bagian 2

5 0 0
                                    

Setelah ayah sinsi menumpah kan segelas air ke wajah sinsi, ayah sinsi merasa lega dan kemudian ayah duduk terdiam,
Paa! Sudah cukup sinsi mungkin khilaf, kata mama sinsi dengan lembut.
Kamu jangan membela dia Rati(nama ibu sinsi) jelas jelas dia mengatakan, hal yang tak pantas, istrinya pun tak lagi, memanjangkan perkataannya.
Sementara itu sinsi menangis lagi,
Namun dia tidak menangisi perbuatan nya kepada ayahnya.melainkan menangisi nasib nya setelah kehilangan paman Arnol.
Hari pun berlalu,pagi pagi buta sinsi harus cepat cepat berangkat ke sekolah,karna jarak rumah nya yang jauh ditambah, kini sinsi tak punya kendaraan lagi,sepeda motor nya tak lagi ada,di karenakan istri dari paman Arnol menarik semua pemberian suaminya,dan kemudian pindah rumah.
Pah" aku jalan kaki gitu ? Kan sekolah jauh pah!
Kamu nebeng sama kawan mu dulu yah nal,biar papa yang bilangin.
Hah pahh, aku malu dong harus nebeng,
Sinsi" tak seharusnya Kamu berbicara seperti itu,ucap ayah dengan rasa kecewa.
Ah sudah lah aku malas sekolah kata sinsi, lalu ibu mendengar kan percakapan itu, sin bentar lagi kamu ujian loh nak, bentar lagi juga kamu lulus sekolah, jadi jangan sering bolos na, kamu kan pengen lulus ,ucap ibu dengan lembut.
"Hemmm" Iyah deh, dengan wajah kesal sinsi menarik tas nya.
Sementara itu teman nya sudah menunggu di depan rumah.
"Sinsi ayok" ucap teman nya.
Sementara itu sinsi bergegas naik.

Setelah sampai di sekolah, teman teman sekelas nya memperhatikan sinsi,sambil menggosipi sinsi.
" he" lihat tu anak manja itu lagi nebeng,ucap teman temannya sambil tertawa,

Sinsi adalah anak yang gengsian, dia tak pernah mengatakan bahwa dia dari keluarga tidak mampu. Bahkan dulu saat penerimaan raport pun,sinsi mengundang paman nya,dan bulan ayahnya .

Sementara itu sinsi berjalan menuju kelas,dengan raut wajah yang sangat kesal .
Saat pelajaran mulai, sinsi tidak fokus, dikarenakan dia masih sangat kesal pada teman temannya.
Setelah bel istirahat, teman teman nya mulai bertanya tanya satu samalain,
"He" kalian kalau sudah lulus SMA kuliah dimana kata teman temanya memenuhi percakapan di kelas.
Eh sin kamu kuliah dimana? Tanya salah satu temannya.
Aku sih rencana kuliah di luar kota yahh, mungkin aku kuliah di universitas terkenal ucap sinsi,dengan wajah sombong.
Salah satu temannya memuji sinsi, wah sinsi pasti Ayah kamu sangat kayakan ?
Iyah dong kan aku anak tunggal jadi wajar apa yang saya minta, dituruti ayahku ucap sinsi deng wajah sombong.

Lanjut bagian 3

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Sep 15, 2023 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

BERSUJUD UNTUK YANG TERAKHIRTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang