Chapter 3

752 8 0
                                    

Plis Follow, Vote dan Support ya. Happy Reading :) 🌑🌹

"Draven" ucap Millie saat melihat siapa yang masuk ke ruangannya

"Ku kira kau tidak akan sampai" sambung Mars

"Jika aku tidak sampai maka kau lah alasannya" balas Draven lalu duduk di sofa

"Bagaimana keadaanmu?" tanya Draven

"Sudah jauh lebih baik, dokter juga mengatakan hari ini aku bisa pulang. Tapi kau tahu kan aku tidak akan pulang sebelum kau datang" tanggap Millie sedikit kesal

"I'm sorry, lainkali jangan paksakan dirimu untuk diet. Persetan dengan prosedur itu"

"Itu jawaban yang ku harapkan Rav"
Rav atau Raven adalah nama kecil yang Millie berikan bagi Draven dan nama itu hanya boleh disebut oleh Millie ingat hanya Millie

"Sering-seringlah ke rumah, kakak selalu menanyakan mu"

"Aku pasti akan kesana jika pekerjaan ku sudah selesai"

"Baiklah, aku anggap itu adalah janji"

Saat Draven dan Millie tengah bercerita maka Mars pria itu hanya duduk pada sofa samping Draven dengan mata yang sibuk pada handphonenya
"Keturunan ular" batin Mars. Entah siapa yang dia maksud.

-----------------------------------------------------------------
"Julie tolong ingatkan ku untuk acara Gala Dinner besok"

"Apa kau yakin untuk hadir?" tanya Peter

"Ya, aku tidak akan bersembunyi lagi. Biarkan mereka melihat kita namun jangan biarkan mereka melihat permainan kita. Jadikan mereka sebagai pemain utama dan kita adalah sutradaranya" jawab Rosse sambil menandatangani dokumen yang di bawa oleh Julie-sekretarisnya.

"Inilah alasannya aku menyukai mu kak"

Quintessa Rosse Humphries adalah wanita keturunan Prancis-Spanyol. Rosse adalah panggilannya dan dia berusia 23thn. Wanita itu adalah Presiden dari Black Rose Grup atau yang awalnya dikenal dengan nama Charles Humphries Grup. Perusahaan yang dipimpin oleh Rosse bergerak di sektor layanan bisnis-konsumen, perawatan kesehatan, perhotelan-hiburan, dan makanan-minuman.
Jika kalian bertanya kenapa bukan Atlas ayah Rosse yang menjadi Presiden dari Charles Humphries Grup padahal Atlas adalah anak satu-satunya Charles. Jawabannya karena Atlas memilih jalannya sendiri sebagai seorang Panglima Angkatan Darat. Saat awal Atlas memilih jalannya sebagai seorang abdi negara dirinya dan Charles berdebat hebat bukan sekedar berdebat tapi ayah dan anak itu hampir saja saling membunuh jika Izy tidak datang menghentikan mereka berdua, maka dapat dipastikan sekarang salah satu dari mereka sudah tertidur lama dalam tanah. Sadis? tentu tidak itu adalah hal biasa dalam klan Humphries. Lalu kenapa juga bukan Helios anak pertama dari Atlas sekaligus cucu pertama Charles jawabannya sama seperti Atlas yaitu Helios memilih jalannya sendiri. Jika Atlas sebagai panglima angkatan darat maka Helios adalah kapten pada angkatan laut. Saat Helios memilih jalannya seperti Atlas tentu saja hal itu membuat Charles pusing bukan main pada anak dan cucunya. Dia sudah menyiapkan masa depan yang baik untuk mereka berdua tapi mereka malah menolak hal tersebut. Tapi syukurlah ketika Rosse wisuda pada usia 21thn dia bersedia untuk menggantikan posisi ayahnya. Rosse sadar itu bukan hal mudah untuk memimpin perusahaan namun dia lebih tak rela membiarkan kakeknya bekerja terus menerus dengan kondisi yang tidak sehat.

