" Let's go " , kata Erika sambil menarik lengan Izrail .
Lamunan Izrail terhenti . Kakinya cuba mengejar langkah Erika . Dia telan air liur pahit . Degup jantungnya yang lari cuba dia aturkan semula .
" Proceed to next objective . 4th floor now " , suara Erika mengarah . Tangannya menekan punat pada earpiece untuk menamatkan komunikasi .
Langkah mereka bawa ke lif . Saat pintu lif terbuka , wajah Erika bertukar pucat . Matanya bersabung dengan mata lelaki-lelaki yang berada di dalam lif itu . Orang James .
Izrail yang perasan dengan perubahan wajah Erika bertindak menarik lengan Erika untuk mengikuti langkahnya . Saat mereka masuk ke dalam lif , anak buah James tak putus memandang ke arah Erika . Izrail yang perasan dengan tatapan lelaki-lelaki itu bertindak menghadap Erika . Membelakangi lelaki-lelaki tersebut .
Kedua belah tangannya diletakkan pada dinding lif . Mengepung tubuh kecil Erika . Mata tajamnya dipasakkan pada wajah takut Erika .
" Look at me , darling " , suara Izrail sengaja dikuatkan supaya sampai ke pendengaran anak buah James itu .
Erika bagaikan lembu dicucuk hidung mengikut saja arahan Izrail . Rasa takut yang dirasainya mula hilang . Dia menarik nafas dalam sebelum dihembus perlahan .
" Sorry , gentleman . My woman is not feeling very well . How I wish you can stop staring her or else I slam your face to the wall " , kata Izrail pada anak buah James . Mereka berpaling ke arah lain . Segan kerana ditegur sebegitu oleh Izrail . Ada juga yang gerun dengan amaran dari Izrail itu . Aura lelaki itu sangat membunuh .
Erika tertunduk malu . Lututnya terketar -ketar menahan tubuhnya .
Dia sangat berharap misi ini dapat selesai dengan segera . Bila-bila masa sahaja jantungnya boleh meletup akibat degup jantung yang terlalu cepat . Gara-gara lelaki dominan di hadapannya ini .
Ting !
Pintu lif terbuka .
Anak buah James keluar .Izrail masih memandang Erika . Tubuhnya langsung tidak bergerak dari posisi tadi .
" Diaorang da- dah pergi " , kata Erika .
Pintu lif tertutup . Lif bergerak ke atas .
Mata Izrail bersabung dengan mata Erika . Wajahnya serius .
Suasana hening memenuhi segenap ruang . Erika dapat mendengar jelas degup jantungnya dari tadi yang tak henti laju berdegup .Nafasnya pula seakan putus-putus . Tubuhnya bekerja keras untuk mengepam oksigen ke seluruh badannya .
" Show no fear to your enemies . Don't let them devour you , Erika "
" Fake it till you make it " , pesan Izrail .
Ting ! Pintu lif terbuka . Izrail berlalu pergi .
Erika menghembuskan nafas kasar . Rasa nak tercabut nyawa !
Kaki dia bawa mengikut Izrail yang sudah jauh meninggalkannya .
" Chief ! " , suara Ariana .
Erika segera menghampiri Ariana . Izrail mengikutnya dari belakang .
" You get the fingerprint ? " , tanya Ariana .
Erika mengangguk perlahan . Dia menunjukkan bajunya . Ariana tersenyum gembira . Sarung tangan nitrile dia sarung .
" Sam , powder " , minta Ariana pada pembantunya .
" Where , Chief ? " , tanya Ariana .
Erika terdiam seketika . Memikirkan belah mana cap jari milik James terletak .
YOU ARE READING
IZRAIL HADID [ ON GOING ]
Actionside story darling Kisah Izrail Hadid . Izrail Hadid , sniper yang keras kepala bukan kepalang . Bersama partner in crimenya , Erika Isabelle doktor perubatan yang mempunyai side job sebagai hacker . " Jom kahwin " - Erika Isabelle " Tak nak "...