Apa yang kalian pikirkan tentang Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah ?
Apa kalian takut akan bertemu anggota OSIS yang galak ? Atau takut tidak mendapatkan teman ?Sebenarnya, MPLS itu tidak begitu buruk bagi beberapa orang. Tapi tidak sedikit orang yang mendapatkan kejadian tak mengenakan pada MPLS di sekolah baru mereka.
Tapi jatuh cinta dengan seorang Wakil Ketua OSIS, termasuk hal tak mengenakan atau bahkan hal yang harus disyukuri ?
Baiklah, lebih baik kita semua mencari jawabannya melalui kisah seorang gadis dengan otak setengah polos satu ini.Frasa Putih Nayanika, gadis yang bisa dibilang cukup pendiam. Dia memiliki wajah yang cantik, meskipun menurutnya sendiri, ia tak secantik teman-teman seangkatannya yang lain.
"Kecantikanku tidak bisa dilihat oleh sembarang mata" ucap gadis yang baru memasuki kelas 10 itu.Dan sekarang, kita akan mengetahui hari-hari Frasa dan teman-temannya di bangku kelas 10 SMA.
[ Dalam 22 hari ]
"Seluruh peserta didik baru, dimohon berbaris di lapangan voli !"
Suara seorang guru laki-laki itu terdengar oleh semua peserta didik baru yang sejak pukul 6 pagi menunggu di depan gerbang utama sekolah.
Frasa langsung mengajak teman yang sebelumnya berada di satu Sekolah Menengah Pertama yang sama dengannya itu untuk berjalan masuk dan menuju ke lapangan yang dimaksud sang bapak Kesiswaan.
Kedua teman dari gadis itu menerima ajakan Frasa, mereka berjalan sedikit cepat, berusaha agar mereka mendapatkan barisan tengah, tidak terlalu depan dan tidak berada di belakang.
Setelah mereka mendapatkan barisan, para guru tim Kesiswaan di SMA itu dan ditambah seorang penjaga sekolah meminta para murid baru untuk tetap diam, sekarang waktunya untuk mendengarkan sang Wakil Kepala Sekolah berbicara di depan, memberikan sambutan dan doa untuk para peserta didik baru."Frasa, Tsila, apa kita akan satu kelas ?" tanya Meya dengan berbisik kepada dua orang di depannya, ketika Tsila membuka mulutnya untuk menjawab, seorang penjaga sekolah tadi tiba-tiba berjalan ke samping barisan mereka, tentu saja Tsila langsung menunda niatnya.
Mereka menunggu penjaga tadi berpindah ke barisan lain, setelah itu Tsila melanjutkan niatnya untuk menjawab pertanyaan temannya, "Aku harap begitu, Mey." Dan diikuti anggukan samar dari Frasa.
Selanjutnya, mereka hanya diam menyimak apapun yang disampaikan oleh bapak Wakil Kepala Sekolah, merekapun akan merasa bangga karena kata-kata yang dilontarkan sang Wakil Kepala Sekolah itu, "Kalian sudah berada di sekolah ini, bersyukurlah, karena tidak mudah untuk para pelajar bisa berhasil masuk ke SMA ini, kalian termasuk anak-anak hebat."
Dan setelah sambutan dari Wakil Kepala Sekolah selesai, para murid diminta untuk memasuki aula sekolah. Sayang sekali, Frasa dan kedua temannya harus berpisah barisan.
"Baiklah, tidak apa, Frasa. Nantipun kita bertiga tidak mungkin satu kelas lagi, bukan ?" ucapnya di dalam hati.
"Bisa berada satu sekolah lagi dengan mereka, itu lebih dari cukup. Aku ingat banyak dari teman-teman di SMP bilang bahwa mereka akan kembali memasuki SMA swasta, tapi akhirnya aku bertemu beberapa temanku." lanjutnya di dalam hati.
Sambil menunggu nama dan kelas barunya disebutkan, Frasa sesekali melihat-lihat para murid di dekatnya. Sesuai dugaan, banyak dari mereka yang kembali dekat dengan teman lama mereka. Sepertinya Frasa harus benar-benar bisa bergaul kali ini, Frasa tidak ingin merasakan tidak memiliki teman dekat seperti saat SMP lagi.
KAMU SEDANG MEMBACA
Antara Rasa dan Tulisan : Dalam 44 Hari
Novela JuvenilTernyata Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah adalah waktu paling menyenangkan di masa putih abu. Selain kita mendapat teman baru, kita pasti melihat para senior yang bisa saja tiba-tiba muncul benih benih cinta dari kita. Itu yang dirasakan Frasa, ba...