53 3 2
                                    

Keadaan Kanae sudah mulai membaik,ia tidak perlu menjadi kelinci percobaan lagi karena Dokter sudah memahami keadaan Kanae dan mengizinkannya pulang

"Wah dinginnya...Salju sudah mulai memenuhi jalan ya?" Ucap Kanae

Tiba tiba dari belakang ada yang menepuk pundak Kanae dengan bersemangat

"Kanae!! Sudah pulang ya? Bagaimana keadaan mu?" Ucap Rengoku sambil tersenyum lembut

"Yaa bisa dibilang baik dan sebaliknya" gurau Kanae

"Oh iya,belakangan ini kampus lagi punya topik hangat,mereka pada ngomongin kamu karena penyakitmu" ucap Rengoku dengan tampang yang serius

"Haaa serius? Padahal aku ga banyak cerita tentang diriku sendiri ke banyak orang" Kanae tampak kebingungan

"Yaa begitulah,kamu jadi terkenal secara tak langsung" gurau Rengoku

"Terkenal gara gara penyakit nih? Lmao" balas Kanae walau ia sudah malas menjadi topik hangat orang orang

"Yahhh asal kamu ada niat sembuh bisa ku bantu dengan doa kok" ucap Rengoku

"Yahh kalau mungkin segampang itu aku sudah menemukan jalan masalah ini dari dulu kali" gumam Kanae

"Kanae aku duluan ya,Taxi ku sudah sampai,sampai jumpa besook" teriak Rengoku kearah Kanae

"Yaa...s-sampai jumpa besok...Brrr...Dingin juga yha?" Ucap Kanae

Kanae hendak berjalan lebih cepat karena suhu sudah mulai turun dan ia harus segera berada dirumah

*Sesampainya Kanae dirumahnya

"Niat sembuh apa yang Rengoku katakan? Kalau tujuan buat sembuh sihh dari dulu mah juga tumbuh sendiri,lagian siapa coba yang gamau sem-"

Belum sempat Kanae menyelesaikan kata katanya,jendelanya terbuka karena badai salju yang sangat besar menuju ke Rumahnya

"B-badai?" Ucap Kanae dengan gelisah melihat fenomena yang ada didepannya

"Bugh bugh bughh" Suara barang yang mulai berjatuhan dan Kanae yang sedang berlari turun dari tangga sekuat tenaganya

"A-apa ini?" Kanae terlihat bingung saat ia melihat ke sekitar Rumahnya.Semua rumah tetangga Kanae sudah terbawa dengan kencangnya badai

"Tamat riwayatku." Hanya kata itu yang Kanae ucapkan sebelum badai salju yang besar menghantam ia berserta rumahnya dari sisi yang Kanae tak lihat.

"Sebuah badai salju besar menghantam desa XXX di daerah Timur,Tidak ada korban Jiwa,hanya beberapa orang terluka parah dan sedang dilarikan di rumah sakit terdekat." Ucap pembawa acara di televisi yang Sanemi tonton

Ia berkeringat dingin,tak bisa mencerna apa yang terjadi,ia panik se panik paniknya karena ia tahu Kanae tinggal sendirian dan kondisinya yang kurang sehat.Ia bergegas mengambil kunci mobil nya dan langsung pergi ke daerah Kanae tinggal.

Saat Sanemi datang betapa terkejutnya ia melihat banyaknya orang yang berkurumun,ia masuk ke kerumunan itu dan ikut berdesak dengan orang orang hanya karena ingin mencari keberadaan Kanae

Tiba tiba ada petugas yang menghampiri Sanemi

"Permisi Pak...Bapak sedang mencari salah satu korban ya? Bisa disebutkan nama korban?"

"E-eh a-anu gaada k-korban jiwanya kan?"ucap Sanemi dengan panik

"Ehh tadi seingat saya gaada korban jiwa tapi ada 1 yang koma dan katanya lukanya cukup parah" ucap petugas itu

Muka Sanemi sangat panik karena ia memiliki perasaan buruk terhadap Kanae

"K-korban d-dibawa ke rumah sakit mana pak?" Ucap Sanemi

"Ohh itu...Di rumah sakit XXX" ucap petugas sambil menunjuk arah rumah sakit

"B-baik terima kasih Pak" walau badan Sanemi lemas ia harus tetap mencari keberadaan Kanae yang masih hilang.

Sesampainya Sanemi dirumah sakit yang dituju

Ternyata ramai sekali orang mengantri karena semua korban bencana alam itu dibawa ke rumah sakit yang sama

"Sus...A-apa ada pasien berambut hitam panjang dan warna kulit putih susu?"Ucap Sanemi

"Ohh..yang koma ya Pak? Bapak bisa datang ke kamar nomor 805,disana pasien tidak ada yang jaga,untunglah Bapak datang" ucap salah satu perawat lalu pergi

Lalu Sanemi bergegas ke kamar yang ia tuju

Saat Sanemi membuka kamar yang disebut sang Perawat ia melihat Kanae yang dipenuhi perban dan dikelilingi alat alat rumah sakit sambil tertidur

"Kanae....." gumam Sanemi melihat keadaan Kanae yang sangat parah.Sanemi terus menjaga Kanae dikarenakan tidak ada yang menjaga Kanae.

Keesokan harinya Sanemi menerima pesan yang berasal dari Rengoku.

Rengoku
__________

Sanemi,Aku dengar kau yang nunggu Kanae koma di rumah sakit XXX,ya?
______________________________________

Anu...kalau kau kecapekan aku bisa bergantian dengan mu nih,mumpung aku ada waktu senggang

Sanemi
_________

Iya...Kanae memang koma,tapi apa kau yakin?

Rengoku
__________

Tentu saja! Aku datang yaa!

_________________________________________

Walau Sanemi masih kurang percaya dengan Rengoku tapi ia mempersilahkan Rengoku menunggu Kanae dirumah sakit dikarenakan Rengoku adalah salah satu teman baik Kanae.

"Semoga cepat sadar Kanae...Banyak orang yang menyayangimu,terutama aku." Ia berkata lembut sambil mengusap rambut Kanae dengan pelan,dengan tatapan kosong dan hancur.

"Abadi"    -《SaneKana》 - Kimetsu No Yaiba - Kny Ships    [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang