VI

3.2K 98 7
                                    

"Ngga, anak sebelah pengen tawuran. Terima nggak?" Anggara mengangguk "jam berapa?" Ver mengecek handphonenya "jam 3, pas kita pulang sekolah" Anggara mengangguk lalu kembali menghisap rokoknya.

Ia bangun dari duduknya lalu berjalan menuju kelasnya, sudah hampir jam 3 ia akan mengambil tasnya walau ada guru dikelas.

Saat berjalan menuju kelas, ia bertabrakan dengan seseorang. "Eh maaf" Anggara lalu kembali berjalan tanpa melihat orang yg ditabraknya.

Menarik pemuda itu lalu menarik kerah Anggara, begitu wajah Anggara sudah berada di hadapan wajahnya. Ia langsung mencium bibir Anggara.

"Mff?!" Ver, Fian dan Asta ikut terkejut begitu pemuda itu dengan berani mencium Anggara.

Anggara mencoba mendorong pundak pemuda itu, namun kemudian tangannya di tahan menggunakan satu tangan.

Ia mencoba menggeleng, namun pemuda itu justru mengikat lidah mereka berdua. Wajah Anggara sudah memerah, bahkan matanya sudah mengeluarkan air mata.

Namun pemuda itu masih belum berhenti, tubuh Anggara melemas, ia mulai merosot kebawah.

Suara bibir mereka yg berpisah terdengar nyaring, tali saliva terlihat mengalir dari mulut Anggara.

Tubuh Anggara meluruh kebawah sebelum tangannya ditarik oleh pemuda itu, pemuda itu mengecup bibirnya yg penuh Saliva mereka.

"Kita pacar sekarang. Ini namaku dan Ciao" pemuda itu memberi kecupan di bibir dan dahi Anggara sebelum mengembalikan Anggara ke temannya.

"ANJ—

Perjalanan hari ini selesai dan saatnya beristirahat

Untuk beberapa chapter kedepan, bakal dijelasin siapa itu Asa yg pernah ada di awal chapter. Dia karakter penting untuk jalannya cerita ini

Asa Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang