gabisa pulang

2.2K 41 1
                                    

"JEMAN JEMANN AYO KANTINN" panggil seorang lelaki muda dari arah pintu kelas.

"jangan teriak teriak bajingan" bentak jeman yang merasa terganggu dengan kehadiran haens.

"hehehe, ayoo" haensa menarik jeman hingga tubuh jeman semdikit terlempar ke depan.

"akh! pelan pelan nsaa!" jeman terlihat kesulitan menyamakan langkah nya dengan haens, ntah apa yang terjadi hingga ia se giang itu.

saat tiba di kantin, haens berlarian, seperti mencari suatu barang? apa yang akan dia beli..?

"jeman sini sinii! liat" jeman kebingungan, ia mendekati haens lalu melihat barang yang haens tunjuk.

"anjing bebek bebekan doang !" jeman sedikit kesal lalu mendorong kepala haens, respon haens aja tertawa cengengesan lalu mengambil bebek mainan tersebut, ia berlari ke arah ibu kantin lalu berbicara dengan cepat "IBU NANTI JEMAN BAYAR YAA DADAH HAENS KE KELAS" haens kembali berlari meninggalkan jeman disana, sendirian.

"hadehh, nih, 2 rb kan?" tanya jeman pada ibu kantin

"iya" jawab singkat dari ibu kantin.

jeman kembali ke kelas dengan perasaan yang campur aduk, dan yang paling dominan adalah rasa ingin mematahkan jari jari haechan disana.

saat sudah di depan kelas, jeman membuka pintu kelas dan sedikit membantingnya, ia berjalan ke arah bangku haens, saat sampai disana dan menyiapkan tenaga nya ingin memukul kepala sialan itu dengan segera.

namun..

"hihihii" tawa menggemaskan haens saat memainkan bebek itu, saat itu haens sama sekali tak sadar akan kehadiran jeman.

"anjir lucu amat".. batin jeman.

"heh" panggil jeman

"eung?" haechan menoleh dan sedikit mendongak ke atas, melakukan kontak mata secara langsung dengan jeman.

sialan. itu sangat menggemaskan. itu yang ada di pikiran jeman sekarang.

jeman menelan ludah nya kasar, lalu dengan gragas duduk di sebelah haens, ya seperti yang kalian ingat, mereka teman sebangku.

pelajaran berlangsung.














wow? sudah waktunya pulang.

"heumm.." denguh haens bosan, ia berada di parkiran sekolah, menunggu jeman yang masih belum selesai rapat osis, benar benar membosankan.

"eh? haloo menggg" haens menyapa kucing putih yang lewat, kucing itu menghampiri haensa, lalu bermain dengan haensa untuk berberapa menit, namun sayangnya jeman  sudah selesai lalu menghampiri haens yang tengah memberi kucing itu roti.

"eh? nsa ayo" ajak jeman

"eum, yahh dadah meng, haensa pergi dulu, besok ketemu lagi" haensa melambaikan tangan nya kearah kucing itu, layak nya mengerti, kucing tersebut menatap haens dengan tatapan mencoba menjawab lambaian tangan tersebut, tapi apa daya, ia tak memiliki tangan, hanya 4 kaki untuk ia berjalan.

"ayoo" haens berlari dikala sore hari kearah motor jeman, ia sudah menaiki jok motor itu terlebih dahulu, jeman pergi kesana menyusul haens yang terlihat sangat gembira, sangat berbeda, sore itu sepi, tenang dan nyaman, apalagi melihat teman nya yang biasanya mengeluarkan aura kesetanan, kini menjadi sangat hangat, senyum nya begitu tulus, membuat jeman heran sekaligus nyaman, seandainya sensasi ini ada setiap harinya.

rumah jeman.

"HALOOO OM JEEPOOOOO" teriak girang haensa saat memasuki bangunan tempat tinggal jeman.

si muda dan si duda #jaehyuckTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang