yatim piatu

4K 117 0
                                    

Tiga hari kemudian Zahra di rumah sakit dan ada Ali yang menemaninya, namun di selingi dengan Ali yang harus balik ke kantor karna masih ada pekerjaan dan juga harus apel tiap pagi,sore, hingga malam.

Ali kembali lagi ke rumah sakit untuk mengajak zahra pulang karna sudah waktunya Zahra untuk pulang dari rumah sakit.

"Assalamualaikum sayangg." ucap Ali sambil membuka pintu kamar Zahra.

"Waalaikumussalam." jawab zahra yang sudah ada farzen di pangkuannya.

"Selamat pagi gantengnya ayah." genit Ali pada farzen.

"Pagii juga ayah." ucap zahra.

Ali dan Zahra tersenyum, sudah sangat cocok mereka berdua sebagai orang tua.

Ali mengusap kepala zahra "Kita hari ini pulang yaa, saya packing barang - barang kamu sama punya farzen." ucap Ali.

Zahra mengangguk dan tersenyum "Iyaa mas, eem tapi emang mas Ali udah urus biaya administrasi Zahra?." tanya zahra.

"Sudah, kamu gak usah pikirin semuanya sudah clear tinggal kita keluar dari sini." jawab Ali sembari membereskan barang Zahra.

"Tapi mas."

Ali terdiam dan menoleh kearah zahra "Ada apa?." tanya Ali.

"Kok ayah sama bunda ga kesini ya dari kemarin, umi sama abi juga ga ada kesini." jawab zahra karna bingung keluarganya tak ada yang menjenguk Zahra setelah Zahra lahiran kemarin.

Ali tetap positif thinking apa yang dikatakan oleh Zahra "Huft.. saya juga gak tau Ra, mungkin saja lagi sibuk jadinya gak ada waktu buat kesini." ujar Ali.

Zahra menghela nafasnya "Tapi mass, perasaan Zahra ga enak sam-."

"Sssutttt, sudah jangan berpikiran yang seperti itu, ini semua sudah saya bereskan ayo kita pulang." tulus Ali.

Zahra tersenyum "Hmm iya deh."

Infus zahra sudah dilepas dan juga Zahra sudah bisa untuk berjalan, Ali membawa barang Zahra dan Zahra menggendong farzen karna tak ada satu pun keluarga mereka yang datang menjemput hingga membantu Zahra.

"Mba Zahra." ujar dokter Dina yang menangani Zahra saat melahirkan.

"Eeh dokter." ucap zahra.

Ali tak memperhatikannya ia duluan karna Ali tak mau mendengar obrolan sesama wanita.

"Ra, saya duluan ya." bisik Ali.

Zahra mengangguk.

"Iii lucu banget sih dede nya, btw namanya siapa mba?." tanya dokter Dina.

"Arrayan farzen ali bagaskara, dok." jawab zahra.

"Namanya bagus ya,, ini mba Zahra udah boleh pulang apa cuma pengen pulang lebih awal nih??."

"Hehehe saya udah boleh pulang dok, Alhamdulillah juga di rumah sakit ga lama - lama."

"Hehe iya , kalo begitu hati - hati ya mba."

"Iyaa dok." ucap zahra.

Zahra kembali melanjutkan langkahnya menuju ke mobil.

"Asikkkk udahh bole pulangggg." ucap zahra dengan gembira saat di dalam mobil.

Ali tersenyum dan menahan salting "Kamu seneng banget sih ra." ucap Ali.

"Yaaa iya donggg, kan Zahra malem ini udah tidur sama dede farzen." titahnya.

Ali menggelengkan kepalanya karna Zahra terlihat seperti anak kecil padahal umurnya sekarang sudah 23thn.

Saat ingin menyalakan mobil, tiba - tiba ponsel Ali ada yang telfon ternyata itu Bagas ayah mertua Ali.

Aku Kamu Dan Negara [REVISI]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang