UNEXPECTED LIFE

Pertemuan Pertama

Saat ini didalam kamar Yoshi baru saja selesai mandi dan mengganti pakaian nya dengan baju yang lumayan rapi karena malam ini Ia akan di pertemukan dengan seseorang yang akan dijodohkan dengan nya.

Yoshi yang tengah duduk sembari menyisir rambutnya didepan kaca pun menghentikan sejenak aktivitas nya begitu Ia teringat kembali akan bayang wajah mantan kekasihnya.
Dahulu kegiatan berhias seperti ini adalah kegiatan yang sangat Ia gemari karena Ia harus selalu terlihat sempurna didepan Mashiho.

Namun kali ini berbeda....
Untuk sejenak Yoshi menatap ke arah pantulan refleksi wajahnya di cermin. Secara tiba-tiba setetes air mata nya mengalir begitu saja membasahi pipinya namun dengan cepat pula Yoshi mengusap air mata itu dari pipinya.

Yoshi melirik ke arah sebuah jam kecil yang berada di atas meja itu, begitu melihat jika jam telah menunjukkan pukul 17:47 waktu Korea Yoshi pun kembali mengarahkan fokus nya untuk segera bersiap sebelum para tamu datang.
Kali ini Yoshi harus konsentrasi dan segera bergegas karena para tamu tersebut akan datang sekitar pukul 18:00 waktu Korea.

Meninggalkan Yoshi yang masih sibuk menyiapkan dirinya, kini kita beralih pada rumah keluarga Park.
Jimin berserta dengan sang istri Rose telah siap dengan balutan gaun dan setelan Jas bernuansa hitam yang terlihat classy namun elegan, tapi ada kurang.....
"Dimana Jihoon? Sudah jam berapa ini, kenapa dia masih belum datang juga. Kita harus ada di kediaman Keluarga Kanemoto jam 18:00." Ucap Jimin yang masih tetap saja sibuk mengutak-atik handphone ditangannya begitu menyadari jika sang adik masih belum muncul juga.

Berulang kali Jimin mencoba menghubungi sang adik, sambungan telepon itu terhubung namun tak di angkat oleh Jihoon.
Tak berselang lama terdengar sebuah mobil baru saja terparkir didepan rumah yang langsung membuat Jimin dan Rose bergegas melihat siapa yang datang.

Ternyata benar, itu adalah Jihoon yang baru saja tiba dan memasuki rumah.
"Darimana saja kamu, dek? Jam berapa ini? Kita harus segera ke rumah calon mu, Jihoon. Kita bisa terlambat ini?" Jimin yang langsung saja berceloteh begitu melihat sosok adik nya datang dengan santainya.

"Jangan berisik bisa nggak sih!!!!! Kan sudah aku bilang tadi, aku sibuk hari ini. Masih untung ini aku pulang, tau gini aku ga pulang tadi!!!!!" Jawab Jihoon ketus pada Jimin sembari memutar bola matanya malas.

Usai menjawab kakak nya dengan sangat ketus, Jihoon pun melenggang pergi begitu saja meninggalkan Jimin dan Rose disana tanpa mengatakan apapun.
"Yaaakkk!!!!!! Park Jihoon!!!!! Mau kemana lagi kau?" Teriak Jimin kesal pada sang tingkah sang adik.

"Mandi!!!!!" Jawab Jihoon singkat.

Melihat sikap sang adik benar-benar membuat Jimin sakit kepala.
"Astaga anak itu!!!!!!" Jimin memijat kepala nya kesal.

"Sabar sayang." Ujar Rose memegang lengan Jimin, berusaha menenangkan sang suami.

Jimin hanya bisa menghela nafas kasar.
Seandainya saja adik bungsu nya ada disini, Ia pasti tak akan sepusing ini.
"Kalau bukan karena masalah perusahaan ayah, aku tidak akan mau berurusan sama anak itu, sayang." Mendengar ucapan Jimin, Rose pun merangkul suaminya sembari sesekali mengelus lembut punggung sang suami.

Park Jimin adalah putra pertama sekaligus yang tertua diantara 3 putra yang dimiliki oleh Tuan dan Nyonya Park.
Park Jimin, Park Jihoon dan Park Jeongwoo adalah para putra dari salah satu pebisnis besar yang sekaligus adalah pemilik perusahaan Park Company.

Semula ketiganya adalah putra-putra kebanggaan Tuan dan Nyonya Park, selain karena ketiganya adalah putra-putra yang tampan. Mereka juga memiliki kepribadian yang baik dan saling menyayangi satu sama lain bahkan dikenal sangat santun dan ramah.

Diantara ketiganya hanya Jimin lah yang sudah menikah dan dikaruniai seorang putra berusia 4 tahun.
Jimin menikah dengan seorang gadis cantik yang dikenalnya di bangku kuliah 7 tahun yang lalu, Park Chaeyoung namanya. 2 tahun sejak berkenalan keduanya pun memutuskan untuk menikah.