pemuda yang bernama Donghyuck itu akhirnya berhenti. Mengatur nafasnya sembari menatap pemuda dibawahnya dengan seksama. "Sepertinya kau tak jadi punya budak?"

Pemuda itu tidak menjawab, hanya satu erangan kesakitan yang keluar dari mulutnya.

"Aku yang menang taruhan ini." Donghyuck beranjak, lalu berbalik menatap kerumunan dibelakangnya yang merupakan bawahan dari pemuda malang yang baru saja dia habisi. "Aku adalah ketua kelas kalian sekarang. Kecuali kalian ingin menantangku saat ini juga.."

"T-tidak. Kau adalah ketua kelas kami sekarang."

Donghyuck menyeringai, "Baiklah. Bubar."

Tanpa berpikir panjang, mereka meninggalkan tempat ini dengan langkah panjang, dua orang dari mereka masih bersimpati dengan mengambil alpha yang nyaris sadarkan diri itu, membawanya untuk diobati.

--

Dan itu adalah kali pertama Donghyuck menjadi ketua kelas.

Lee Donghyuck, mungkin bisa dibilang satu-satunya omega yang berani menantang para alpha demi tidak berakhir menjadi budak. Dia selalu menantang dengan menawarkan dirinya sebagai budak memancing para alpha bodoh itu untuk bertarung melawannya.

KING [MARKHYUCK]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang