Bagian [29]

2.3K 177 5
                                    

Happy Reading
Jangan lupa
Vote
-
-

Setelah 2 hari penasaran, Mark akhirnyapun tau siapa yang telah menganggu penyelidikannya, Mark marah besar ternyata selama ini Kakeknya adalah dalang dari semuanya.

"Apalagi yang kau tau tentang rencananya?" tanya Mark kepada orang suruhannya ini.

"Aku tidak tau apa-apa lagi tuan. Yang aku tau Kakekmu merencanakan sesuatu." ucap orang suruhannya itu. Tidak lama pintu ruangan Mark terbuka lebar dengan dorongan yang sangat keras.

"MARK!!" teriak orang yang mendobrak pintu Mark begitu kasar.

"Ada apa? Kenapa kamu mendobrak pintu ruangan ku begitu kasar Carla?" tanya Mark

"Kakekmu merencanakan pembunuhan untuk Jaemin dalam waktu dekat ini!" ucapan Carla membuat Mark melotot tidak percaya.

"Apa kamu bilang?!" tanya Mark tidak percaya

Mark kini berdiri sambil menatap Carla.
"Untuk apa aku berbohong? Kita harus mempercepat semuanya. Sebelum terlambat Mark." ucap Carla

"Sial!" Mark lalu mengambil ponselnya dan menelepon nomor Jaemin tapi tidak di angkat membuat Mark semakin panik.

"Teleponnya tidak di angkat!" ucap Mark yang kini semakin panik

Carla menatap Mark juga sama paniknya tapi di detik selanjutnya Mark pergi berlari dan masuk ke dalam mobilnya. Satu hal yang menjadi kepentingannya sekarang, memastikan keselamatan Na Jaemin, Kekasihnya.

Di tengah Jalan Mark terus mencoba menghubungi Jaemin tapi tetap saja tidak ada respon dari sana.

Mark terus berdoa untuk keselamatan Jaemin.

"Tunggu aku." ucap Mark

8 menit di perjalanan Mark malah terkena macet yang begitu panjang yang tidak bisa membuat mobilnya bergerak.

"Sial!" umpat Mark sambil memukul-mukul stir mobilnya.

Mark yang frustasi karena lelah menunggu turun dari mobilnya, tidak lupa Mark memaparkirkan mobilnya di tepi jalan.

Mark belari, butuh waktu 20 menit dari jalan kaki untuk sampai kediaman Yuta.

—Protektif CEO🔐—

Setelah kurang lebih 20 menit akhirnya Mark sampai di rumah Yuta.

Pagar rumah Yuta terbuka lebar membuat Mark yang lelah makin panik dan berlari masuk kedalam

Mark menekan bel dengan tidak sabaran
"Tolong siapapun buka pintunya." gumam Mark sambil terus menekan bel

Tidak lama pintu terbuka menampilkan seseorang, Mark langsung menatapnya jantungnya serasa lepas tapi dengan cepat Mark memeluk Jaemin. Betul Pria yang membuka pintu itu adalah Jaemin.

"Hyung… apa yang terjadi?" tanya Jaemin walaupun sedikit menjedanya

"Syukurlah kamu masih selamat." ucap Mark

"Selamat? Selamat dari siapa?" tanya Jaemin yang masih tidak mengerti akan situasi ini.

"Dari rencana pembunuhan kakek." ucap Mark yang kini menatap Jaemin penuh dengan sangat cinta.

Namun di detik selanjutnya tinjuan seseorang berhasil mengenai pipi Mark.

Jaemin yang tersentak kaget langsung menatap Yuta dengan sangat panik.

Protektif CEO • Markmin Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang