Episode 8

37 3 5
                                    

Background Song : The Powerpuff Boys - Teka - Teki (Gavin moment)

Di rumah keluarga Widjaja. Sabtu, Pukul 04.20 pagi.

Kring....... Kring......

Gavin (Sasha) yang tertidur pulas menggunakan jersey kiper tim sepakbola Barcelona terbangun gara-gara suara alarm yang super duper berisik dari lonceng ditambah dengan suara sirine.

"Kebakaran! Gempa bumi! Tornado! Apa?!"

Joey dan Jeffrey datang memasuki kamar Gavin (Sasha) sambil membawa pengeras suara.

"Sudah jam setengah lima pagi Gavin. Saatnya beraksi!" ucap Joey dengan menggunakan pengeras suara.

Gavin (Sasha) yang masih setengah sadar langsung ditepuk bahunya oleh Jeffrey. Sedangkan Joey membuka laci baju milik Gavin.

"Kita latih mayat hidup untuk menghadapi hari ini." ucap Jeffrey ke Joey sambil membangunkan Gavin (Sasha).

Joey melemparkan pakaian olahraga dan sepatu Nike yang masih ditutupi plastik laundry ke arah kasur yang ditiduri oleh Gavin (Sasha).

Tidak lupa Coach Widjaja menghampiri mereka bertiga sambil menyuruh.

"Ayo berangkat tiga musketeer! Saatnya kita berburu para tikus berdasi!"

Coach Widjaja, Joey dan Jeffrey pergi meninggalkan kamar. Dan Gavin (Sasha) pun langsung mengambil sepatu dan pakaian olahraga itu lalu duduk di pinggiran kasur dan tidak lupa ia mencium bau badannya.

"Ya, masih cowok." gumam Gavin (Sasha) lalu beranjak dari tempat tidurnya.

Pukul enam pagi Gavin (Sasha), Joey, Jeffrey dan Coach Widjaja sedang melakukan jogging sambil melihat pemandangan kota.

Tidak lupa mereka berhenti di tempat yang luas untuk melakukan pemanasan. Gavin (Sasha), Jeffrey dan Joey memegang skipping.

Saat Jeffrey dan Joey melompat dengan skipping-nya. Gavin (Sasha) hanya bengong saja sampai-sampai ia diberikan suara peluit oleh Coach Widjaja.

Coach Widjaja mempersilahkan Gavin (Sasha) untuk melakukan skipping.

Coach Widjaja juga menginstruksikan Gavin (Sasha), Joey dan Jeffrey untuk melewati rintangan seperti berlari melewati ban.

"Lewati itu semua!" perintah Coach Widjaja.

"Siap 86!" jawab Gavin (Sasha) menurut.

Gavin (Sasha) bersiap-siap melewati rintangan yang terbuat dari ban motor bekas.

"Semoga lo bersenang-senang, Gavin Widjaja." gumam Gavin (Sasha) sambil berlari melewati rintangan dari tiga puluh ban bekas yang dijejerkan.

Di tempat lain lebih tepatnya di rumah keluarga Dinata. Ada Sasha (Gavin) yang sedang tertidur pulas dengan menggunakan penutup mata grizzly we bare bears dan menggunakan lingerie berwarna putih.

Kembali ke Gavin (Sasha), Ia bersama Coach Widjaja, Joey dan Jeffrey kembali melanjutkan jogging. Gavin (Sasha) pun berhenti dan mengambil nafas sejenak padahal masih setengah jalan.

Joey yang sempat melirik ke arah Gavin (Sasha) pun menghampiri. Joey memberikan Gavin (Sasha) energy gel.

"Bro, ingat kata pepatah jaman jebot. Berakit-rakit ke hulu berenang-renang ke tepian. Dan Itu artinya lo harus menderita terlebih dulu baru bisa mendapatkan kemenangan di kemudian hari." ucap Joey sambil membukakan bungkus Energy Gel dan mengulurkannya ke arah Gavin (Sasha).

Gavin (Sasha) menerima energi gel itu lalu menaruhnya ke bibir. Joey pun melanjutkan bicaranya.

"Ayolah bro, gue nggak bisa pergi tanpa lo." ajak Joey.

The Swap Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang