Prolog

17 3 0
                                    

Seorang remaja lelaki berjalan gontai setelah keluar dari ruangan dokter. Ia kemudian mendudukkan tubuhnya di kursi yang berada di samping ruangan itu.

Ia bersandar dengan memejamkan matanya, mencoba untuk tidak mengeluarkan air mata.

"Kenapa gini tuhan," lirihnya pilu.

"kanker otak. Itulah penyebab kamu seringkali kelelahan, pusing berlebihan dan mimisan."

"ARGGHHH," Teriaknya, hingga orang-orang menatapnya heran. Ia pun pergi berlari keluar menuju parkiran motor setelah itu ia pergi ke suatu tempat.

•••
Di halaman taman ada gadis remaja yang  sedang menunggu seseorang. Dia terus menerus mengechek smartphone yang ada di genggamnya.

"Abar mana sih. Kok lama, ya," gerutunya pada diri sendiri. Ia sudah menunggu kurang lebih tiga puluh menitan, tapi orang itu tak kunjung datang.

Lalu tak lama kemudian datang seseorang dari belakangnya. Ia pun tersenyum dengan sedikit kesal.

"Maaf, nunggu lama," ucap orang itu.

"Iya. Emang kamu abis ngapain aja sih lama banget?"

"Nganter eliz ke toko buku," jawabnya.

Gadis itu mendengus kesal, "selama aku nunggu berarti kamu sama dia?"

Lelaki itu mengangguk kembali. Kemudian menatap gadis di depannya dengan dalam.

"Za, kita udahan aja," ucapannya membuat gadis itu bingung.

"Apa?" Tanya gadis itu memastikan.

"Kita udahan aja sampe sini. Kita putus," ucapnya lagi.

Gadis itu menggeleng, "apasih gak jelas. Aku lagi kesel bar, jangan bikin aku tambah kesel dong," ketusnya.

"Gua gak suka sama lo dari awal. Gua cuma kasian aja sama lo. Sekarang kita gak bisa lanjut lagi, Maaf,"

Jelas. Ucapan lelaki itu jelas membuat gadis di hadapannya sakit.

"Lo pulang sendiri. Gua pamit, makasih atas semuanya izaria," lelaki itu bergegas menuju motornya, setelah itu lantas ia pun pergi. Meninggalkan gadis itu yang sudah mengeluarkan air mata.

"Gua benci lo, Abarizam! Aaaa!! Lo jahatt!"

[04.09.2023]

•••••

Hai lanmul disini

Cuma mo bilang aja ini itu asli imajinasi gua

Jangan bilang ini jiplak ya. Walaupun ada persamaan tokoh, nama, tempat, dan apapun itu.

Meskipun gaada cuma beberapa orang yang baca, gua gak masalah.

Gua cuma pen nulis aja apa yang ada di otak gua hehe.

For u bestii : tq always support me!

AIZ Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang