48

3.1K 327 75
                                    

Caca menatap kosong langit-langit kamarnya, lebih tepatnya fikirannya melayang pada DM yang akhir-akhir sering masuk di akun instagram milik suaminya.

Caca awalnya tidak terlalu memikirkannya, namun lama kelamaan beberapa gambar yang dikirimkan oleh beberapa orang membuat wanita itu sedikit gelisah.

Di tambah Mahen yang beberapa hari terakhir juga memang jarang sekali tidur di rumah. Lelaki itu sering keluar kota untuk mengurus pekerjaannya. Membuat perasaan Caca semakin dihantui oleh rasa curiga terhadap suaminya.

"Undaa..?" Panggil Lio

Caca tersentak saat tiba-tiba Lio diletakkan Mahen tepat di samping Caca berbaring.

Mahen mengernyit melihat wajah istrinya yang tampak murung dan sejak tadi pagi sering melamun.

"Kenapa sayang?" Tanya Mahen mendekati istrinya.

Caca hanya tersenyum tipis lalu menggeleng.

"Kamu mau siap-siap sekarang?" Tanya Caca

Mahen mengangguk. Lalu mencium kening istrinya dan di hadiahi tatapan tajam oleh sang anak yang sejak tadi memperhatikan keduanya.

"Enggak apa-apa kan dek mas tinggal lagi?" Tanya Mahen

Ingin sekali Caca mengatakan jika Mahen tidak perlu pergi, atau ingin sekali Caca bertanya sebenarnya pekerjaan seperti apa yang Mahen lakukan sampai harus 3 hari dalam seminggu lelaki itu menginap di luar kota. Ingin sekali Caca bertanya mengenai beberapa foto suaminya di luar sana dengan orang lain.

Namun semua itu hanya bisa Caca simpan dalam hatinya. Yang bisa dilakukan wanita itu hanya mengangguk menerima.

"Enggak apa-apa mas" Jawabnya.

Mahen menatap istrinya, terlihat rasa tidak rela yang Caca perlihatkan saat dirinya akan pergi.

"Apa mas enggak usah pergi aja yah? Kamu kayaknya enggak enak gitu"

Caca terkekeh. "Jangan dong, kan mas kerja. Caca sama dedek enggak apa-apa kok nanti bisa minta ditemenin Mamah atau Mamih di sini"

"Beneran?" Tanya Mahen lagi.

Caca tersenyum tipis lalu mengangguk.

"Makasih ya sayang kamu udah bisa ngertiin mas"

Caca hanya tersenyum tanpa berniat menjawab ucapan suaminya. Wanita itu memilih mengalihkan dirinya pada Lio yang sejak tadi sudah berbaring di sampingnya.

"Dedek mau bobok siang?" Tanya Caca.

Lio mengangguk. "Hoammm.. Dedek ngantuk unda" Ucapnya

Caca terkekeh. Lalu memperbaiki posisinya menjadi ikut berbaring di samping anaknya. Sedikit melirik suaminya yang ternyata sudah sibuk menyiapkan segala keperluannya.

Caca awalnya sudah menawarkan suaminya akan menyiapkan segala keperluan Mahen untuk keluar kota nanti. Hal itu juga yang Caca lakukan seperti biasanya, namun Mahen menolak dan mengatakan bahwa ia akan membereskannya sendiri. Mahen beralasan tidak mau jika Caca nanti terlalu kecapekan.

Caca yang tidak mau memerpanjang masalah akhirnya hanya menerima segala yang diinginkan suaminya.

Caca melirik lagi suaminya yang sudah menutup koper miliknya, lalu terlihat bergegas masuk ke kamar mandi.

Caca hanya menghela nafas panjang, sedikit gelisah dengan perubahan sikap suaminya.

"Undaaa?"

"Ya dedek?" Caca menunduk melihat Lio yang terlihat menepuk-nepuk kedua payudaranya, dengan senyum lebar khas miliknya.

CACA ✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang