(Un)Holy [Countryhumans] {Hiatus}

Zero: Prolog

Satu-satunya yang dapat Indonesia lakukan saat ini hanyalah satu: Lari. Hanya satu kalimat itu yang muncul di otaknya saat sekelompok makhluk menyeramkan nyaris menerkamnya. Ia terpaksa mengabaikan jeritan pilu mereka saat tubuh mereka di cabik-cabik. Indonesia tak mau lagi menoleh ke belakang. Baru saja ia menoleh,manusia-manusia sepertinya tidak berbentuk lagi. Organ tubuh mereka berceceran,dan beberapa makhluk mengerikan langsung memakannya dengan rakus. Tubuh mereka di telan bulat-bulat dan lantas di muntahkan kembali tulang-tulangnya bersama cairan berwarna hijau yang begitu menjijikan.

Indonesia merasa mual. Dia menahan agar tidak mengeluarkan makanan basi yang tadi di makannya. Sungguh menyiksa. Setelah memakan makanan basi,dia harus menyaksikan pemandangan mengerikan nan menjijikan dengan matanya sendiri.

Disinilah dia,tempat yang di sebut sebagai lembah cahaya kehidupan,'tempat paling suci' di muka bumi.

... Sebelum para makhluk setengah iblis dan penyihir itu menyerang,menginvasi dan menguasai 'tempat paling suci' itu.

Indonesia baru saja menghabiskan makanan basi yang ditemukan nya di tempat sampah, bersama dengan puluhan usus manusia bertebaran di sekitarnya. Meski sambil menangis gemetar, pemuda itu tetap berusaha menelan makanan yang akan mengakibatkannya sakit.

Dan sekarang, para makhluk setengah iblis dan penyihir itu menghabisi nyawa secara brutal. Kaki kecil Indonesia sudah terasa begitu nyeri saat ini, sering dengan rasa gejolak pada lambung nya.

Indonesia berpegangan pada pohon dan melihat danau dengan air yang gelap akibat pengaruh gelapnya malam, tempat 'paling suci' ini nyaris tidak menerima sinar matahari. satu-satunya penerangan yang dapat di rasakan adalah titik-titik cahaya berbentuk heksagonal di langit yang begitu gelap, setidaknya memberikan penerangan meski begitu minim.

Indonesia mengepal,menggigit bibir nya. Rasa mual nya semakin terasa. Namun, sebelum memuntahkan makanan basi dari perutnya, pemuda itu menceburkan diri ke danau, menenggelamkan dirinya sendiri.

Paru-paru Indonesia terisi penuh oleh air, rasanya bisa meledak kapan saja. Kaki dan tangan nya mencoba menggapai permukaan danau yang tentu sia-sia. Dia tak sengaja membuka mulut,membuat air danau yang tawar memasuki lambung nya.

Tubuh Indonesia tidak bergerak lagi, perlahan tenggelam ke dasar danau, bersama dengan mata hijau zamrud nya yang perlahan meredup,menutup.

Sekeliling nya menjadi sunyi,hanya suara gelombang air danau, tenang dan damai,sunggguh kematian yang di idamkan Indonesia.

...

....

...

...

'.. Finally ..."

Sebuah tangan dengan kuku tajam tiba-tiba menerkam lehernya, mencekiknya keras hingga mata hijau zamrud itu seolah akan terlepas dari rongga nya. Iblis danau mencakar mata kirinya, seketika Indonesia membuka mulut untuk berteriak melampiaskan rasa sakitnya. Dan malangnya,air danau masuk semakin banyak ke perutnya.

Iblis danau melemparkan ke luar danau, menghantamkan tubuh rapuh pemuda itu ke tepi danau, terbatuk-batuk memuntahkan air danau beserta makanan basi dari perutnya.

Bola mata kirinya seperti akan lepas dari tempatnya. Jeritan Indonesia tidak terdengar lagi akibat pita suara yang rusak. Nafasnya berat,dan iblis danau kembali masuk ke danau.

Indo terlalu naif mengira danau adalah tempat yang tepat untuk mati. Dia tidak tahu para iblis murni mengambil berbagai tempat sebagai markas.

Iblis lain menginjak kepalanya,kali ini Indonesia tidak melawan. Pasrah pada kematian mengemaskan. Darahnya menggenangi tubuhnya,dan isi lambung nya juga bertebaran di sekelilingnya.

Jeritan kosong keluar dari mulutnya saat mata kirinya di cabut total.

Pemuda itu terkulai lemas di tanah,meremas lemah rerumputan yang di penuhi merah pekat darahnya.

Cahaya samar ini membuat Indonesia sedikit bersyukur, karena ia tidak dapat menyaksikan secara jelas bagaimana keadaan nya saat ini.

Tempat paling suci adalah tempat yang di berkati.
Tempat paling suci adalah tempat paling aman.
Tempat paling suci adalah wujud para dosa.

-(Un)Holy Prolog end-

The devil is around you, be careful, or you will lose your heart.