Nama ku Satria, aku seorang siswa SMK kelas 12 di salah satu SMK swasta di kota ku. Aku termasuk pria yang terkenal di kalangan sekolah, jabatan ku sebagai ketua OSIS dan kapten Basket dan rupa ku yang cukup tampan, tak jarang banyak wanita yang ngefans atau sekedar menyapa ku saat aku melewati mereka. Tapi sayangnya di sekolah ku hanya sedikit wanita di karenakan di sekolah ku lebih cendrung ke jurusan laki laki. Aku jurusan elektro, di kelas ku ada 10 pria termasuk aku dan 2 wanita. Total 12 murid, tak banyak karena kebetulan kelas unggulan hanya di isi oleh siswa teladan saja dengan nilai atau prestasi yang baik.
Aku akan menceritakan pengalaman dewasa ku semasa di bangku SMK, dua siswa yang aku sebutkan tadi bernama Maya dan Ayu. Entah apa yang membuat mereka memilih jurusan teknik elektro, padahal ada jurusan multimedia yang lebih cocok untuk jurusan wanita.
Diantara mereka Maya lah yang lebih cantik, tapi tidak cantik cantik juga. Tapi manis dengan rambut panjang, agak pendek dan putih. Kalau Ayu dia lebih tinggi dan mempunyai body yang bagus seperti dambaan pria, kulitnya tidak putih tapi bersih. Sebenarnya Ayu diam diam mendekati ku di luar sekolah, ia sering berkirim chat dengan berbagai alibi. Aku sebenarnya tidak terlalu tertarik, namun karena masih satu kelas tak jarang aku meladeninya.Cerita ini berawal dari kami mendapat tugas kelompok, dengan satu kelompok beranggotakan dua orang. Jadi ada enam kelompok, setelah di undi aku mendapat kelompok dengan Ayu. Aku biasa aja, dan kami janjian untuk mengerjakan tugas ini dirumahnya.
Aku baru pertama kali tau rumahnya, rumahnya sederhana tapi nyaman. Ternyata ayu adalah anak dari broken home, ia hanya tinggal dengan ibunya. Aku terkejut saat ia menyambutku dengan kaos ketat sehingga dadanya terpampang ukurannya dan hotpants jeans pendek sepaha. Namun aku berusaha biasa aja. Di sela sela kami mengerjakan tugas dia banyak bertanya masalah pribadi.
"Jujur sih Sat, lu udah punya cewek belum sih?"
"Belum, gw lagi males punya cewek. Ngatur ngatur banget cewek tuh" jawabku.
"Ada kok yang enggak. Yang penting tu saling percaya"
"Alah mana ada, selusin cewek yang udah gw pacarin sama aja suka ngatur ngatur. Gw orangnya suka kebebasan"
"Emang lu kalo pacaran udah ngapain aja?"
"Lah ngapain lu tanya begituan, harusnya lu tau lah, lu kan udah gede juga"
"Ya tau sih, cium cium gitu kan?" Tanyanya
"Emang lu dulu pacaran cium ciuman aja? Yakin lu?" Kataku sambil tertawa
"Iya gitu doang, lagain gw udah jomblo hampir setahun jadi udah lupa rasanya"
"Berarti lo masih perawan ya??"
"Masih lah. Gila lo" jawabnya
"Kalo lo lupa rasanya, sini biar gw ingetin rasanya haha" jawabku bercanda
"Tapi harus jadi pacar dulu ga sih?" Katanya
"Kagak perlu kalo cm ciuman mah, lagian sekarang gak jaman pacaran, jaman mah FWB" kataku
"Apaan fwb ?"
"Friends with benefit, gak ada tuh aturan aturan kayak pacaran yaudah jadi kayak temenan aja tapi rasa pacaran" jelasku
"Berarti sekarang lu lagi fwb an sama siapa?"
"Kagak ada. Boleh kalo lo mau cariin biar gw ada temen cipokan hahaha" bercandaku
"Kita fwb an yuk sat" tiba tiba ia berbicara seperti itu.
"Lah yakin lo? Bisa abis lo sama gw yg ada gw grepe grepein deh lo haha"
"Ya kalo misalkan kita sama sama cinta ujung ujungnya kan pacaran sat, tapi kalo udah lulus aja. Jadi anggep aja pdktan"
"Lo yakin?"
"Yakin, gw kesepian sat. Gw udah ga pernah ketemu bokap gw, nyokap gw juga sibuk kerja. Bahkan dia sekarang semenjak udah punya pacar jadi agak lupa sama gw" terangnya.Dengar dia cerita gitu, aku ngerasa kasian akhirnya aku coba peluk dia karena dia nangis gitu.
Aku lepas pelukannya, aku deketin deh wajahku ke dia, sepertinya gak ada penolakan. Akhirnya aku coba cium dia. Pelan dengan lumatan yang lembut. Dia yang welcome dan balas ciumanku pun akhirnya kami jadi lebih intens, tubuh kami jadi semakin dekat tanpa jarak. Bahkan dadaku bisa merasakan kenyal payudaranya yang menurut ku ukurannya besar.Akhirnya ciuman kami lepas, tiba tiba ada rasa canggung sedikit. Kami pun meneruskan pekerjaan kelompok kami, waktu aku mau pulang tiba tiba hujan deras, aku pun akan nekat pulang tiba tiba di tahan oleh Ayu.
"Disini aja dulu, kalo lu besok sakit gw males presentasi sendirian" katanya
Aku pikir bener juga. Akhirnya aku kembali keruang tengah, Ayu tiba tiba membawakan teh hangat dua gelas.
"Nih anget anget biar ga kedinginan" katanya
"Kalo lu gak mau kedinginan harusnya peluk gw lah haha" jawabku
"Ih tadi kan udah" dia agak malu malu
"Yah yakin udah? Gak kurang?" Aku dengan refleks memeluk dia. Dan benar saja tidak ada penolakan.
Akhirnya kami berciuman lagi, kali ini lebih brutal. Tanganku sebenarnya gatal pengen pegang payudaranya, tapi aku takut dia marah. Tapi namanya laki laki kalau dikasih umpan siapa yang tidak tahan, akhirnya aku beranikan pegang dari luar. Dan ternyata tidak ada perlawanan. Aku remas payudaranya, ku lihat ekspresinya dia seperti merem melek menikmati. Tanpa basa basi tanganku manyusup ke dalam kaosnya, dan masih tidak ada perlawanan. Aku plintir putingnya dan ia malah mendesah.
"Ahhh shh" desahannya pelan, mungkin masih malu.
"Desah aja kalo mau desah. Kamu desah gitu aku jadi gemes sama kamu" aku berbisik di telinganya.
Ia mengangguk.
YOU ARE READING
KUMPULAN CERITA ROMANCE DEWASA
FantasyTiap bab dalam cerita ini memiliki alur dan tokoh yang berbeda. Semua bab mengandung unsur dewasa 21+