Cerita pendek ini ditulis pada hari di mana penulis kehilangan orang terkasih. Tepat pada tengah hari, ia menghembuskan nafas terakhirnya di muka bumi. Dia, ibu dan nenek yang baik hati. Alasan mengapa cerita pendek ini mengusut tentang kehilangan, kematian, dan penyakit yang jadi sebab berpulang. Sebab, penulis merasa bahwa cerita ini harus menjadi salah satu hal yang perlu dikenang. Yang menjadi penanda bahwa pada hari itu penulis pernah jatuh ke jurang paling dalam kesedihan.
Hingga hari ini, telah lewat satu tahun ia pergi. Penulis hanya merasa sekarang waktu yang tepat untuk membiarkan cerita pendek ini mengudara di langit sana. Penulis harap, ia tidak lagi kesakitan dan sulit berjalan. Penulis harap, ia bisa makan apa saja dengan bahagia. Tangan yang dahulu selalu gemetar itu sekarang bisa memegang hal indah lainnya.
Dari atas sana, selamat membaca.
KAMU SEDANG MEMBACA
Mengapa Harus Kumiliki Secuil Organmu?
Short StoryPerihal manusia yang tidak bisa selamanya bersama-sama. Adakala di mana kita berada di titik paling bawah dalam kehilangan, dan ia berpulang. Pulang, lalu menghilang. Lalu lambat laun, hanya tinggal segelintir orang yang mengingat keberadaanya perna...