please, forgive me

2.7K 101 4
                                    

Genre : Romance, fantasy, school life

Rating : PG 15+

Author : MIHHAJAE_Hhamin

Cast : Neo Vixx, Ken Vixx, Hanchul, others.....

All Taekwoon POV

Happy Reading !!!

Lagi-lagi mentari membangunkanku. Aku berharap tak bangun dari tidurku jika aku harus menghadapi masalah seperti ini. Aku harus bergegas, hari ini aku ada kelas pagi.

Namaku Jung Taekwoon, aku dibesarkan oleh Jung Hankyung dan Jung Heechul dikeluarga berada. Aku adalah namja dingin, kritis, dan egois. Sebab itu, aku tidak mempunyai teman. Namun, walaupun tak mempunyai teman aku memiliki banyak penggemar. Aku hidup hanya untuk makan, kesekolah,mandi, dan tidur. Hanya itu yang kukerjakan selama 17 tahun hidupku. Apa kalian tau, aku mempunyai seseorang yang sangat penting dalam hidupku melebihi orangtuaku. Dia adalah murid baru di sekolahku yang masuk pada akhir semester, dia adalah satu-satu soulmateku di sekolah, satu-satunya orang yang dapat menandingi kepintaranku disekolah, satu-satunya orang yang berani menggangguku, satu-satunya yang ingin berteman denganku, dan satu-satunya orang yang dapat mengubah hidup 17 tahunku yang kelam menjadi berwarna.

Setelah selesai membersihkan diri aku mengeringkan rambutku dengan handuk. Andai ada dia disini aku tak perlu repot-repot mengeringkan rambutku, andai ada dia disini aku tak akan bangun terlambat untuk pergi ke kampus, andai ada dia diss...

" AKH... KENAPA HANYA PENGANDAIAN ??? " aku berteriak frustasi sembari menbanting handukku. Aku mulai menangis dalam diam.

HIKS

HIKS

BRAKK

Pintu tebuka dengan kasarnya dan pelakunya adalah Umma dan Appa, mereka bergegas menghampiriku lalu memelukku.

" Taekwoon-ah, kau harus sabar. Ini semua bukan salahmu, kau tak boleh runtuh. Bangkitlah untuk Hakyeon. Umma tau jika ia sangat mencintaimu " penjelasan dari Umma membuat tangisanku semakin deras.

" tenangkanlah dirimu, Taekwoon-ah. Kau adalah putra Appa, namja tak boleh menangisi kesalahannya, tapi memperbaikinya. Arra " tegas Appa

" Ne ..hh.. hiks, arrayeo. Hiks, Umma geurigo Appa jeongmal gumawo, hiks " aku mulai meredakan tangisanku, aku sadar tangisan dan penyesalan tak ada gunanya aku harus bangkit demi Hakyeon. Aku berjanji akan mengembalikan dirimu kedalam pelukanku, aku berjanji.

" aku ada kelas pagi Umma, Appa. Aku harus bergegas.. anyeong " ucapku seraya menghapus airmataku kasar.

" Umma, Appa. Mulai detik ini aku akan menjadi namja sejati, aku akan membuat Hakyeon kembali. Aku berjanji " tegasku membuat rekahan senyum dikedua wajah orangtuaku lantas aku pun merekahkan senyumanku. Aku membereskan pakaianku dan rambutku lalu mengambil tasku dan beranjak menuju kebawah.

" Umma, Appa aku berangkat ne..." ucapku

" tak sarapan dulu, chagi? " tanya Umma

" aku akan sarapan di kampus Umma. Anyeong Umma, Appa " jawabku lalu mencium pipi kedua orangtuaku lalu bergegas keluar rumah dan mengendarai vanku menuju kampusku.

***

Aku keluar dari vanku dan berjalan menuju kelas. Disepanjang perjalanan aku dapat banyak sambutan dari yeoja maupun namja, namun tak ada yang kurespon karena aku adalah namja yang dingin jadi, aku hanya diam. Sebenarnya, dulu aku adalah namja ceria walau hanya dirumah dan disekitar  orang terdekatku. Lantas, saat pertama masuk sekolah dasar aku bertemu orang-orang baru dan itu membuatku malu. Ya...awalnya aku adalah namja pemalu, namun semakin berjalannya waktu aku yang pemalu menutup rasa maluku dengan bersikap dingin dan berklanjutan sampai sekarang. Aku mulai menjadi egois, dan kritis saat aku dihianati oleh seorang yeoja hina yang bermalam dengan 1 namja per-malam saat menyandang       yeojachinguku. Jangan ingatkan aku lagi, aku muak.

Aku berjalan santai kekelas, aku mulai mengecek jam tanganku saat melihat kelas masih kosong.

" sudah jam 10.00, kenapa masih kosong " lirihku.

" Taekwoon-ah, kau tidak tau jika kelas hari ini dibatalkan dan digantikan hari esok "

" ah.. jinjjayeo ? " ucapku riang lalu menolehkan badanku untuk melihat dia.

" kau tau dari mana Haky.." ucapanku terputus saat tiba-tiba tubuh Hakyeon dihadapanku semakin lama semakin takterlihat.

' apa yang kau pikirkan Taekwoon-ah, Hakyeon tidak disini ' runtukku dalam hati. Lagi-lagi.. sepertinya halusinasiku tentangnya bermaksud memberitahuku jika memang kelas diganti. Jika memang seperti itu aku akan langsung ketempatnya. Aku tak sabar...

***

Aku telah sampai didepan rumah Hakyeon, kali ini aku harus bisa. Aku yakin... Fighting, Taekwoon !!!

TOK

TOK

TOK

Pintu terbuka memperlihatkan wajah Ken-hyung, dia adalah Hyung Hakyeon. Wajah Ken-hyung gembira saat melihat bahwa aku yang datang dan mempersilahkan aku masuk.

" kau datang sepagi ini, Taekwoon-ah. Apa tidak ada kelas ? " tanya ken-hyung sembari mempersilahkan aku duduk.

" kau mau minum apa ? aku akan buatkan" tanyanya lagi

" terserah " jawabku singkat

" hei...kita sudah lama kenal . ayolah ...sedikit akrablah..." pinta Ken-hyung

" mian "

" ahk...lupakan. Biarkan aku membuatkan minum dulu "

Aku melihat sekeliling, tempat ini sama sekali tak berubah dari 2 tahun yang lalu. 2 tahun lalu saat aku pertama kali bertemu dengannya dan itu juga pertama kalinya aku menyukai bunga serta, pertama kalinya aku mulai kembali peduli sekitar itu semua karena kau, karena kau Hakyeon. Ken-hyung datang sambil membawa nampan minuman yang berisi teh.

" aku tau jika kau tak suka susu jadi kubuatkan teh" ujar Ken-hyung

" gumawo "

" Hakyeon ada dimana ? " tanyaku sembari meminum teh buatan Ken-hyung yang sangat mirip dengan buatan Hakyeon, namun jika dia yang membuatkannya akan terasa hingga hatiku. Hah..

" dia ada dikamarnya" setelah mendengar jawabannya aku lantas beranjak menuju kamarnya.

TOK

TOK

TOK

" Hakyeon-ah, aku Taekwoon bolehkan aku masuk? " pertanyaanku tak dijawab olehnya  seperti biasa lantas aku langsung masuk dan mulai mencarinya. Dia tak ada di kasur, tak ada di kamar mandi, serta tak ada di balkon. Aku mulai panic saat nihil yang kutemukan.

" Hakyeon-ah, jebal... neo eodi? Jangan membuatku takut, cepat beritauku ! kau dimana ? " tanyaku sedikit berteriak. Aku tak putus asa begitu saja aku mulai mencari lagi di dalam lemari dan tempat lainnya.

"Hakyeon-ah, aku mohon keluar dari sana. Kau tak bisa bernapas jika terus disana. Ayo keluar " ucapku telaten saat menemukan Hakyeon yang meringkuk ketakuan dibawah kasur.

" Hakyeon-ah... jebal, keluarlah. Apa sebegitu kejamkah diriku hingga kau tak mau menemuiku?? " tanyaku. Aku tetap berusaha menahan tangisanku yang hampir saja jatuh. Aku lihat Hakyeon hanya diam ditempatnya tak bergerak sedikitpun. Aku dengan perlahan menggapai pergelangannya.

" Jangan sentuh aku, aku takut padamu " ucapan itu terlontar dari mulut Hakyeon sembari menghempaskan tanganku.

"hiks...pergi kau! Aku tak mau melihatmu, aku benci wajahmu ! " teriak Hakyeon kepadaku. Omo..ya tuhan, aku mohon maafkan kesalahanku aku memang sangat bodoh aku mohon kembaliakan dia padaku. Kumohon..

" pergi kau, namja tak tau diri "  teriak Hakyeon.

Please, forgive meTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang