Bertemu Denganya

16 1 0
                                    

Haripun mulai malam....
Bulan bersiap siap untuk kembali kerumah sakit guna bertugas dimalam hari bersama Bila.
Dia berjalan bersama bila melewati kuburan yang berada di tengah tengah antara kost dan tempat ia praktik.
Mereka bercerita sambil berjalan guna memperamai suasana jalan kampung yang sepi.

Cahaya lampu didepan sana mulai nampak, tandanya kios kios warung didepan sudah dekat, dan didepanya adalah pintu masuk utama.....
Bulan dan bila tiba diruangan sebelum operan malam, mereka tiba pukul 20.30 am.
"Gila bul, masa iya kita hari pertama sift malam, mana lihat to itu mbak mbak nya cuma dua orang sama mas nya juga dua orang...., haduhh berapa tuh pasienya" keluh bila
"Baru aja berangkat udah ngeluh, ayoklah semangat" kata bulan yang mempercepat langkahnya untuk menyapa seniornya
"Ya...ya....." sahut bila
"Malam mbak......" sapa mereka berdua
"Malam dek....., sift malam ya?" Jawab mbak nya yang manis
"Iya mbak....." jawab mereka
Bulan melihat name tag yang mereka kenakan terdapat nama terangnya ialah mbak endang dan mbak putri
"Kalian bisa taruh tas diruang mahasiswa ya, jangan lupa barang berharganya dibawa, jangan sampai hilang" ucap mbak putri
"Baik mbak, saya taruh tas dulu" ucap bulan

Bulan dan bila berjalan ke nurse station setelah menyimpan tas. Ia duduk dikursi yang tertata, sembari menunggu operan.
Saat waktunya operan sift siang ke sift malam mereka berdua ikut untuk pergantian sift.....
Gavin datang hentakan sepatunya terdengar diruangan...., sembari duduk ia melihat adanya bulan disana mengingat pernah bertemu saat makan dikantin.....
Tiba tiba gavin berjalan ke arah bulan.....
"Dek minjem pena nya ya..." ucapnya sambil mengambil pena dari tangan bulan
"Iya pak..." ucap bulan karena kaget dengan adanya gavin.
Tanpa banyak tingkah gavin duduk di meja bundar yang dikelilingi 3perawat wanita dan 2 perawat pria.
"Gimana mas gavin udah konsul sama dokter belum, mengenai pulangnya Ny.S kamar 4 bed 1" kata salah satu perawat wanita
"Belum, nanti aja" jawab gavin
Bulan dan bila membawa catatan kecil untuk mencatat catat ketika pergantian sift.
Mereka kembali ketopik untuk membicarakan para pasien yang sudah dilakukan intervensi dan yang belum...

Sebelum sift siang pulang kedua sift itu pergi berjenjeng jenjeng ke kamar pasien untuk memberitahukan ke keluarga pasien dan pasien bahwasannya perawat yang bertugas sudah berganti.

Ketika perawat mulai memasuki kamar 6 bulan sengaja masuk dibelakang para perawat, tapi gavin mendekat disamping bulan...
"Dek itu infusnya tolong diganti ya, sama ini pena nya makasih..." ucapnya sambil mengulurkan pena
"Aa..baik pak saya ambil Cairan infus sekarang" bulan sedikit canggung dan langsung pergi ke ruang obat mencari cairan infus RL.
Bulan kembali dengan membawa beberapa set water infus RL ditangannya membawa kesetiap kamar yang hampir habis dan menggantinya...
Bulan mengganti dan mengatur tetesan infus sendiri perawat yang lain sudah selesai untuk operan. Bila yang di nurse station ia disuruh untuk keruang farmasi mengambil beberapa obat yang belum diambil...
Diruang obat ada perawat senior bernama mas kiki dia sedang mengoplos obat injeksi serta obat oral.
Bulan yang sudah selesai berputar ia mampir ke ruang obat untuk membuang botol plastik infus....
"Dek sini bantu saya...." ucap mas kiki
"Okay pak" jawab bulan sembari mengambil kursi duduk didepan mas kiki
"Namamu siapa...." tanya mas kiki diruang obat
"Saya bulan pak...." jawabnya sumringah
"Bulan? Kamu lahirnya dimalam hari ya hahaha" rayu mas kiki
"Iya pak saya lahir ketika malam hehe" jawab santai bulan karena merasa kiki tidak terlalu serius
"Ya udah ni bantu saya oplos obat dulu, buka ampulnya hati hati ya...bisa kan?" Tanya kiki sebelum memberikan ampulnya ke bulan
"Bisalah pak...." jawab bulan yang melirik ke meja mencari kertas atau bungkus spet untuk membuka ampul tapi karena semua bungkus spet sudah dibuang oleh mas kiki jadi bulan mencoba membuka ampul dengan tangan kosong, walau sedikit ragu sebab tangan bulan sedikit basah.....
Bulan memulai membuka sedikit kesulitan karena telapak tangan basah, ia berusaha hingga akhirnya...kluk ....
Bulan merasakan punggung jari kanan nya kegores botol ia berusaha menahan rasa nyeri ditanganya dengan segera menarik obat ke spet 5cc.
Tiba tiba gavin masuk untuk mengambil gunting, mata gavin terarah ke meja yang melihat bulan sedang meminah obat dari ampul ke spet dan tersadar bahwa tangan bulan berdarah.....
"Jari kamu kenapa?" Ucap gavin dengan tenang
Bulan menengok ke belakang, kiki melihat telunjuk bulan yang berdarah hingga menetes kemeja...
Bulan tidak tau kalau jarinya yang kegores dan dibiarkan tadi ternyata sampai berdarah banyak....
"Aduh... maaf pak.....," ucapnya sembari menutup spet dan mengambil tisu untuk menutup jari telunjuknya.
"Loh udah dibilang kalau nggak bisa nanti saya aja dek..." ucap kiki yang khawatir
"Maaf pak saya bisa cuma tadi memang kegores sedikit jadi saya rasa tidak apa apa" ucap bulan menyeka darah dijarinya
"Pakai kapas alkohol biar mampet" ucap gavin menyondorkan kapas alkohol
"Makasih pak..., maaf sekali lagi" jawab bulan
"Gapapa, saya yang gak enak malah" jawab kiki
"Dibalut kasa dulu" kata gavin dan pergi
"Coba saya lihat, dalem atau nggak lukamu..." tanya kiki melihat luka yang ada dijari bulan
"Udah ambil kasa sama hypafix dibalut dulu dek, untung nggak terlalu dalam" ucap kiki
"Iya pak..." bulan berdiri mengambil kasa dan menutup lukanya setelah dibersihkan dengan kapas alkohol.

STETOSKOP CINTAWhere stories live. Discover now