Prolog

94 10 1
                                    

***

Akhiri hidup, sebab kami bukan makhluk yang sempurna, kami hendak dijadikan pelampiasan manusia biadab. Tidak ada artinya hidup, mati saja. Itu bukan saran, melainkan perintah bagi sesama makhluk hidup.

Bunuh aku, lebih baik selagi aku masih berakal sehat— tunggu, memangnya aku masih waras? Ah, bunuh saja aku. Sudah terlambat, semuanya sudah terlambat!!

Kenapa kamu ragu? Jangan ragu, seorang pembunuh sepertimu tahu apa selain menyakiti orang lain? Bukankah kalian sudah mati rasa? Buta dan tuli, menolak simpati? Iya, kan?!

Tapi— kamu?

Kenapa masih ragu? Aku butuh istirahat, beri aku kebebasan!! Apa sulitnya? Pembunuh! Kamu seorang pembunuh!! Berapa banyak orang yang telah kamu bunuh? Tambahkan aku salah satu dari angka kematianmu, jadikan aku bebas tanpa harus membawa luka dipundakku.

"Kumohon.. a-aku berlutut padamu, Liu."


TBC

Note: ini buku versi baru Latibule, yang versi lama tak dapat dilanjutkan.. dan jangan berharap banyak deh.

Latibule Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang