Malam Perayaan Panas

9.6K 14 0
                                    

Nama ku Dina, umur ku sekarang 27 tahun. Status menikah dengan seorang manajer marketing di salah satu perusahaan swasta di Ibukota ini. Kami memang belum memiliki momongan karena baru 5 bulan menikah. Aku sendiri juga bekerja di gedung yang sama dengan suamiku namun beda perusahaan, dia manajer semantara aku seorang Akuntan. Kadang jika tidak ada lembur kami sering berangkat dan pulang bersama. Aku di lantai 5 sedangkan suamiku dilantai 8. Hubungan rumah tangga kami sangat baik, ekonomi pun begitu. Gaji suamiku sebenarnya sudah sangat cukup untuk kehidupan kami, namun selama kami belum memiliki anak, aku memang ingin menghabiskan waktuku untuk bekerja.

Kalau di diskripsikan aku memiliki tinggi 170 cm, berat 60kg, kulit putih dan rambut lurus semi gelombang. Banyak yang memuji ku bisa mendapatkan suami yang lebih tampan dan mapan namun sosok Mas Andre bagiku sudah cukup.

Suatu hari, aku menunggu Mas Andre di lobby bawah untuk pulang bersama, saat itu aku melihat Mas Andre dan teman temannya turun dari lift dan menuju ke arahku.
Mas Andre bersama dengan rekan semarketingnya ada Mas Agung, Mas Iwan, dan Mas Alex. Tentu aku kenal dengan rekannya karena juga sering bertegur sapa saat pulang jam kerja.
Saat Mas Andre menghampiri ku akupun mencium tangannya, seperti yang ku lakukan pada istri seumumnya.
"Cie pengantin baru....Kiw kiwww aku iriiiii" ucap Mas Iwan sambil tertawa dibarengi teman temannya.
Aku pun tersenyum.
"Dina.. kayaknya kamu pulang sendiri deh, aku tadi kan udh WA kamu kalau aku ada acara ke puncak sama tim aku" kata mas Andre
Aku pun melihat ponsel dan ternyata ponsel ku mati, pantas saja aku tidak tahu.
"Udah ndre, Dina ajak ajaa gak papa kali. Skalian kalian bulan madu lagi mumpung belum ada anak, kalo ada anak susah lo kyak gue cari waktu berdua" timpal mas Agung.
"Hmm nggak deh mas, yaudah aku pulang pake taxi aja ya" ucapku
"Kayaknya seru deh kalo setim bawa family, ya walaupun Alex blm merried sih, gue punya ide. Gue hubungi istri gue dulu ya biar mreka nyusul" ucap mas Iwan.
"Ide bagus sih wan, yaudah deh gue juga hubungi istri gue dia biar nyusul. Lagian istri gue sm Iwan kan cuka IRT, bisa kali ya mreka nyusul. Nah masalahnya Alex lu ma sapa? Pacar kaga punya, apa gue sewain cwek aja gmn ? Hahah" ucap mas Agung
"Ngaco lu!! Gue solo player aja deh kalo kalian bawa istri. Tenang aja bro santai" ucap Alex.

Akhirnya kami berlima berangkat ke puncak menggunakan mobil kantor, ternyata acara ini adalah reward karena tim Mas Andre bisa mencapai target pemasaran.
Pas berangkat kesana ternyata cuaca agak kurang mendukung, hujan dan angin. Syukurlah tapi kami sampai disana dengan selamat.

Sesampainya di villa puncak aku terkagum kagum sama fasilitasnya, villa ini punya banyak kamar yang memang cocok digunakan untuk rame rame, dibelakangnya masih ada taman yang luas, ada pendopo untuk besantai, ada kolam air panas, kolam renang dan taman untuk anak anak. Konsep villa ini seperti keJepang jepangan. Setelah kita diantar oleh guide nya kita di beri seperti pakaian kimono untuk berganti.

Sedari tadi mata Mas Alex mencuri pandanganku, sejujurnya sebelum aku kenal dengan Mas Andre aku punya hubungan khusus dengan Mas Alex tapi tidak ada yang tahu, karena Mas Alex tipe pria yang tidak pernah mempublish kekasihnya. Bahkan saat berpacaran kami sudah pernah melakukan seks beberapa kali, namun aku saat ini sudah hilang rasa dengan Mas Alex. Kami putus memang baik baik, karena keluarganya tidak merestui ku karena kami beda keyakinan.

Para pria sudah berada diruang karaoke sementara aku di kamar berganti kimono dan sedikit memperbaiki riasanku. Aku mungkin akan keluar sembari menunggu para istri teman suamiku datang agar tidak canggung.
"Sayang, yuk gabung. Temen temen udah nunggu" ucap mas Andre.
Tiba tiba Mas Andre masuk saat aku sedang telanjang berganti pakaian.
Mas Andre pun langsung menciumku, tentu saja aku membalasnya. Tanganku bahkan sudah bergirlya di dalam kimononya, mencari batangnya. Tanpa basa basi karena sudah nafsu aku menunduk, mengulum batangnya. Mas Andre mendesah sambil mengelus rambutku yang tergerai. Tangan satunya lagi memilin putingku menambah gairah seksku.

KUMPULAN CERITA ROMANCE DEWASAWhere stories live. Discover now