CHAPTER 1 : COUTUME

22K 1.7K 9
                                    

#PRILLY POV

Satu rancangan untuk hari ini sudah selesai kukerjakan, berbekal bakat dan kecintaanku terhadap Fashion akhirnya aku memilih untuk menjadi seorang Designer dan mendirikan sebuah butik yang kuberi nama Zamora Fashion.

Sebuah nama yang selalu mengingatkanku akan sosok mommy yang telah pergi bersama daddy 15 tahun lalu akibat kecelakaan pesawat yang membawa mereka. Aku sengaja tak memakai nama daddy atas saran dari om Gustav, sahabat daddy yang sudah merawatku sampai sekarang.

Om Gustav dan tante Vallerie lah yang selama ini merawat dan menjagaku, Mereka bagaikan malaikat yang Tuhan kirimkan untuk menggantikan sosok orang tua untukku. Tante Vallerie yang selalu menyayangi dan mengasihiku dengan penuh cinta dan perhatian, dan juga om Gustav yang selalu menjagaku layaknya anak kandungnya sendiri.

Butikku ini memang sudah terkenal dibeberapa negara tetangga, tak ayal banyak juga selebritis lokal maupun mancanegara yang rela kemari untuk memakai baju rancanganku.

Aku beranjak dari kursi yang sedari tadi menopang tubuhku untuk mengerjakan design yang dipesan oleh salah satu customerku. Kakiku melangkah keluar ruangan yang hanya disekat oleh kaca tebal untuk membedakan ruanganku dan galeri butik. Pandanganku mengelilingi setiap pegawai yang terlihat sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, ada yang menjahit kain, atau yang sedang menambahkan beberapa mute ke baju yang sudah dijahit, beberapa dari mereka juga ada yang sedang melayani customer yang sedang datang kebutikku.

"Miss." Panggil seseorang yang membuatku mengalihkan pandangan dari objek yang sedang kuperhatikan.

Terihat disana Merry salah satu orang kepercayaanku untuk mengurus butik yang sedang berjalan menghampiriku. "Ada tuan Ali Miss." Katanya memberitahuku.

Ya, Aliando Keefe Debaliano seseorang yang sangat berarti dalam sejarah hidupku. Bagaimana tidak? Dialah yang membantuku bangkit dari keterpurukan yang menyelimutiku beberapa tahun silam. Yang sangat setia menemaniku kapanpun, dimanapun, apapun dan bagaimanapun. Dia tak pantang menyerah untuk melakukan apa saja agar aku kembali menggariskan senyum dibibirku. Dialah sahabat sekaligus sosok kakak yang sangat berarti dalam hidupku, Pangeran Ber-onta Putihku.

"Suruh saja dia keruanganku, diluar masih banyak orang. Bisa-bisa dia mati berdiri karena digoda oleh wanita-wanita itu." Ucapku lalu meninggalkan Merry setelah ia menggangguk patuh padaku.

----

#ALI POV

Meeting untuk hari ini berjalan lancar. Setelah memastikan tak ada jadwal apapun lagi setelah ini, aku memutuskan untuk segera menjemput Prilly dibutiknya untuk makan siang.

Prilly Zamora Richardson, seseorang yang menjadi salah satu prioritasku setelah mommy dan daddy. Bahkan aku rela mengorbankan apa saja untuknya, sekalipun itu harus nyawa dalam raga ini yang menjadi taruhannya.

Aku senang telah berhasil mengembalikan senyumnya lagi, setelah beberapa tahun ia terpuruk atas kecelakaan yang menimpa om Steve dan tante Alle. Oleh karena itulah, aku tak akan membiarkan siapapun menyakitinya. Karena apa? Mereka tak tahu seberapa sulitnya pengorbananku hanya untuk mengukir senyumnya saja.

Prilly memang hanyalah sahabat bagiku, tapi entah sejak kapan rasa itu mulai berubah. Berubah menjadi sesuatu yang hingga saat ini tak ku ketahui alasannya.

Perempuan yang dulu rapuh kini sudah berdiri tangguh dan tak mudah menyerah, itulah pandanganku terhadapnya. Sosoknya yang tumbuh cantik dan pintar, merupakan paket komplit bagi laki-laki yang suatu saat nanti akan dipilihnya.

Aku menghentikan Lamborghini hitamku setelah tiba didepan butik milik Prilly. Butik yang sangat ia cita-citakan, dan kini telah menghasilkan pundi-pundi untuk kehidupannya.

Attendant Le MomentTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang