CHAPTER 1

132 16 2
                                    

Beberapa Helikopter tampak mendarat di masing-masing landasan. Puluhan Orang tinggi berseragam biru berjejer dengan rapi di dekat sana.

Satu persatu manusia dalam helikopter mulai turun. Berpijak pada lantai kaca transparan dengan pemandangan air laut yang membentang luas.

Sebuah Bangunan Futuristik menjadi objek utama keindahan tempat ini. Gedung berdesain ala kehidupan masa depan berdiri kokoh di salah satu pulau yang terkelilingi selat. Dan tempat ini terletak jauh dari jangkauan perkotaan.

Gedung Modern dominan biru metalik ini dihiasi banyak unsur tentang keragaman lautan. Satu Patung Gurita raksasa terlihat kokoh mendiami pintu masuk. Tentakelnya yang melengkung di bentuk persis seperti palang. Ajaibnya, Patung itu bisa mengubah warnanya sesuai dengan warna outfit yang sedang dikenakan orang yang melintasinya.

Gurita adalah hewan yang terkenal dengan kecerdasannya. Mereka mampu memecahkan segala masalah, dan sangat peka akan lingkungan sekitar. itu sebabnya Gedung ini memilih Gurita menjadi Ikon legendaris mereka. Karena Gedung badan kelautan ternama Teropineo Seocean ini adalah suatu badan yang terkenal mampu mengatasi segala masalah kelautan. Mereka akan selalu menjadi Guardian laut yang akan melindungi Perairan dan juga menjaga dunia dari bahayanya Lautan yang sampai kini belum banyak ilmuwan dan Ahli mampu menjamahnya lebih dalam.

Beberapa pasang mata memperhatikan apa yang terjadi di tempat ini dengan takjub. Sisanya malah merotasikan mata dan melengos karena mereka hanya bisa pasrah dibawa masuk ke dalam gedung.

Suasana di dalam Gedung tinggi dan besar ini begitu indah. Dengan berdekor kehidupan bawah laut, tempat ini jadi terlihat sangat hidup. Ornamen-ornamen spesies laut bergantungan dengan sangat tertata di segala penjuru ruangan.

Mereka yang datang langsung diarahkan memasuki Empat Lift yang berada di lantai dasar. Keempat Lift itu menuju tempat yang sama. Lantai -15.

Pintu Lift berdenting. Semua orang keluar dari sana dan mulai berjalan dari lorong yang agak gelap menuju ke arah yang begitu terang.

Mata mereka melebar. Mulut terbuka sambil mengamati segala sisi dengan tatapan katrok. Mereka keheranan. Manusia Zaman sekarang kok bisa jadi keren-keren banget ya?

"Selamat datang di Lorong Lautan." Suara berat milik laki-laki berseragam menggema di Lorong kaca transparan yang memiliki ketebalan tahan akan gigitan Hiu dan serangan Hewan laut besar.

Segala jenis Spesies laut berenang bersama mengelilingi mereka. tidak hanya itu, mereka juga dapat melihat ada beberapa penyelam. Penyelam itu berinteraksi dengan beberapa ekor Paus seolah Manusia dan Hewan laut memang diciptakan untuk bisa bersama.

Setelah melewati lorong bawah laut, mereka di sambut pintu otomatis yang menampilkan sebuah ruangan penuh dengan komputer serta alat komunikasi canggih yang tertata rapi. Ruangan itu juga menampilkan suasana bawah laut.

Salah satu dari 20 orang yang mulanya berada di barisan belakang, mulai menerobos untuk melihat keindahan teknologi itu. Matanya berbinar. Bibirnya tidak dapat menahan untuk tidak tersenyum seolah surga berada di hadapannya. Tangannya yang dingin mencoba merasakan setiap detail surga hingga tiba-tiba, sebuah tangan beraroma neraka menghentikannya.

"Jangan pegang! kebiasaan deh!" Pukul Lelaki berseragam sedikit kuat.

Cowok itu menarik tangannya. "Sewot amat, kayak punya lu aja!" Sinisnya.

Mereka semua di bawa keluar dari Ruangan itu menuju lift tadi. Kini mereka sudah berada di belakang gedung. Tepatnya di hamparan pasir pantai luas yang dikelilingi pepohonan menjulang.

Deru ombak terlihat cantik ketika menggulung pinggiran Pantai.

"Latihan Pertama kalian akan di mulai dari sini." Ucap seorang Wanita yang baru memasuki area.

Seorang wanita dewasa yang saat itu mengenakan setelan jas serta Ipad di tangan kanannya, menatap satu persatu 20 Cowok itu dengan seksama.

"Kalian tentu sudah di beritahu sistemnya kan?" tanyanya sambil menampilkan senyum yang kesannya horor.

Semua orang hanya diam karena mereka tak minat dengan pembahasannya.

Wanita tadi masih menampilkan senyumnya. Ia melepas kacamata hitam dan menenggerkannya di puncak kepala. Kakinya melangkah mengitari mereka. "Aneh, Jahat, Sial, dengan bakat luar biasa. Kalian adalah orang-orang terpilih yang nantinya akan kami seleksi untuk menjadi pasukan kelautan khusus yang akan menjalankan misi rahasia."

Mereka kembali mengeluarkan opini.

"Gue ga minat, gimana dong?!"

"Kalian semua kenapa maksa banget sih nyuruh gue join? kekurangan orang ganteng apa gimana sih?!"

"Gue sih ngikut kesini karena pengen ngerasain naik Helikopter, hehe"

"Dasar Rakyat Jelata ga sopan! Kalian mau nyuruh saya jadi Nelayan?"

"Nelayan? Nangkep Megalodon dong?! ih atuttt... mau pulang, MAMA!!!" Ucap satu-satunya Cowok yang berkursi roda dengan ekspresi kelewat histeris.

"Lo kata Megalodon Sekecil tai idung? Ga mungkin juga nelayan bisa nangkep bego!"

"SILENT!!!" Teriak si Wanita. "Kalian tidak akan Jadi Nelayan!"

Semua orang memandang sambil menahan tawa ke arah seorang Cowok berambut setengah putih setengah coklat yang mengatakan hal tadi. Sedangkan yang di tatap malah menampilkan wajah songongnya.

"Kami bawa kalian ke sini untuk membantu mengembalikan citra baik kalian yang rusak. Kalian akan menjadi satu pasukan kelautan khusus terhebat yang akan menjalankan tugas menjaga dunia dari kehancuran." Lanjut Wanita tadi.

"Kehancuran? Jadi rumor itu bener? emangnya itu bisa ngehancurin bumi?"

"Tentu. Bukan hanya bumi, tapi Semesta akan hancur, dan peradaban akan musnah." Jawab si Wanita.

"Kalian nyuruh kita mati muda? Gila aja! Gue terkenal aja belum masa udah koit?! Apa kata malaikat maut nanti? kan gue juga yang malu."

Semua pandangan mengarah ke seorang cowok aneh yang pakai celana Jeans ketat dan kaos oblong bertuliskan 'Gue Jelek? Emang'

Matahari di angkasa makin tinggi. Adu bacot tiada henti.

"Seperti yang saya katakan tadi, kalian itu orang terpilih dengan bakat luar biasa, maka dari itu kalian harus terima dan mengikuti apa yang akan kalian lewati dengan tidak menunjukkan sisi kemanusiaan buruk kalian selama berada di sini." Jelas panjang lebar Wanita tadi lalu berlalu pergi dari arah Pantai menuju gedung.

"So?"

"Woy! Kalian ngapain? gabut bener panas-panasan di situ. Mending ngadem. Bro! Iye lu yang baju biru, Ambilin gue minum. Buruan! G P L." Perintah Cowok berkaus Oblong.

Orang-orang berseragam pergi dari sana. Beberapa menit kemudian mereka datang. Namun bukan dengan minuman dingin, tapi bawa alat-alat untuk bertarung.

Semua Cowok di sana mengernyit heran.

"Baku hantam nih ceritanya?"

"Hehe... suka gue nih kalo yang beginian."

"Adu panco aja ga pernah menang, apalagi ini?! Bisa Mati sambil dipanggang Matahari gue."

"Lu enak normal, lah gue?" Lontar cowok berkursi roda yang keringat dingin. "MAMAAA!!! MAU PULANG MAMA!!!"

Latihan Awal untuk menyeleksi pasukan Khusus Kelautan Dimulai.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 04 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

SEA POWERSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang