Chapter 8 - Tentang Nayara

743 35 3
                                    

Salma berjalan dari lobby menuju parkiran dengan raut wajah yang datar. Hari ini ia berhasil menyelesaikan pekerjaan dengan baik walaupun ada beberapa kendala yang membuat mood nya sedikit bad, kemudian ia memutuskan untuk mampir sejenak di salah satu pusat perbelanjaan hanya untuk makan malam dan memperbaiki mood nya.

Hanya memerlukan waktu 20 menit untuk Salma sampai ditempat yang dituju. Ia segera mamarkirkan kendaraannya dan mulai mencari tempat makan yang menarik perhatiannya.

"Sal, tunggu" ucap seseorang mencekal tangannya saat ia baru saja memasuki resto untuk makan malam.

Salma menghela napas memandang laki-laki yang ada di hadapannya tanpa ekspresi.

"Kenapa dateng lagi?" tanya Salma pada lelaki tersebut

"Sal maafin aku, aku tau aku salah tapi aku mohon kasih aku kesempatan kedua ya" ucap laki-laki itu gusar

"Duduk Za, saya mau makan dulu" tutur Salma yang diangguki oleh Reza

Keduanya sudah duduk berhadapan dengan Salma yang mulai menikmati makan malam nya, ia tidak merasa terganggu dengan adanya Reza tepat dihadapannya.

"Salma" ucap Reza kembali saat Salma sudah menandaskan makanan nya

"Hmm? kesempatan buat apa za?" tanya Salma tanpa emosi sedikitpun

"Salma, aku tau kamu pasti masih butuh aku. Selama ini kamu selalu bergantung sama aku, kasih aku waktu buat selesai masalah ini sama Dista setelah itu kita bisa melanjutkan hubungan sesuai harapan kita, Sal." laki-laki yang dipanggil Reza itu masih terus memohon

"Kamu salah Za, saya udah gak butuh kamu di hidup saya. Dan hidup saya tidak bergantung pada kamu, buktinya saat ini saya bisa hidup tanpa kamu. Hidup saya sudah penuh dengan beban pekerjaan jangan kamu datang lagi dan menambah beban saya. Cukup ya Reza kita udah gak ada hubungan apapun, jangan ganggu saya lagi" jawab Salma dingin dan segera berlalu dari hadapan Reza.

Salma segera menuju parkiran dan segera menutup pintu mobilnya dengan keras melampiaskan rasa kesalnya. Laki-laki tadi adalah Reza, dia adalah mantan pacar Salma yang dengan tega nya selingkuh dengan temannya sendiri.

Salma tersenyum miris mengingat kejadian beberapa bulan lalu. Segera ia menancapkan gas keluar dari parkiran dan menuju rumahnya.

***

Salma tiba di rumahnya yang meskipun tidak mewah namun ia merasa sangat nyaman tinggal disini bersama keluarganya, Ayah, Bunda, dan Nabila yang menjadi tempatnya pulang ketika dunia nya sedang tidak baik-baik saja.

Meraih kunci rumah dan membuka pintunya dengan pelan, "Assalamualaikum." ucapnya sambil berjalan menuju ruang tamu seraya mengistirahatkan tubuhnya. Menghela nafas dan menyenderkan tubuhnya di sofa dengan nyaman sambil memikirkam cerita hidupnya akhir-akhir ini.

Setelah tamat dari bangku sekolah Salma kembali merajut mimpinya untuk meneruskan kuliah sesuai keinginannya yang didukung penuh oleh kedua orangtua serta adik tersayangnya. Pun setelah lulus dari perguruan tinggi ia memulai hidupnya dari awal, bekerja keras demi mendapatkan pekerjaan kesana kemari sudah mencari tanpa seseorang yang mendampingi.

Sempat putus asa, hidupnya penuh tekanan. Bukan, bukan keluarganya yang menuntut tetapi celotehan teman-temannya lah yang membuat Salma sedikit putus asa karena di rasa dirinya sudah tertinggal jauh oleh teman sebayanya. Memang mulut manusia terkadang bisa membuat overthinking.

Di keadaannya yang masih terombang-ambing disaat itulah Reza datang menawarkan kebahagiaan dan kesetiaan padanya. Salma yang saat itu butuh penopang berpikir bahwa mungkin ini saat yang tepat untuknya membuka hati untuk seorang laki-laki. Hingga akhirnya Salma berhasil mewujudkan mimpinya satu-persatu, mendapat apresiasi dari Reza dan tak lupa ia mengapresiasi dirinya sendiri atas segala pencapaian dihidupnya.

REDAMANCY  [Rony Salma AU]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang