「08」

221 11 0
                                    

"kyu, hari ini lu jadi ketemu sama haruto?" tanya jihoon. kini mereka sedang berjalan bersama untuk menuju kantin kampus.
"jadi kayaknya sore ini" jawab junkyu, dan jihoon hanya menganggukan kepalanya saja.


"jadi kayaknya sore ini" jawab junkyu, dan jihoon hanya menganggukan kepalanya saja

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"umm... jii nanti anterin gue ke taman deket apart iya??" ucap junkyu.
"ketemuan sama ruto?" jawab jihoon dengan nada malasnya.
"iya siapa lagi..." ucap junkyu yang sedang merenung.
"kyu sepele ga si masalahnya? lu udah kayak gini berapa kali? inget dulu lu sesakit apa kalo sama ruto? hati lu seakan akan udah di kunci sama haruto." ucap jihoon yang membut junkyu terkejut, bagaimana tidak terkejut? apa yang di katakan oleh jihoon memang ada benarnya.
junkyu tidak menjawab melainkan menangis dan menunduk di atas meja.

mengingat dulu, junkyu yang selalu jadi bahan hubungan yang tidak jelas dengan haruto. mereka dulu tidak sempat berpacaran, haruto dengan junkyu hanya saling dekat dan hanya tahu perasaan suka satu sama lain. junkyu sangat batu dia mempertahankan haruto pria yang tidak jelas itu, jihoon yang sudah mengingatkan berkali kali namun tetap saja hasilnya nihil. kalau boleh jujur jihoon sangat benci dengan haruto.

jihoon yang menyadari junkyu sedang menangis kini terlihat khawatir apakah ucapan dia telah membuat menyakiti hatinya.
"kyuu? gue ga bermaksud, gue cuma inget dulu lu gimana klo sama ruto." ucap jihoon yang kini mengenggam tangan junkyu. junkyu hanya mengangguk dan menangis.
"gue kira ruto udah berubah jii, selama kegiatan dia bener bener bertingkah manis." ucap junkyu dengan mulut bergetar karena menangis.
"orang kaya dia berubahnya gatau kapan kyu." jawab jihoon dan menghelakan nafasnya.





"maaf sayang kamu nungguinnya lama iya?" ucap haruto.
"gapapa aku juga barusan sampe" jawab junkyu dengan menundukan kepalanya.
"kenapa kita ketemuan di sini?" ucap haruto dan sambil menggandeng tangan mungil junkyu. junkyu senang jika haruto melakukan ini seolah olah tidak ada masalah.
"aku mau ngomong, kamu bisa jawab jujur?" jawab junkyu.
"aku dengerin" jawab haruto yang kini tengah menatap mata junkyu.

"jeongwoo itu siapa? terus kenapa kamu harus bohong waktu itu?" ucap junkyu dengan serius.
"temen aku, maksudnya bohong? waktu kapan? aku pernah bohong ke kamu?" jawab haruto dengan tangan yang mengusap bagian belakang leher.
"hmm, jujur haruto." ucap junkyu yang kini menatap mata haruto, tatapan itu membuat haruto merasa canggung.

"iya maaf kyu, aku ga bilang jga kamu lagi sama jihoon ya kan?" jawab haruto dengan santai.
"jadi si jeongwoo itu siapa?" ucap junkyu dengan nada bertanya tanya.
"kalo itu gue ga bisa jawab." jawab haruto. kini junkyu berjalan meninggalkan haruto di taman itu.

"kyu kalo gue jujur pasti hubungan kita bakal berakhir gitu aja" batin haruto yang kini sambil menatap kepergian junkyu.

____

*suara pin apart

"jii,haruto hikss" rengkek junkyu.
"harusnya pas sebelum jadian pikir dua kali dulu kyu, gue udah bilang berapa kali?" ucap jihoon
"kok lu seolah olah jadi nyalahin gue?" ucap junkyu dengan nada bertanya tanya.
"lu merasa bersalah? emang salah kyu lu pilih ruto lagi." jawab jihoon dengan nada kesalnya.
"kok lu jadi yang marah marah ke gue?" ucap junkyu yang kini berjalan meninggalkan jihoon. jihoon tidak bermaksud memarahi dan menyalahkan junkyu, hanya saja jihoon kesal dengan keputusan junkyu.

"kyu, kyuu gue ga bermaksud gitu." teriak jihoon dari luar kamar junkyu.
"berisik ji, ga usah peduliin gue lagi." ucap junkyu di balik pintu kamarnya, kini junkyu sedang berlarut dalam kesedihannya. setelah pulang meninggalkan haruto, haruto sama sekali tidak menghubungi junkyu.

"hmm, hubungan kalian yang renggang kenapa jadi gue yang kena juga? kyu gue ga bermaksud buat kita jadi ribut gini." hela napas jihoon dengan kasar, kini jihoon berada di depan kamar junkyu. jihoon khawatir karena cuaca malam ini hujan lebat dan junkyu pasti ketakutan di dalam kamarnya.

"mata gue udah ga hujan tapi kenapa malam ini hujan lagi, gue takut tapi..." ucap junkyu yang kini sedang ketakutan.
ego junkyu sangat besar untuk menemui jihoon, junkyu masih kesal dengan ucapan jihoon.

"kyu..kyuu udah tidur? kyu hujan lu gapapa?" ucap jihoon.
junkyu mendengar suara jihoon, jujur saja pintu kamar junkyu tidak di kunci.
"kyu beneran ga takut? junkyu lu udah berani? gue tinggal beneran tau rasa, ga usah sok pura pura ga denger" ucap jihoon dari luar kamar junkyu.

*suara pintu terbuka

"ga di kunci" ucap junkyu yang sambil membuka pintu kamarnya.
"oh ga takut yaudah deh" jawab jihoon dan berjalan perlahan meninggalkan junkyu.

"jii ngeselin banget lu??" teriak junkyu, junkyu sangat kesal dengan jihoon. jihoon terkekeh sedikit melihat tingkah junkyu yang sedang ketakutan.

"apa sih? gue ato lu yang ngeselin? jawab jihoon. dan berbalik melihat arah junkyu
junkyu hanya menundukan kepalanya saja junkyu tidak berani menatap mata jihoon. jihoon meninggalkan junkyu lagi, tapi kini jihoon sedang di ekori junkyu dari belakang.

"akhhh, kalo berenti kasih aba aba." ucap junkyu dengan kesal.
"lu ngikutin gue? lu setan? siapa lu? mata lu serem..." ucap jihoon dan tertawa. mata junkyu benar benar merah dan lembab apa lagi hidungnya pasti sangat merah.

"apa apaan!!!, jii cerita." jawab junkyu sambil memukul lengan jihoon. jihoon medecih kesakitan akibat terkena pukulan dari junkyu.
"kamar gue apa lu?" tawar jihoon.
"lu aja kasur gue berantakan." jawab junkyu dengan memelas.


kini junkyu berada di kamar jihoon untuk bercerita. junkyu suka berbagi cerita kepada jihoon. hanya jihoon yang junkyu percayai junkyu termasuk tipe orang yang tertutup sekali tetapi jika junkyu bersama jihoon dia akan merasa aman dan nyaman, jadi junkyu berani berbagi cerita kepada jihoon begitu juga sebaliknya.












maaf pendek guysss...
makasi banyak buat kalian yang uda baca
cinta dehh.

karena gue up malem jadi...
good night



~~

Wait for each other || jikyu Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang