Part 2

245 20 0
                                    

Jam pelajaran terakhir telah usai, Hanbin yang baru saja ingin beranjak keluar dari kelasnya itu langsung menoleh kearah salah satu teman sekelasnya yang tiba-tiba memanggil

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jam pelajaran terakhir telah usai, Hanbin yang baru saja ingin beranjak keluar dari kelasnya itu langsung menoleh kearah salah satu teman sekelasnya yang tiba-tiba memanggil.

"Hanbin, kamu langsung pulang sekarang? Tidak ada kegiatan club?" Tanya Gunwook.

"Aah aku tidak ikut kegiatan club dan tidak berminat ikut satupun" Jawab Hanbin lalu mengucapkan selamat tinggal pada Gunwook.

Ketika berjalan pulang melewati lapangan sekolahnya, Hanbin melihat Hao yang sedang bersenda gurau dengan salah satu temannya disana. Kedua orang itu terlihat asik sekali sehingga membuat Hanbin iri.

Lalu kejadian tadi siang itu tiba-tiba terpikirkan lagi di benak Hanbin. Alasan mengapa Hao menjauhinya sejak beberapa tahun lalu. Mungkin memang sekarang sudah saatnya untuk dia menggali misteri ini lebih mendalam.

'Saat ini bahkan aku tidak memiliki banyak informasi. Yang aku tau tentangnya adalah dia hanya seorang manager club sepak bola di sekolah. Mempunyai sahabat yang akrab dengan nya. Tidak memiliki pacar dan selalu berada di peringkat teratas di kelasnya. Aku juga tidak menemukan sesuatu yang salah dimanapun. Dari kelihatannya, dia seperti murid SMA biasanya. Meskipun bisa jadi ada beberapa hal yang kulewatkan'

Sore itu Hanbin yang sedang sendirian di rumah akhirnya mulai penasaran dengan isi kamar kakaknya. Ketika dia mencoba memutar knop pintu nya, ternyata pintu itu gagal terbuka karena terkunci dari luar. Sehingga membuat Hanbin sedikit curiga.

'Kamarnya itu. Apa selalu dalam keadaan terkunci setiap saat? Aku belum pernah membuka nya jadi aku baru sadar kalau pintu ini ternyata terkunci'

"Hmm sebenarnya aku tidak terlalu yakin tentang ini.." Ujar Hanbin sambil mengambil sebuah jepitan kawat yang ingin dia gunakan untuk membobol pintu kamar itu. "Ya.. Aku rasa akan baik-baik saja.."

Setelah pintu berhasil dibuka, terlihatlah kamar Hao yang normal seperti anak laki-laki biasa nya.

~~~

Malam pun telah tiba, Hao yang baru saja sampai di rumah terdiam sejenak ketika melihat Hanbin sedang tertidur di sofa ruang tamu. Dia terlihat bingung ketika melihat handphone miliknya berada diatas nakas.

'Handphone itu. Ku pikir aku menaruhnya di kamar'

Hao berjalan mendekat kearah sofa untuk melihat wajah Hanbin lebih lekat. Terlihat gurat khawatir di wajahnya ketika mengingat kejadian tadi siang. 'Sepertinya aku terlalu kasar memukulnya tadi..' Ujar Hao dalam hati, tangan nya mencoba untuk menyingkirkan rambut yang menutupi dahi Hanbin.

Grep

Sebuah tangan tiba-tiba menahannya dengan kuat. Hao mendadak panik karena Hanbin yang terbangun dan saat ini sedang menatapnya lekat "Apa–? Ah iya handphone ku.." Panik Hao gelagapan. Lalu Hanbin membantu nya mengambil handphone itu dan di berikan nya pada Hao "Ini hyung"

Dear, Crazy Monster (BinHao)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang