Raveno Pov
Aku duduk dibangku ini. Bangku dimana biasanya gadis itu duduk disebelahku.
Waktu telah menunjukkan pukul setengah tujuh pagi tapi mengapa ia belum juga datang ?
'TETT TETT'bunyi bel masuk membuatku semakin panik. Apa ia tak masuk ? Apa ia sakit ?
Selama sepuluh menit ia belum juga datang sampai Mrs. Suzy datang. Guru Biologi. Beberapa menit aku tak dapat memfokuskan pikiranku pada pelajaran ini. Pikiranku terus mengelana memikirkan gadis itu.
Sampai sebuah suara pintu di geser menyadarkanku dari lamunanku. Aku menoleh cepat dan mendapati gadis itu berdiri di depan pintu dengan keadaan yang bisa terbilang berantakan. Tapi ekspresi yang dia tunjukkan tetap datar.
Kulihat ia sedang meminta maaf karena terlambat di pelajaran Mrs. Suzy. Fiuhh untungnya yang mengajar pagi ini Mrs. Suzy bukanya Mrs. Tika yang terkenal killer.
Dengan wajah lega ia menghampiriku. Bukan. Tepatnya bangku di dekat meja yang persis disebelahku.
"Terlambat lagi, eh ?" Kataku sambil menyeringai jahil.
"Diamlah !" katanya sambil memutar matanya bosan.
"Ck. Dasar tante-tante judes !" Aku membalas perkataanya yang sebenarnya hanya ingin menggoda gadis disebelahku.
Perempatan siku-siku telah hinggap dengan sempurna di keningnya. Membuatnya tambah lebih menggemaskan ketika marah.
"Apa kau bilang !?" Ia menatap tajam kearahku sambil menekankan setiap kata yang keluar dari mulutnya. Ia tambah menggemaskan dimataku.
"T-a-n-t-e J-u-d-e-s !" Aku berkata dengan sengaja untuk memancing emosinya yang memang mudah terpancing.
Seketika itu juga emosinya melonjak dan ia mengambil kacamata yang aku gunakan.
"Eh eh, tante balikin kacamataku ! Aku tidak bisa membaca apapun yang ditulis oleh Mrs.Suzy," Aku berusaha mengapai kacamataku yang kini tengah ia sembunyikan dibelakang tubuhnya. Sejujurnya aku dapat membaca tanpa kacamata, namun begitu aku tau type cowoknya seperti apa aku jadi bersyukur menggunakan kacamata.
"Tidak akan sampai kau berjanji memanggil namaku dengan benar !" Katanya dengan nada mengancam. Ahh manisnya , berusaha mengancamku walau itu tidak berdampak apa-apa padaku.
"Ya ya baiklah tan-eh Lucy," Ucapku pelan. Rasanya asing saat memanggilnya dengan nama aslinya. Dapat kurasakan pipiku memanas hanya karena memanggil namanya.
Kulihat sedari tadi gadis disebelahku ini melamun. Seakan memikirkan sesuatu yang sangat penting, hingga tak mempedulikan apa yang dari tadi dipaparkan Mrs.Suzy.
Bel tanda pergantian jam pelajaran telah berbunyi dan kulihat Lucy masih saja asik dengan pikirannya.
Kutepuk pundaknya pelan dan seketika itu juga ia tersentak kaget. Mata kami sempat bertemu, lalu ia ia menunduk dalam. Entah apa yang ia lakukan.
Ketika ia telah menegakkan wajahnya kembali, kulihat ekspresi datarnya kembali.
Pelajaran kedua adalah Seni Menggambar. Aku sengaja mengambil mata pelajaran ini hanya demi Lucy. Karena aku tahu ia sangat menyukai pelajaran yang satu ini.
Tapi saat berjalan dibelakangnya aku dihadang oleh sahabat-sahabatku,
'Damn' umpatku dalam hati."Hei Raven ! Pelajaran keduamu sama dengan kami bukan ?" Kata Robert salah satu temanku dia adalah cassanova sekolah. Entahlah mengapa aku bisa berteman denganya.
KAMU SEDANG MEMBACA
You
Short StoryKetika sebuah kesalahpahaman menghancurkan segalanya.... Menghancurkan kepercayaan dan cinta dua anak manusia.....