⸙ /ㅤ✧ 𝐑𝐄𝐓𝐑𝐎𝐔𝐕𝐀𝐈𝐋𝐋𝐄𝐒

403 45 11
                                    

TEWASNYA seorang pria bernama Raphaël J

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

TEWASNYA seorang pria bernama Raphaël J. Constance, yang dimana statusnya adalah ayahku, telah menjadi penghambat kehidupan keluarga Constance. Itu semua terjadi sebab penyakit yang diderita oleh beliau kian memburuk.

Perusahaannya hampir bangkrut, ibuku mati-matian untuk melanjutkan pokok penghidupan. Émile menolak keluar kamar; makan saja enggan. Peri rumah kami kehilangan arah.

Menyedihkan. Nampaknya kematian ayah memang mengiris hati siapapun yang mendengar berita tersebut. Kalau boleh jujur, sebenarnya, aku juga sedih. Sedih, marah, kecewa. Semuanya tercampur aduk.

Tapi ayah pernah mengajarkan; Bahwasanya, kita tidak boleh terus-terusan larut dalam kesedihan, yang dimana kita diharuskan untuk melanjutkan kehidupan. Maka sebagai gantinya, nikmatilah hidupmu selagi engkau memiliki kesempatan.

ㅤㅤㅤㅤㅤCarpe diem.

Warisan dibagikan secara sama rata kepadaku, ibu, dan Émile. Kediaman yang kami tinggali sekarang terasa sepi. Tidak ada lagi suara langkah kaki mondar-mandir, tidak ada lagi ketukan di pintu kamar masing-masing, tidak ada lagi kebahagiaan abadi.

Semua usaha aku lakukan demi membuat ibu kembali tersenyum. Émile nyaris keluar tim Quidditch jika aku tidak berhasil mencegahnya pada beberapa hari yang lalu.

Sulit untuk tidur. Ayah, rumah yang engkau bangun rasanya sepi tanpa sosokmu.

Akulah yang mengalami kesulitan untuk tidur.

Tiap kali aku memejamkan mata, bayangan ayah akan muncul. Beliau pasti selalu tersenyum lebar kearahku, kedua tangannya dilebarkan, seolah-olah memberi isyarat untuk berlari ke pelukannya yang hangat.

Semua penerangan terasa padam. Gelap gulita tanpa bimbingan ayah.

"Maddie," panggil figur yang sekarang bertugas menjadi tulang punggung keluarga itu. Ibu jatuh sakit akibat kurang mengkonsumsi makanan maupun minuman ke dalam perutnya. Émile menatapku sayu.

"Ya?"

"Tolong bantu antarkan sarapan ibu ke lantai atas. Aku saja yang memasak," Niatanku untuk memasak sarapan sendiri seketika pupus. Memilih untuk menurut, aku mengambil nampan berisi makanan pokok dan bergegas ke lantai atas. Lebih tepatnya, kamar ibu.

Semenjak sepeninggalnya ayah, aku sudah tidak berani memasuki kamar ibu lagi. Hanya Émile yang sering kesana.

Dengan penuh keraguan serta jantung yang berdebar kencang, aku memberanikan diri untuk membuka gagang pintu berbentuk oval itu. Siap untuk menghadapi kejutan apapun yang Maha Esa berikan padaku.

┏━━━✦❘༻༺❘✦━━━┓
iLAFEMININE

┗━━━✦❘༻༺❘✦━━━┛
© All Right Reserved| 2023

[Revisions]

[Revisions]

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
𝐑𝐄𝐓𝐑𝐎𝐕𝐀𝐔𝐈𝐋𝐋𝐄𝐒, 𝘊𝘦𝘥𝘳𝘪𝘤 𝘋𝘪𝘨𝘨𝘰𝘳𝘺. Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang