10: DERIUM

591 43 37
                                    

YOU POV

Aku pandangi cincin pemberian nenek Yuki dengan mata yang berkaca-kaca. Perasaan sedih begitu mendominasi diriku, walau tak bisa ku pungkiri ada sedikit rasa bahagia setelah bertemu dengan para penculikku.

Ya, semua anggota DERIUM termasuk Mark sengaja terbang dari Korea hanya untuk menjemput diriku bergabung kembali dalam lingkungan yang telah menghancurkan masa depan kami. Lagi pula semua telah terjadi, rasanya percuma saja aku mengamuk perihal kenyataan tersebut dan menolak ikut kembali bersama mereka.

Aku tahu DERIUM tak akan melepaskan diriku begitu saja, bahkan sampai ke alam baka. Jadi kenapa tak sekalian aku ikuti saja alur yang mereka buat? Lagi pula Mark juga masih terjebak di dalam lingkungan tersebut, jika aku kehilangan Yuki yang akan selalu menjagaku, aku masih bisa mengandalkan Mark dalam kondisi apapun.

Aku yakin, ada alasan tersendiri mengapa lelaki itu tak berusaha melepaskan diri dari DERIUM? Entah karena nikmat yang diberikan, harta, popularitas atau hal lain yang begitu kuat mendasari keputusan lelaki itu untuk bertahan. Akan aku coba gali kebenarannya nanti, disaat kami memiliki waktu bersama yang intim.

Tanpa sadar, aku menoleh ke arah Mark dengan air mata yang perlahan jatuh membasahi wajahku. Mark yang mendapat tatapan lemah tak terduga dariku pun berusaha menenangkan ku dengan cara meraih tanganku untuk digenggamnya erat. Mark bertanya dengan nada yang khawatir namun penuh kelembutan, "Ada apa sayang?". Entah mengapa, pertanyaan dari Mark itu malah semakin memecah tangisanku.

Sungguh, aku benar-benar membutuhkan Yuki saat ini, walau telah berusaha kuat aku alihkan pikiranku pada Mark. Namun, dalam lubuk hatiku yang paling terdalam aku merasa begitu takut dan sedih atas terpisahnya diriku dengan calon suamiku. Yuki oppa, maafkan aku. Aku janji akan kembali padamu, tapi aku juga harus bertahan hidup dalam lingkungan ini. Jika aku ingin mendapat perlakuan yang baik dari semua anggota DERIUM, maka aku harus bersikap baik pula pada mereka semua.

Maaf, aku tak bisa terus menolak seperti yang selalu oppa tanamkan padaku setiap harinya. Maaf juga jika aku terlihat seperti menyukai segala yang mereka lakukan padaku karena dalam lubuk hatiku yang paling terdalam, aku sangat mencintai dirimu oppa. Maafkan aku atas segala kekecewaan dan rasa sakit yang mungkin akan oppa terima setelah aku memasrahkan diri bergabung kembali dalam DERIUM. Aku hanya ingin oppa tahu kalau aku mencintai oppa melebihi apapun di dunia ini.

Kurang lebih kalimat seperti inilah yang aku selipkan pada kaleng di bawah tempat tidur kami, tak lupa dengan memberikan janji kalau aku akan kembali dan berusaha menghubungi Yuki dalam lingkungan tersebut. Walaupun aku yakin hal tersebut tak semudah itu aku lakukan.

Aku hanya tak ingin lelaki itu lelah dan berputus asa dalam mencari dan membela diriku. Aku pasti kembali padanya kok, tapi mungkin bukan sekarang. Itupun jika Yuki oppa masih mau menerima diriku karena biar bagaimanapun statusku akan berubah menjadi Pornstar setelah master berhasil membawaku kembali ke dalam DERIUM. Seperti yang terjadi saat ini.

"Jangan takut sayang, ada daddy." ucap Mark terus berusaha menenangkan diriku, namun tangisku tak kunjung berhenti hingga ku rasakan sesak di dadaku saking tak bisanya aku menarik napas berkat tangisan ini. Haechan yang duduk di sampingku pun tanpa kata membawa tubuhku ke dalam pelukannya. Memancing diriku memukul tubuh Haechan yang memelukku sangat erat.

Ada kekecewaan yang aku rasakan pada lelaki ini, itulah sebabnya aku tak bisa menerima dirinya begitu saja. Biar bagaimana pun Haechan merupakan master yang selama ini menjebak diriku.

"Aku berencana menikah dengan Yuki oppa di hari sabtu nanti, tapi kenapa kalian bawa kembali diriku ke dalam penderitaan ini! Bisakah kalian biarkan aku menikmati kebahagiaanku?!!" tanpa bisa aku kendalikan, aku berteriak sambil memukul tubuh Haechan yang memelukku sangat erat.

DERIUM (Season 2) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang