warn : self-blame, past car accident
.
Heeseung telah mengenali seluruh tempat dan jalanan yang ada, menghapalnya pada tahapan dia tidak akan mengalami benturan sekalipun jalan dengan pikiran di tempat lain. Tidak memiliki arti dia melakukan ini pada seluruh hari dengan Riki yang enggan membiarkan dia melakukan jalan tanpa tujuan yang jelas di larut malam, melakukan ini saat lainnya berlarut dalam mengerjakan lukis atau menjatuhkan diri dalam lelap sebelum Heeseung merasakan kantuk.
Keberuntungan ada di pihak Heeseung saat Riki meninggalkan meja dengan terburu, mengatakan dia mendapat ide dan mungkin menjebak diri dalam kamar sepanjang malam. Heeseung mengenakan pakaian hangat sebelum dia mengambil langkah dan meninggalkan rumah dengan catatan kecil, berhati mengenai kemungkinan kecil dimana Riki menyelesaikan lukisan begitu awal dan menjadi cemas mengenai tidak hadir dirinya pada sisi manapun dari rumah.
Hanya berjalan tanpa memastikan tempat apa yang ingin dikunjunginya, Heeseung menemukan dirinya pada ladang dimana dia biasa mengejar tabuhan dengan kakak laki-laki.
"Oh," Suara ini mengejutkan Heeseung hingga dia mendudukkan diri dan melakukan toleh dengan sikap terburu,
dapat melihat Jungwon yang membawa kamera pada satu tangan, mengambil potret atau merekam suasana malam andai Heeseung tak salah dalam menarik simpul.
Laki-laki yang lebih muda melepaskan tawa seperti dia menemukan hiburan dari Heeseung yang menjatuhkan diri karena dirinya terkejut.
"Kau mengejutkan aku" Sejujurnya Heeseung meyakini lainnya telah tahu sebelum dia berkata
"Maaf, aku tidak memiliki maksud untuk melakukannya" Jungwon meredakan tawa
"Aku menerima permintaan maafmu" Heeseung mendengus sebelum dia berusaha berdiri
"Tanganmu," Jungwon telah menyimpan kamera pada tas yang ada di bahu, mengulurkan tangan.
Heeseung menerima ulur tangan yang diberikan oleh lainnya, tak mendapati lainnya merasa sulit dalam membantu dia menegakkan posisi.
"Apa yang kau lakukan?" Heeseung melemparkan tanya pada sang pendatang baru
"Aku merekam pemandangan di malam hari" Jungwon membenarkan duganya seraya memperlihatkan tas kamera
"Kau mendapat rekaman yang bagus?" Tanya Heeseung menerima kedikan bahu dengan tak acuh
"Aku pikir aku dapat mengatakan demikian. Bagaimana denganmu?" Jungwon mengembalikan tanya
"Aku, hanya melakukan jalan" Heeseung meragu sebelum dia menahan senyuman di wajah
"Kau tidak membawa jaring dan menangkap tabuhan?" Pertanyaan Jungwon membawa senyuman tulus
"Tidak. Aku hanya melakukan jalan dan mengingat seseorang" Mudah Heeseung pada saat ini
"Kau telah memiliki seseorang?" Mata Jungwon memperlihatkan dia tidak menduga situasi
"Aku pernah memiliki seseorang yang melakukan jalan denganku di malam hari" Jelas Heeseung
"Jaeyun?" Eh, Heeseung menyadari Jungwon salah paham dalam menerjemahkan kata
"Tidak, tidak. Aku membicarakan kakakku" Heeseung menjelaskan dengan senyuman geli
"Oh," Bibir Jungwon membentuk bulat, pun matanya yang membesar saat lain sadar diri salah paham,
laki-laki yang lebih muda meringis sebelum dia kembali membuka suara, "maaf."
Heeseung menemukan dirinya terhibur dengan apa yang dikatakan oleh Jungwon, melepaskan tawa kecil seraya melakukan geleng karena lainnya tak harus meminta maaf.
KAMU SEDANG MEMBACA
Seasgair
FanfictionIni merupakan tempat paling mengagumkan dan menenangkan bagi Heeseung, Tapi Jungwon tidak memiliki pengetahuan sebanyak dirinya. [pair! yangsseung]