EPISODE 0 : Perkenalan singkat.

21 3 1
                                    

MALAM itu ... sama seperti malam lainnya. Hujan dengan deras jatuh dari langit. Membuat udara dingin menusuk tulang. Aku duduk di depan pintu sebuah ruko yang tengah tutup, dengan hanya beralaskan sehelai kardus, yang membuatku sedikit nyaman. Bagian seng ruko yang menjorok ke depan melindungiku dari ditimpa yang teramat deras. Aku menatap kosong ke depan.

Mobil-mobil melesat ditengah jalan yang diterpa hujan lebat. Walau pun sudah malam, suasana di kota pontianak masih terkesan ramai. di depanku, tepat diseberang jalan, sebuah kafe masih buka dan dipenuhi oleh banyak muda-mudi yang tengah menikmati segelas jus, juga jaringan wi-fi yang terlihat lancar

Aku merapatkan sehelai kain yang menutupi tubuhku. Menjaga agar tubuhku tetap hangat. Sebenarnya, jaket dan baju kaos hitamku lebih dari cukup untuk menjaga temperatur tubuhku. Namun dikarenakan robekkan-robekkan yang menghiasinya, udara dingin berhasil menembus ketulangku. Alhasil membuatku mengenakan sehelai kain ini untuk membungkusi tubuh. Sama dengan jaket dan baju kaos hitamku, celana panjang hitam yang kukenakan tidak tampak lebih baik.

Tubuhku amat kotor dan mengeluarkan aroma yang tidak sedap akibat belum mandi selama kurang-lebih delapan tahun -- kalau tidak salah ingat -- dari pertama kali aku hidup menggelandang di jalanan. Aku bahkan sudah tidak ingat bagaimana rasanya bersih dan wangi.

Hidup ini ... memang berat. Tapi yah, mau bagaimana lagi. Aku tidak punya pilihan lain selain menjalaninya. Aku tahu, mengeluh, tidak akan mengubah apapun. Aku harus memperjungkan kehidupanku.

Hei, namaku Nico Suryata. Umurku tujuh belas tahun. Ini adalah kisah kehidupanku yang amat buruk dan rumit. Yang semakin parah setelah aku terjatuh dari jembatan. Intinya ... selamat menikmati kegilaan ini bersamaku, dan barangkali kau juga akan ikut gila. []

NICO SURYATA and the ANUNNAKI : ENUMA ELISHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang