• MEMORY •

12 2 0
                                    

______________________________________
Anselm Japan - Memory
______________________________________

AUTHOR : Min n Aiko


"Dasar bocah brengsek! Kembalikan kalung itu! Gelandangan kotor!" Teriak seorang pria berjas hitam yang sibuk menendangi bocah laki - laki berambut pirang yang lusuh.

"Ukh, maafkan aku." Bocah laki - laki itu hanya mampu untuk menutupi kepala nya dari serangan pria tersebut.

"Sudah terlambat untuk minta maaf bocah!" Pria itu mengambil sebuah botol kaca yang berserekan di sekitar tempat tersebut. Hendak memukulkan botol itu pada kepala bocah pirang tersebut.

"Hentikan Kou!" Suara teriakan berasal dari bibir mungil seorang gadis yang tidak sengaja melihat peristiwa itu.

"No.. Nona Hinata.. Tapi.. "

"Dia sudah minta maaf kan? Tinggalkan kami sendiri." Gadis berambut indigo itu menghampiri bocah laki - laki yang terbaring dengan tubuh babak belur. Mengeluarkan sapu tangan milik nya dan membasuh wajah bocah pirang tersebut.

"Siapa nama mu?" Tanya gadis kecil manis berambut indigo itu memecah kesunyian. Tangan kanan nya terulur kepada seorang bocah laki - laki yang barusan Ia selamatkan.

"Na.. Nama ku Uzumaki Naruto." Balas bocah laki - laki itu dengan nada ketakutan. Ia tak berani menyambut tangan gadis yang mengajaknya bersalaman.


"Senang berkenalan dengan mu Naruto kun. Namaku Hyuga Hinata." Hinata menggenggam paksa tangan kotor Naruto. Ia tampak tak bermasalah berjabatan tangan dengan bocah gelandangan yang derajat nya jauh lebih rendah daripada gadis itu.


"Naruto kun, kenapa kau mencuri? Dimana orang tua mu?" Tanya Hinata.


"Aku tidak mempunyai orang tua. Dan aku tidak akan bisa makan dan minum jika tidak mencuri." Ujar Naruto sendu. Tampak ekspresi penyesalan terpampang di wajah nya.


"Ah, aku mengerti. Ini untukmu" Hinata mengeluarkan uang 5.000 yen dari dompet nya. Menyerahkan nya pada Naruto.

"Eh? U.. Untuk apa uang sebanyak ini ttebayo? Kau anak orang kaya ya?"


Hinata hanya tersenyum tipis mendengar pernyataan Naruto.


"Itu untuk mu. Kau boleh menggunakan uang ini sebaik mungkin. Sekarang bisakah Naruto kun mengembalikan kalung milik ku? Itu adalah pemberian terakhir yang kumiliki dari mendiang Ibu ku."


"Ah, eh.. I.. Iya.. Go.. Gomenasai Hinata." Naruto mengelap kalung yang Ia genggam dengan ujung sapu tangan yang masih bersih, memberikan nya kembali secara hati - hati pada Hinata.


"Mulai sekarang apakah kau mau menjadi teman ku?" Hinata menatap iris shapire Naruto dengan pandangan lembut. Sementara yang di tanya hanya mampu menunduk menyembunyikan wajah malu nya.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Mar 29 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

FANFICTION NARUTO Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang