Angin berhembus lirih, membuat siapa saja yang di lewatinya mengantuk sesaat. Itulah yang terjadi pada seorang siswi di kelas, meskipun ada guru yang mengajar. Tetapi siswi itu masih tetap terlelap dari tidurnya.
"KESYA ANORA!"
Teriakan menggelegar itu mampu membuat siswi yang tengah tertidur tersentak.
"Saya Bu!" Ucapnya sambil mengangkat tangan.
"Pergi dari kelas saya! Sekarang!"
Tanpa banyak bertanya ataupun mengeluh, siswi dengan name tag Kesya A. Justru tersenyum cerah.
"Enaknya abis ini kemana ya?" Gumamnya.
Entah kenapa bulu kudu Kesya merinding, seakan ia dapat sesuatu yang menyeramkan.
"Buat ulah apa lagi kali ini?" Tanya seorang siswa, dengan perawakan tinggi dengan dada bidangnya.
Kesya memutar badannya perlahan, di depannya ternyata sudah berdiri sesosok mahluk tak kasat mata.
"Hehehe, bapak ketos? Ngapain pak jalan jalan?au cari angin?" Ucap Kesya, tak lupa dengan senyumannya yang mampu memikat banyak pria.
"Jangan bertingkah bodoh seperti itu."
Seketika senyum secerah mentari pagi itu lenyap sudah.
"Kau bolos?"
Tatapan tak suka Kesya layangkan.
"Cocotnya enteng banget klo ngomong."
"Lalu?"
"Gua di usir dari kelas, karna tidur."
Seperti tak ada beban, karna Kesya sering melakukan hal ini.
"Hahhhh, apa kau tidak lelah? "
"Lelah? Ngapain lelah?"
Kesya saja bingung, apa yang harus ia lelah kan?
"Membuat masalah, saya saja lelah mengurusi mu."
Siswi cantik dengan rambut badainya itu memutar mata malas,
"Ya klo lu lelah, lemah, letih, lesu, jangan urusin gua lah. Heran banget, jadi babu sekolah kok seneng."
"Jaga ucapanmu key."
"Baiklah, bapak Rama Arumbada yang terhormat."
Saat Keysa hendak pergi, tangannya di cekal.
"Saya akan ada rapat OSIS setelah ini."
Keysa menaikkan sebelah alisnya, memangnya jika Rama ada rakat dirinya harus bereaksi seperti apa?
"Untuk hukuman kali ini, temui saya setelah jam ke 6 selesai. Jangan mencoba kabur, atau besok akan saya gandakan."
Mata Keysa membola sempurna, apa apaan ini?!!!
"Heh Cok! Denger ya, lu gk tau nanti pulang awal hah?!"
"Ya, saya tau."
"Halah, jancok tenan arek Iki."
Keysa pergi meninggalkan Rama yang tengah berdiri mematung, bukan karna apa. Melainkan.
"Bahasa mana yang dia gunakan?" Gumam Rama.
Tepat jam ke 6, bel sekolah berbunyi. Menandakan sekolah telah usai, di karenakan para guru ada rapat jadinya murid di pulangkan lebih awal. Memangnya apa yang perlu di harapkan dari sekolah negeri? Tidak ada.
Keysa mencoba menghindari beberapa titik lokasi seringnya para anggota OSIS berkumpul, tepatnya di parkiran belakang, parkiran guru, gerbang depan, dan tangga utama.
KAMU SEDANG MEMBACA
Layang Layang
أدب المراهقينBukan tentang sepasang kekasih yang saling mangadu cinta, bukan pula tentang kisah asmara yang tengah membara. Ini hanya segelintir kisah tentang remaja, yang tengah berada dalam kebimbangan. Antara pergi meninggalkan atau menunggu tanpa kepastian. ...