Chapter 4

10 5 2
                                    

" Let's go "  , kata Erika sambil menarik lengan Izrail .

Lamunan Izrail terhenti . Kakinya cuba mengejar langkah Erika . Dia telan air liur pahit . Degup jantungnya yang lari cuba dia aturkan semula .

" Proceed to next objective . 4th  floor now " , suara Erika mengarah . Tangannya menekan punat pada earpiece untuk menamatkan komunikasi .

Langkah mereka bawa ke lif . Saat pintu lif  terbuka , wajah Erika bertukar pucat . Matanya bersabung dengan mata lelaki-lelaki yang berada di dalam lif itu . Orang James .

Izrail yang perasan dengan perubahan wajah Erika bertindak menarik lengan Erika untuk mengikuti langkahnya . Saat mereka masuk ke dalam lif , anak buah James tak putus memandang ke arah Erika . Izrail yang perasan dengan tatapan lelaki-lelaki itu bertindak menghadap Erika . Membelakangi lelaki-lelaki tersebut .

Kedua belah tangannya diletakkan pada dinding lif . Mengepung tubuh kecil Erika . Mata tajamnya  dipasakkan pada wajah takut Erika .

" Look at me , darling " , suara Izrail sengaja dikuatkan supaya sampai ke pendengaran anak buah James itu .

Erika bagaikan lembu dicucuk hidung mengikut saja arahan Izrail . Rasa takut yang dirasainya mula hilang . Dia menarik nafas dalam sebelum dihembus perlahan .

" Sorry , gentleman . My woman is not feeling very well . How I wish you can stop staring her or else I slam  your face to the wall  " , kata Izrail pada anak buah James . Mereka berpaling ke arah lain  . Segan kerana ditegur sebegitu oleh Izrail . Ada juga yang gerun dengan amaran dari Izrail itu . Aura lelaki itu sangat membunuh .

Erika tertunduk malu .  Lututnya terketar -ketar menahan tubuhnya .

Dia sangat berharap misi ini dapat selesai dengan segera . Bila-bila masa sahaja jantungnya boleh meletup akibat degup jantung yang terlalu cepat . Gara-gara lelaki dominan di hadapannya ini .

Ting !
Pintu lif terbuka .
Anak buah James keluar .

Izrail masih memandang Erika . Tubuhnya langsung tidak bergerak dari posisi tadi .

" Diaorang da- dah pergi " , kata Erika .

Pintu lif tertutup . Lif bergerak ke atas .

Mata Izrail bersabung dengan mata Erika . Wajahnya serius .

Suasana hening memenuhi segenap ruang . Erika dapat mendengar jelas degup jantungnya dari tadi yang tak henti laju berdegup .Nafasnya pula seakan putus-putus .  Tubuhnya bekerja keras untuk mengepam oksigen ke seluruh badannya .

" Show no fear to your enemies . Don't let them devour you , Erika "

" Fake it till you make it " , pesan Izrail .

Ting ! Pintu lif terbuka . Izrail berlalu pergi .

Erika menghembuskan nafas kasar . Rasa nak tercabut nyawa !

Kaki dia bawa mengikut Izrail yang sudah jauh meninggalkannya .

" Chief ! " , suara Ariana .

Erika segera menghampiri Ariana . Izrail mengikutnya dari belakang .

" You get the fingerprint ? " , tanya Ariana .

Erika mengangguk perlahan . Dia menunjukkan bajunya . Ariana tersenyum gembira . Sarung tangan nitrile  dia sarung .

" Sam , powder " , minta Ariana pada pembantunya .

" Where , Chief ? " , tanya Ariana .

Erika terdiam seketika . Memikirkan belah mana cap jari milik James terletak .

IZRAIL HADID   [ ON GOING ]Where stories live. Discover now