"Zialea Patricia Carolline." Suara berat yang membuat semuanya bergidik ngeri jika mendengar nya. Zia yang tau siapa orang yang memanggil nya hanya bisa meneguk saliva dengan susah payah.
"Shut si bos manggil siapa?." Bisik Arkan--sahabat Elviano.
"Mana gue tau." Jawab lelaki di sebelah Arkan yang juga sahabat El, Lelaki itu memiliki nama Bagas.
El berjalan mendekati Meja Zia. Sedangkan Zia? Ia hanya pasrah.
"Lo kan yang namanya Zia?." Tanya El dengan nada dingin milik nya. Sekarang Posisi tempat El berdiri berada tepat di belakang Zia.
Dengan sedikit keberanian yang di miliki nya, Zia berdiri dari duduk nya dan menghadap ke belakang yang otomatis tatapan nya dan El kembali saling terkunci.
"Kenapa manggil nama gue?." Tanya Zia yang berusaha menutupi rasa gugup nya.
Semua murid yang ada di kantin banyak yang bertanya, ada masalah apa Zia dengan El? Jeje dan Rissa tak bisa membantu kali ini, mereka berdua hanya diam saja.
El maju dan membisikkan sesuatu tepat di telinga Zia. "Kaya nya gue suka sama lo."
Zia membelalak mendengar ucapan Dari El. Gila, satu kata yang ada di dalam pikiran Zia.
El kembali menjauh kan tubuh nya dan pergi dari hadapan Zia. Zia diam tak berkutik sambil mencerna kejadian yang baru saja terjadi.
"Heh, tadi si El ngebisikin apaan?." Tanya Rissa dengan penuh rasa penasaran.
"Udah ah jangan dibahas, gue cabut." Zia langsung pergi dari kantin, ia tak tau kenapa jantung nya berdebar dua kali lipat lebih cepat dari pada biasa nya.
"Elviano gila." Gumam Zia.
Sedangkan di kantin El di kerubungi dengan banyak pertanyaan dari keempat sahabat nya.
"Bos tuh cewe tadi siapa?." Tanya Gean, sahabat dari El.
"Bos sekali nya bergerak dapet cewek, lah gue." Rutuk Daffa.
"Sabar Daf, kalau kata gue mah sadar diri aja." Ejek Bagas yang langsung mendapat toyoran dari Daffa.
"Tuh cewe menarik, kalau bukan siapa-siapa lo gue gebet ya bos." Ucap Arkan yang dihadiahi tatapan tajam dari El.
"Lo deketin dia, siap-siap keluar dari black horses lo." Ancam El yang terdengar tidak main-main.
Arkan menyengir kuda sambil menggaruk kepala nya yang tidak gatal. "Bercanda kali bos."
El mengalih kan tatapan nya ke lain arah, entah apa yang di lakukan oleh Zia sehingga membuat El memikir kan nya.
Lo cewek pertama yang bisa buat pikiran gue tertuju ke lo dan jangan berharap bisa lepas dari gue Zialea. Batin El
------
Sekarang adalah jam yang sangat di nanti oleh semua murid, jam pulang sekolah tentu nya. SMA Cendana sudah lumayan sepi hanya tinggal tersisa beberapa orang saja.
Zia dan kedua teman nya berjalan beriringan menuju gerbang utama sekolah.
"Eh Zi, Sa, kaya nya gue udah dijemput. Gue duluan yaa." Pamit Jeje.
"Ati-ati Je." Ucap Zia dan Rissa yang di respon dua acungan jempol oleh Jeje.
"Eh Sa, gue duluan ya. Pengen rebahan dirumah, capek semua badan gue." Ucap Zia kepada Rissa.
"Yaudah, gue ke kafe sebrang aja sambil nunggu jemputan. Tiati Zi bawa motor Nya." Nasihat Rissa yang di angguki oleh Zia.
Zia hendak menaiki motor nya tetapi sebuah tangan kekar menarik lengan nya, untung saja ia bisa menyeimbangkan diri agar tidak terjungkal. Zia menatap tajam ke arah sang pelaku.
"Hiihh, lo ngapain sih tarik tarik tangan gue? Lo kira tarik tambang hah?!." Marah Zia dengan mata kecil nya yang melotot lucu.
"Pulang bareng gue." Suruh El, yapp! El pelaku nya.
"Dih lo siapa gue? Main nyuruh-nyuruh aja, gak gue gak mau." Sinis Zia.
"Gue gak suka penolakan." El menggenggam tangan milik Zia, tetapi Zia langsung menepis nya.
"Dan gue juga gak suka pemaksaan." Balas Zia. El menatap tajam ke arah Zia, Zia pun membalas nya tak kalah tajam.
"Oke terserah lo." Putus El yang langsung pergi menjauh dari Zia.
"Dih gak jelas banget tuh orang." Gumam Zia. Ia beranjak menaiki motor nya dan segera pergi dari kawasan sekolah.
-----
Pukul 20.15
Zia sekarang sedang duduk anteng di atas kasur sambil menonton drama Korea kesukaan nya, tentunya dengan ditemani beberapa camilan tetapi deringan ponsel milik nya membuat Zia mengalih kan pandangan nya.
"Ck, siapa sih? Ganggu aja." Zia mengambil ponsel nya, ternyata terdapat pesan dari nomor tidak dikenal.
0856xxxxxxxx
|Jngn lp sv no gue
|ElDih ngapain juga, gue gak ada urusan ya sama lo!
|g ush bnyk protes
|satu lg, bsk lo brngkt sm plng brng gue.GUE GAK MAU!
|Gk trma penolakan
Terserah
Jujur Zia lelah nenghadapi spesies aneh seperti El. Sudah keras kepala, pemaksa, dan satu lagi, dia sangat menyebalkan!
"Mimpi apa gue harus ketemu sama orang sinting kaya El." Rutuk Zia.
"Udah ngapain juga mikirin dia. Mending sekarang gue tidur."
Zia hendak meletakkan laptop nya di atas nakas, tetapi suara ketukan dari pintu balkon nya membuat Zia mengurungkan niatnya.
"Siapa ya? Apa jangan-jangan setan." Ucap Zia dengan suara pelan.
Zia perlahan-lahan melangkah mendekat ke arah pintu balkon, tetapi sebelum itu Zia bersiap-siap dengan sapu sebagai senjata. Jaga-jaga kalau ternyata maling.
Ia membuka pintu balkon kamar nya dan terlihat seseorang dengan pakaian serba hitam yang tengah membelakangi nya. Disaat orang misterius itu membalikkan badan, disaat itu juga Zia memukul muka orang itu dengan sapu.
"Eh aduh sakit anjing." Ucap orang misterius tersebut.
"Siapa lo? Mau maling ya?!." Tuduh Zia dengan ngegas.
"Aduh gue anak baek-baek, berhenti dulu mukul nya biar gue jelasin." Mendengar ucapan lelaki misterius itu Zia menghentikan aksi nya.
"Jelasin!." Bentak Zia.
"Gue ini Arkan temen nya El, gue kesini disuruh sama si bos alias bang El buat bujuk lo supaya besok mau berangkat bareng dia." Jelas Arkan, masih ingat dengan Arkan? Ya dialah orangnya.
Zia yang nendengar itu hanya melongo. Hanya karena ia menolak dan berkata 'terserah' El sampai-sampai menyuruh Arkan untuk membujuk nya.
"Lo bilang sama bos lo, iya gue mau berangkat bareng dia. Terus gue mau minta maaf ke lo itu muka lo jadi item semua gara-gara kena sapu." Ucap Zia dengan ringisan di akhir kalimat nya.
"Elahh santai, gak papa gue mah. Dah ya gue pamit, bisa di amuk bos gue kalau lama lama dirumah calon nya." Ucap Arkan.
"Iya ati ati." Sahut Zia. Zia kembali memasuki kamar nya dan segera tidur di kasur empuk nya. Tak lama Zia sudah mulai memasuki alam mimpi nya

KAMU SEDANG MEMBACA
ELZIA (Hiatus)
Teen FictionZialea Patricia Carolline gadis cantik tetapi terkenal cukup bar-bar yang di pertemukan dengan lelaki dingin, berparas tampan sekaligus ketua dari geng motor, Elviano Keanu Wiratama lah nama nya. Di awal pertemuan yang tidak di sengaja, malah membua...