We're in The Drizzle ( End )

320 47 32
                                    

Tap!

Tap!

Tap!

Derap kaki bergesek ke permukaan lantai secara bergantian. Hingga tepat depan meja belajarnya, Bunyi  melengking dari kursi yang tengah di geser terdengar. Wanita berambut pendek ini duduk menghempaskan tubuhnya di kursi. Seraya membuka laci pada nakas, tangannya kini mengeluarkan Sebuah Note book berukuran fleksibel berwarna peach. Tak lupa tinta hitam yang menjadi pelengkap gadis ini sekarang sudah siap mencatat.

Srek.

Lembar buku pun disibakan, dengan gemulai tangan darinya mulai mencoret menuliskan sesuatu,

Dear My Euforia.

Hai, aku Lee jieun.
Kali ini aku datang untuk membagi sepenggal kisah ku. Kisah antara aku, cintaku, dia dan hujan.

***

Menulusuri labirin yang dipenuhi buku aku berjalan menghampiri yoongi yang tengah berdiri di antara rak buku itu sembari sesekali memilih buku yang ada di sana,

Yoongi menatap ke arahku saat sadar derap langkahku semakin mendekat padanya, "bagaimana?" Tanyanya datar

"Park Jimin. Bae Suzy."

setelah mendangar dua nama yang ku sebut, Yoongi terlihat kesal sampai ia mengepal penuh seluruh jemari tangannya,

"Keterlaluan." Lanjutnya membuatku diam seketika.

Hari ini aku dan Yoongi pergi ke perpustakaan kota untuk yang kesekian kalinya. Jika Yoongi datang untuk mencari 'orang' yang akupun tak tahu siapa dia, maka aku datang untuk membaca dan menukar buku untuk di pinjam atau dibeli.

Tapi kali ini berbeda, yoongi tiba-tiba saja meminta bantuan ku untuk menanyakan seseorang pada pustakawan. Dan pustakawan itu hanya menjawab dengan dua nama. Tanpa tahu apa yang sebenarnya terjadi aku hanya menyampaikan hal yang di lontarkan si pustakawan itu pada yoongi.

"Tenangkanlah dulu emosimu" tahan ku Saat mengetahui Yoongi hendak pergi melenggangkan langkahnya,

"Masuklah ke mobil. Aku akan mengantarmu lebih dulu." Titah yoongi sembari menetralkan emosinya yang sepertinya bergemuruh.

Tanpa berbicara lagi, akupun mengangguk paham dan berjalan keluar menuju parkiran.

Jujur jika mengenai kehidupan pribadinya aku tak berani melibatkan diriku. Selain akan menimbulkan masalah baru untukku, hal itu juga Tak ada untungnya. Untuk sekarang Aku sudah cukup pusing mengurusi masalah pribadiku. Jangan sampai ada masalah lain yang datang lagi.

Min Yoongi. Pria yang baru ku kenal satu bulan yang lalu. pertemuan tak sengaja kami di depan perpustakaan kota membuat tali pertemanan diantara aku dengan dia terjalin begitu saja. Jujur aku sempat penasaran pada yoongi. Dan aku memberanikan diri bertanya pada penjaga perpustakaan ini, dan jawabannya sedikit mengejutkan.

Pustakawan itu bilang yoongi selalu datang untuk mencari kekasihnya. Lho! Maksudnya dia hanya datang ke sini cuma untuk itu. Yang benar saja, Padahal kan sekarang zamannya canggih. Lewat chat dari apk yang ada di ponsel juga bisa. Kenapa jadi harus cape-cape seperti ini. Entahlah. Aku tak banyak bertanya lagi tentang alasan lainnya.

Sudahlah! Lupakan. Kembali pada kisah yang akan ku ceritakan.

Malam harinya, setelah melihat apa yang menimpa Yoongi. Dalam kamar sembari duduk termenung memainkan ponsel aku jadi teringat akan kekasihku, Kim Seokjin. pria yang sudah menemaniku setahun belakangan ini. Biasanya setiap Minggu Seokjin tak akan pernah melewatkan untuk menghubungiku. Baik untuk menanyakan Ataupun memberikan kabar. Namun sudah dua bulan ini Seokjin bak hilang ditelan bumi. Jangankan untuk menghubungiku, kontaknya yang ada di ponselpun hilang begitu saja, tak aktif.

short storyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang