Cukup lama perjalanan mereka untuk sampai dimall ,macetnya ibu kota tidak dapat dihindari apalagi tepat jam makan siang .
Gentala tertidur kembali dipangkuan Gaelan ,dimobil terlalu lama membuat Gentala merasa pegal belum lagi cidera pahanya yang kadang masih terasa sakit membuat Gentala rewel lagi ,bermacam posisi dicoba untuk menenangkan Gentala apalagi mobilitas yang sempit karena didalam mobil menyulitkan Gaelan untuk menenangkan adiknya
"Stt sakit ,pegel abang " ucap Gentala yang masih setengah tidur
"Sabar dedek lagi macet bentar lagi sampai kok dedek sabar yah " ucap Gaelan menenangkan
"Panas abang gasukaaa " Gentala menarik narik bajunya karena dirasa tidak nyaman dan panas.
"Iya iya ini ac nya abang kencengin "Gaelan menurunkan suhu ac nya lagi,padahal jika orang biasa suhu dimobilnya sangatlah dingin
"Astaga dedek bener bener yah ,udah sedingin ini masih juga bilang panas "ucap papa yang heran melihat Gentala
"Papa coba aja masuk kamar Gentala ,udah kaya dikutub " balas Gaelan
"Padahal kalo mau tidur papa atur normal loh bang " ucap papa
"Didinginin lagi sama dedek pah,makannya dedek kalo pagi suka pilek atau ga hidungnya mampet trus rewel kalo pagi" adu Gaelan
"Abang kok ga bilang mama kalo dedek suka kaya gitu" ucap mama
"Abang lupa mulu ma tiap mau ngasi tau" balas Gaelan
"Kayanya dedek harus ditemenin kalo tidur ,harus benerin suhu tidur dedek dulu lama lama dedek bisa kena sinus lagi " sambung papa
Akhirnya mereka sampai dimall ,Gentala langsung digendong papa masih dalam setengah tidur,mama membawakan hoodie gentala yang sedari tadi belum juga dipakai
"Dedek mau makan apa hmm ,mau nasi padang atau chinese food?" Tanya papa
"Mau dimsum " cicit Gentala pelan
"Abang mau chinese food apa nasi padang?" Tanya papa
"Chinese food aja pah ,abang mau nasi goreng " balas Gaelan
Mereka langsung menuju restoran chinese food yang cukup terkenal dan mewah,siang ini restoran cukup ramai mungkin karena jam makan siang .
Mama langsung memesan beberapa menu best seller direstoran ini dan pesanan kedua kesayangannya tentunya
Gentala masih duduk dipangkuan papa ,sepertinya masih mengumpulkan nyawa bangun tidur tak apa asal tidak rewel lagi
Tak menunggu lama makanan sudah dihidangkan dimeja mereka ,berbagai makanan sudah tersedia ,Gentala melihat ada makanan favoritnya ingin turun duduk sendiri
"Papa mau duduk " ucap Gentala
"Pelan pelan dedek " papa membantu Gentala untuk duduk dikursi sampingnya.Gaelan sendiri sudah sibuk dengan makanannya
"Dedek mau makan apa ?" Tanya mama
"Mau dimsum mama " ucap Gentala menunjuk menu favoritnya
"Pelan pelan yah masih panas " sambung mama
Gentala hanya mengangguk menyuapkan dimsum kemulutnya,rasa juicy dari daging udang dan ayam bersatu dimulutnya membuat mood Gentala naik drastis ,ditambah dengan cocolan chili oil menambah kenikmatan makan siang hari ini.Mereka tersenyum melihat Gentala yang makan dengan lahap walaupun tanpa nasi :)
"Dedek cobain nasi goreng abang " ucap Gaelan sambil menyuapkan nasi gorengnya
"Enak abang dedek suka " balas Gentala
"Abang suapin lagi yaa " ucap Gaelan disambut dengan anggukan lucu dari Gentala
Setelah menghabiskan makan siang ,mereka memutuskan untuk berbelanja disalah satu butik teman mama
Seperti ibu ibu pada umumnya mama akan sangat lama jika berbelanja terutama pakaian .Gaelan dan Gentala menunggu disofa yang disediakan dibutik tersebut ,sedangkan papa mengikuti mama karena ada beberapa baju yang harus mereka beli
Gaelan memangku adiknya karena sofa yang disediakan single ,sedangkan Gentala tidak mau duduk sendiri.Mereka hanya mengamati mama dan papa yang mondar mandir memilih baju yang sesuai.
"Abang " panggil Gentala
"Hmm kenapa ?" Jawab Gaelan
"Abang boseen mama lamaaa " rengek Gentala
"Sabar dong dek ,kita liat liat yuk" ajak Gaelan
"Tapi adek mau jalan sendiri yah" balas Gentala
Mereka berdua akhirnya ikut melihat koleksi koleksi terbaru dibutik tersebut
Gaelan menggandeng tangan Gentala menjaga agar adiknya tidak jatuh ,sementara Gentala berjalan dengan sedikit pincang tak terlalu sakit tapi masih kurang nyaman untuk berjalan.
"Dedek sama abang mau yang mana?" Tanya mama
"Gamau mama ,mau pulang " balas Gentala
"Kenapa dedek ?" Tnya papa
"Lamaa banget papaaa ,mau maiin "balas Gentala
"Dedek mau ke time zone dulu yaa ,bang mau nemenin dedek atau mau nunggu disini ?" Tanya papa
"Abang temenin adek aja pa" balas Gaelan
"Yaudah tapi pelan pelan yah "ucap papa
Gaelan dan Gentala keluar dari butik menuju timezone
Ditimezone Gaelan dan Gentala memainkan game basket dengan taruhan yang kalah dapet sentil dijidat
"Suit aja siapa duluan "usul Gentala
Batu
Gunting
Kertas
"Yes abaang duluan!" Pekik Gaelan
Gaelan ancang ancang sebelum waktu game dimulai
Ready
1
2
3
Go
Cukup bagus permulaan Gaelan yang menghasilkan banyak bola masuk membiat Gentala cemas takut abangnya memiliki poin tinggi.
145
Point Gaelan terbilang cukup tinggi ,Gentala yang tak mau kalah langsung bersiap
"Giliran adek ,abang liatin yah adek pasti lebih jago " ucap Gentala tengil
" Coba buktiin dek ,gausa banyak omong " balas Gaelan
Ready
1
2
3
Go
Gentala bersemangat memasukan bola kedalam ring ,terlihat point Gentala yang terus naik
130
"Yes abang menang ,tengil sih jadi kalah kaan " ejek Gaelan
Gentala membalas dengan tatapan sengit dirinya harus merelakan jidat pari purna disentil abangnya"Sini jidatnya " Gaelan memiting leher Gentala agar tidak banyak bergerak
"Abang jangan kenceng kenceng " takut Gentala
"Suka suka abang dong kan menang " balas Gaelan tengil
Ctaks
" AAAAW abang kenceng bangeeeet " pekik Gentala mengusap jidatnya yang berasa cenat cenut
"AHAHAHHAHAHHAAA sorry dek " Gaelan langsung menertawakan Gentala yang mengusap jidatnya dengan muka masam
"Sini sini abang usap biar ga sakit " Gaelan mengusap perlahan jidat Gentala yang memerah sambil sesekali menertawakan Gentala
.
.
.
Next?
KAMU SEDANG MEMBACA
BASKETBALL!
Teen FictionMenceritakan keseharian Gaelan Rasendriya dan Gentala Rasendriya kakak beradik yang sama sama mencintai olahraga basket ,keduanya menjadi pemain inti pada tim masing masing,tidak jarang mereka menjadi MVP of match,mereka masih berada dibangku SMA G...