Seperti anak panah, peluru, dan roket luar angkasa
Banyak nyata yang lewat tanpa sempat dihadapi lebih lama
Kopi yang tersesap hanya sekelabat bayang
Seram untuk tahu kita kini telah melampaui masa remaja
Dan di sela-sela kehidupan
Tak pernah sekalipun kita bersisian
Memohon-mohon dalam kekelabuan
Pun akhirnya kita hampir pasti tak akan bisa bertemu lagi
Seberapa sering pun kita bertemu dalam mimpi
waktu sudah melesat dan Biru sudah pergi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Rasa Yang Tak Pernah Usai
PoetryBagaimana rasanya menjadi angin yang meninggalkan helai daun? Atau kaki yang menciptakan jejak permanen pada tanah yang mengering? Atau tangan-tangan yang lewat untuk memetik bunga dari pohonnya? Bagaimana, Biru? Aku hanya tahu menjadi helai daun ya...