Namun setelah kelulusannya semua tidak berjalan seperti yang di harapkan, ingatlah bahwa manusia yang merencanakan namun Tuhan yang menentukan.
Rosse hamil. Ya benar Rosse hamil. Saat itu dia baru saja pulang dari party wisuda temannya, dalam perjalanan pulang mobilnya di hadang oleh mobil lain. Rosse melihat seorang pria berbadan tinggi besar menggunakan topeng hitam dan pakaiannya serta hitam, tak ada yang bisa Rosse lihat dari pria itu kecuali matanya. Pria itu memukul kaca pintu hingga pecah lalu dengan paksa membuka pintu mobil Rosse. Rosse tidak bisa melawan karena saat itu dia sedikit mabuk maka dari itu dia memutuskan untuk pulang. Pria itu dengan kasar menarik rambut Rosse sampai Rosse jatuh ke jalan dan pria itu memegang kaki Rosse dan menyeret Rosse sampai masuk pada mobil pria itu. Tangan Rosse di borgol, mulutnya disumpal kain dan matanya ditutup menggunakan kain hitam. Rosse tidak tau dimana dia dibawa namun satu yang Rosse yakin adalah dia berada di dekat pantai karena dia mendengar suara ombak.

Dan lagi Rosse diseret ke sebuh ruangan. Seketika semua menjadi hening, Rosse hanya mendengar suara pintu di kunci dan suara langkah kaki yang semakin mendekat padanya. Dan detik berikutnya Rosse sangat terkejut dengan suara "srek" bajunya di robek dan branya di tarik kasar. Payudaranya diramas kasar sampai kemerahan. Tidak sampai situ setelah pria itu puas bermain dengan payudara Rosse maka sekarang adalah bagian bawah Rosse. Celana Rosse di robek begitu saja dan celanadalamnya langsung di lepas. Saat pria itu dengan kasar menusuk kewanitaan Rosse menggunakan kejantanannya dan terus menerobos sampai titik terdalam, di detik itulah Rosse merasa dia sudah mati. Pria itu tidak satu kali melakukannya tapi berkali-kali sampai Rosse tidak sadarkan diri. Bukan hanya diperkosa namun Rosse juga dihajar sampai beberapa sudut wajahnya berdarah.
Katakan padaku apa yang akan kalian lakukan jika berada pada posisi Rosse, berteriak? berteriak saat mulut mu disumpal dengan kain dan bibirmu di lem menggunakan isolatip? memukul? memukuk saat tanganmu di borgol? menendang? menendang saat kedua kakimu di pasung? Katakan pada Rosse bagaimana.

Saat sadar Rosse membuka matanya setelah semalaman diikat menggunakan kain hitam. Yang dilihat Rosse adalah rumahnya. Dia tepat berada di pintu masuk rumahnya. Saat ingin berdiri untuk membuka pintu Rosse terjatuh karena tubuhnya benar-benar remuk akibat permainan kasar pria brengsek itu. Namun Rosse memaksakan dirinya untuk masuk ke dalam rumah.
Rosse menangis sejadi jadinya. Hancur sudah hidupnya, lenyap harga dirinya dan hilang sudah keperawanannya yang dia jaga untuk sang kekasih.

Berhari-hari Rosse larut dalam duka dirinya, tidak makan, tidak beraktivitas dan Rosse hanya mengurung diri dalam kamar. Sampai pada hari ke 4 dia menerima telpon dari kakeknya.

"Hai sweetheart, apa kau mengira kakekmu sudah mati?" ucap Charles yang ingin menjagak Rosse bercanda. Rosse sekuat tenaga mengatur suara dan nafasnya

"Kakek... "
Mendengar suara Rosse,  Charles sadar ada yang terjadi pada cucunya

"Kau baik-baik saja? " tanya Charles serius.
Mendengar pertanyaan itu, Rosse langsung menggeleng dan saat itu pecahlah tangis Rosse dan dia menceritakan semua yang terjadi semalam tanpa terlupakan apapun.
Setelah itu Charles langsung mengatur kepulangan Rosse dari Barcelona ke NewYork
🌹
🌹
🌹
🌹
Nah kalian udah tahukan ada apa sama Rosse 2 tahun lalu. Ada yang bisa nebak pria brengsek itu siapa?
WAJIB KEPO YA

see u di next chapter 💞💋

DESEOTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang