"Sedangku perbaiki, jadi bisakah kau untuk tenang sebentar" Rolf yang sedang memperbaiki tempat berteduh bagi teman-teman yang tak lain dan tak bukan adalah bintang bintang yang ia jaga selama ini dengan penuh kasih sayang, yang dengan dimaksud tempat berteduh itu berada dihutan terlarang yang jelas-jelas orang tidak akan pergi kehutan itu, ada peraturan mengenai mengujungi hutan terlarang oleh Hogwarts tapi peraturan itu tidak berlaku bagi Rolf, karena rasa penasaran mengenai hutan itu lebih besar daripada ia rasa takut ketauan dan hukuman yang akan diberikan, sendari tadia terus saja terusik karena tingkah mereka yang tidak bisa berdiam diri padahal ia membutuhkan konsetrasinya tinggi ditambah lagi oleh Niffer yang terus bicara tanpa henti.
"Browtruckle memberitahuku bahwa kau bertemu seorang gadis kemarin sore"
"Ya" jawab Rolf tanpa meoleh ia terus bergerak memperbaiki
"Siapa gadis itu? biasanya kau hanya tidak berteman dengan manusia-manusia hogwart yang lain" mendengar itu Rolf ingin sekali sangkak hati namun ada benarnya juga ia jarang berteman dengan siswa siswi yang se-asrama dengannya ataupun tidak. ia akui kemampuannya dalam berinteraksi buruk, baginya menyulitkan berbaur dengan yang lain menjadikan dirinya terdampar disini berteman-teman dengan hewan-hewan ini.
"Gadis itu sama anehnya dengan Rolf jadi jangan heran jika mereka bisa berteman" browtruckle yang menyela dengan begitu santai merembahkan diri di batang pohon
"Pembicaraan mengenai gadis itu cukup sampai sini" Rolf menahan rasa geramnya ia mencoba tersenyum tipis menutupi sesuatu
"Oh ayolah Rolf kita ini sangat pemalu, padahal aku hanya membicarakannya sekilas"
"bukan karena itu, tapi tidak baik membicarakan seseorang seperti itu" Rolf yang kini wajahnya telah memerah dan pergi begitu untuk mengambil suatu barang yang diperlukan
Di koridor hogwarts terdapat kedua orang bersahabat sedang berjalan santai setelah yang satunya selesai berlatih quitdditch dari asrama gryffindor, satu yang lainnya menyaksikan sambil memberikan dukungan ravenclaw
"Untuk apa kau membawa keranjang itu?"
"Oh ini berisi buah yang ayang akan kuberikan pada sesorang" Luna menunduk sambil tersenyum dengan apa yang dibawanya
"Seseorang? aku jadi penasaran siapa orangnya"
"Kamu mengenalnya Ginny, aku memberikan ini sebagai tanda permintaan maaf dan sekarang aku jadi penasaran mengapa kau membawa botol minum itu"
"untuk siapa lagi menurutmu" ginny sambil tersenyum masam, dan luna dengan reaksi memerikan tatapan curiga,
"Harry" Luna spotan
"Benar sekali"
"Lalu mengapa tak kau berikan pada harry padahal latihan quidditch sudah selesai sendari tadi"
"Akupun ingin memberikannya tapi..."
"Tapi?"
"Tapi ada Ron disana, nyaliku menciut saat melihat kakakku ada disana dan aku tidak tau apa yang akan dipikirakan Ron bahwa aku sebegitunya memperjuangkan Harry Alias Teman kakaku sendiri"
"Itu tidak masalah Ginny" Luna memegang kedua bahu Ginny
"iya Tap-" Luna melangkah mendahului Ginny disan padahal Ginny belum menyelesaikan bicaranya
"Kau mau kemana Luna?" Ginny menyusul luna yng ada didepan sana
"Maafkan aku ginny bila aku tak sopan memotong saat pembicaraan, hanya saja aku ingin memastikan seseorang yang tak sengaja aku lihat dengan orang yang ingiku berikan keranjang ini, jadi aku ingin menghampirinya"
KAMU SEDANG MEMBACA
Behind Story
Fanfictionkamu bukan yang tersisa namun cerita tentang kita yang tidak pernah bercerita