2

9.5K 30 2
                                    

Sasya berbaring di tempat tidurnya, ahirnya ia sampai rumah setelah tetap melanjutkan sisa pelajaran tadi. Melvin memang sudah bilang kalau sebaiknya ia pulang, tapi sasya tidak mau karena tau materi hari ini akan keluar pada ulhar 'ulangan harian' minggu depan.

"sya copot sepatunya dulu" ucap Melvin yang menarik kaki Sasya, setelah mencopot sepatu sasya, ia memberikan obat dan minum yang sudah disiapkan.
Tanpa sadar saat melihat sasya meminum obat, melivin galfok pada seragam sasya yang terkena tumpahan minum. Ia berfikir sasya sekarang bukan adiknya yang dulu sangat imut dari sudut manapun, sekarang sasya tumbuh menjadi wanita cantik yang tubuhnya telah menjadi primadona sekolah.

Bahkan sekarang ia tidak bisa membiarkan sasya sembarangan memeluk, mencium, dan tidur bersmanya seperti dulu. Itu akan sangat berbahaya.

"yah tumpah"Melvin langsung sigap membuka lemari dan memberikan piyama agar adiknya bisa berganti baju.

"nih, ganti dulu abis itu istirahat"

"pakeiin" ucap sasya menggunakan nada manja sambil merentangkan tangannya berpura-pura lemas.

"pake sendiri, udah gede juga"

"ikhh, yaudah tidur gini aja deh" ucap sasya menutup matanya.

Melvin dibuat kesal dengan adiknya yang manja, sasya memang polos tapi kalau orang tuanya tau yang ada mereka mengira sasya sudah 21+.

"Gw panggilin bibi" ucap Melvin kemudian pergi meninggalkan adiknya yang masih saja memanyunkan bibirnya.

"kakak nyebelin!!!" Gerutu sasya

"___"Melvin tidak menjawab, ia tidak akan membiarkan nafsu dirinya merusak sasya nya tersayang. Yahh meski sedkit tersiksa:(

"Bi!!"

"Bii!!" Panggil melvin dari luar kamar dilantai atas.

"Bibi itu gaada, lupa kalo bibi pamit cuti tadi pagi?" Tanya sasya memutar bola matanya.

"Ganti baju sendiri la sa! Udah gede juga"

"Udah gede, udah gede!!udah gede juga kalo sakit gabisa ngapa-ngapain" omel sasya pada kakaknya yang menurutnya terkesan ribet.

Dengan menahan sebal, melvin akhirnya luluh juga.

Melvin membuka satu persatu kancing baju sasya, sampai terpampang payudara yang menyembul sedikit dibalik bra hitamnya. Besar sekali batinnya.

"Angkat pinggangnya" sasya mengangkat pinggangnya agar Melvin bisa membuka kancing skritnya denga mudah.

"tangannya" sasya lagi lagi menurut saat Melvin menyuruhnya, sampai ia selesai memakai dress piayamanya.

Setelah semuanya selesai Melvin mengambil sisir dan menyisiri rambut adiknya dengan lembut, sedangkan sasya memainkan tabletnya.

"kak"Sasya sudah sangat mengantuk, sepertinya obat tidurnya sedang bekerja. Disisi lain bukannya menjawab Melvin malah melihat apa yang sedang adiknya tonton.

Betapa terkejutnya Melvin, yang ditonton sasya dari tadi bokep? Anjir, dapat dari mana sasya film dewasa seperti itu. Belum sembuh dari keterkejutannya.

"CUP"

"sasya sayang Kak Melvin" ucap sasya, sembari tersenyum sayu menandakan sasya sudah mengantuk parah.

"sya lo gaboleh asal cium, gw udah pernah bilangkan?"

"tapi di film, sasya liat boleh-boleh aja tuh" ucap sasya sambil cemberut.

"tuh tuh, mereka git__" belum selesai sasya bicara tapi mulutnya sudah disambar lumatan kasar Melvin, sasya tak siap sampai mencengkram paha melvin kuat.

ADEK POLOSTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang