MAKRAB HORROR
Karya : M Wahyu SobirinSuatu hari dikelas XII IPA 1 di M**** kota P******** sekelompok siswi yang sedang membahas tentang acara bakar bakaran. Tiba-tiba datang beberapa orang siswa yaitu Yanto, Ucok, dan Tohir. "Ada apa ini ribut ribut?" tanya Yanto. "Kudengar kalian ingin bakar bakar" sambung Tohir. "Iya nih, kami punya rencana buat acara bakar bakaran sekaligus nginep bareng rame rame" kata Fira. "wah kalo gitu, kami boleh ikut nggak?" tanya Tohir. "Boleh dong, asal nggak macem macem" jawab Fira. "Kalo gitu gimana kalo kita buat acara makrab aja" usul Tisa. "Wah kalo gitu, kita ajak teman sekelas aja biar tambah rame" kata Yanto. " Ide bagus, cepat kalian kabarin teman teman kalian, kalo nanti, kita akan ngadain acara makrab" kata Fira.
Tak lama kemudian Yanto dan Ucok segera menemui teman temannya di kantin. "Woi bro!! ternyata disini kalian, nggak ngajak ngajak" kata Yanto. "Ada apa ni tumben lu main kesini" tanya Memet. "Cuma mau ngasih tau aja, kalo nanti kelas kita mau ngadain makrab, kalian mau ikut nggak?" tanya Yanto. "serius lu, gue nggak percaya lagi ama lo semenjak lu bilang Pak Sarif sakit eh nggak taunya masuk" kata Memet. "Serius, bro sumpah demi Allah" balas Yanto. "Emangnya siapa yang ngajak" tanya Chiko. "Sirklenya Fira" kata Yanto. "Ada Maya nggak?" Tanya Agung. "Nggak tau, emangnya kenapa kalo ada dia" kata Yanto. "Nggak apa, cuma nganggu pemandangan aja" Agung. "Astaga gung, gung, Zolim banget kamu ya" balas Yanto. "Kalo ama dia ya nggak apa" bales Agung. "Btw mana Bayu, Roy, Suryo dan Basri?" tanya Yanto. "Mereka lagi sholatlah, emang kek lu nggak sholat" jawab Rahman. "Oh yaudah deh kalo gitu, moga aja Tohir udah kasih tau mereka di masjid" kata Yanto.
Sementara itu di masjid. "Uh lama banget imamnya tadi doa" kata Roy. "Eh nggak boleh gitu nggak sah nanti sholat lu" kata Bayu. "Eh kalian udah solat?" Tanya Tohir. "Udah dong kami kan rajin" kata Roy. "Eh kalian mau ikut makrab nggak nanti" tanya Tohir. "Kapan hir?" tanya Bayu. "Sabtu nanti yu, kamu mau ikut" tanya Tohir. "Emang ada siapa aja?" tanya Bayu. "Insyaallah sekelas deh yang ikut" kata Tohir. "Wah kalo gitu insyaallah gue ikut deh" jawab Bayu."Dimana hir makrabnya" tanya Roy. "Belum tau Roy ini mau dibahas lagi setelah solat nanti".
Setelah semua pelajaran sekelas seluruh siswa IPA 1 berkumpul terlebih dahulu untuk membahas acara makrab tersebut. "Oke guys kita nanti mau makrab dirumah Memet, kalian setuju" kata Fira. "Wait wait kok rumah gue, ya silahkan sih kalo kalian mau digigit nyamuk sawah" kata Memet. "Anjir jauh banget cok kek mau mudik, nggak ada tempat lain apa" kata Ucok. "Iya gue makrab sekitar P******** aja belum tentu dibolehin apalagi makrab ke S***** P***** "kata Roy. "Yaudah deh ada usulan tempat lain nggak" tanya Fira. "Gue tau tempat yang bagus buat makrab" kata Tasya. "Dimana dimana?" kata Tisa. "Dirumah Roy, tempatnya luas" kata Tasya. "Lah kok dirumah gue" kata Roy. "Gimana teman teman kalian setuju" tanya Fira. "Setuju!!!" jawab semua siswa. "Yaudah deh jangan aneh aneh aja kalian nanti" jawab Roy. Disini Bayu mendapatkan sebuah bisikan bahwa nanti akan ada sebuah bahaya besar namun tiba tiba Fira langsung menagih uang makrab kepada Bayu. "Mana uangmu yu?" tanya Fira. "uang buat apa?" tanya Bayu balik. "Ya untuk beli barang buat bakaran nanti, lu nggak mau ikut" kata Fira. "Eh gue ikut dong, woi Suryo pinjem uang lu bentar besok gue ganti" kata Bayu.
Tanpa terasa hari berganti sangat cepat dan tibalah di hari Sabtu. "Woi nanti jam 5 udah standby dirumah Roy ya" kata Safira. "Iya supaya kita bisa solat magrib bareng" kata Fira. "Percaya aja pasti ngaretnya 2 jam" kata Ucok.
Sementara itu dirumah Bayu kedatangan tamu teman lamanya yang baru saja pulang dari Jawa. "Woi bro apakabar udah lama kita nggak jumpa" tanya temannya Bayu. "Eh bro kapan lu tiba" tanya Bayu. "Tadi Subuh" kata temannya. "Emangnya ada apa kamu pulang ke P********" tanya Bayu. "Itu semalam tetanggaku meninggal, kata orang dia nabrak kepala setan dijalan malam malam" kata temannya. "Masa sih nabrak setan, emang di P******** ada setan? Perasaan manusia disini lebih setan semua dari setannya" kata Bayu. "Lu boleh nggak percaya sih tapi ada bekas kayak cakaran itu ditubuhnya" kata temannya. "Ah kamu ini nakut nakutin aja" kata Bayu. "Btw kamu rapi banget hari ini, mau pergi kemana?" tanya temannya. "Mau makrab bro" kata Bayu. "Kamu makrab didaerah mana?" kata temannya. "Didaerah T**** B******* bro" kata Bayu. "Oke dah, yaudah kalo kamu mau pergi tapi ingat pesan gue ini, kalo udah tengah malam jangan lagi berkeliaran di jalan raya ya, takutnya lu nabrak kepala setan lagi" kata temannya. "Ah kamu ini mau nakutin aku ya" kata Bayu. Lalu Bayu pun pergi menuju rumah Roy.
Dikarenakan perjalan dari daerah K******** ke T**** B******* sangatlah jauh maka Bayu tiba dirumah Roy pada pukul setengah 7. Di sana sudah ada Roy, Suryo, Basri, dan Ucok. "Mana yang lain" tanya Bayu. "Biasa ngaret" kata Ucok. "Katanya jam 5 udah standby" kata Bayu. "Ya itulah cewek, kalo kita yang ngaret kita yang dimarahin, kalo dia yang ngaret dia yang nyuruh kita pergi duluan" kata Roy. "Kalian nginap juga?" tanya Bayu. "Gue ama Basri nanti pulang jam 7 gue dicariin Pakde Basri dicariin doinya" kata Suryo. "Yah nggak seru dong nggak ada kalian" kata Bayu. Tak lama kemudian tibalah Bella bersama Delia. "Mana yang lain cok?" tanya Delia. "Iya, kata Safira jam 5 sudah standby" lanjut Bella. "Safira itu bisanya nyuruh orang datang cepet padahal dianya yang ngaretnya lama kek buk P*******" kata Basri. "Yaudah sosisnya udah ada belum kalo udah ada mending kita pasang dulu biar nanti cepat buat bakarnya" kata Delia. "Itu udah ada didalem" kata Roy. Mereka semua pun mulai memasang sosis satu persatu.
Tak terasa waktu sudah menunjukkan pukul 7 namun yang datang ke rumah Roy masih sedikit, Suryo dan Basri pun sudah pulang kerumah. "Jadi apa enggak nih makrabnya kok nggak dateng dateng orang orangnya" kata Ucok. "Sabar ya Ucok 5 menit lagi pasti rame tu Fira ngomong kalo dia lagi otw". Tak lama kemudian tibalah Rahman, Chiko, Agung, Kipli, Rapi, dan Memet. "Cuma kalian berdua ceweknya ya?" tanya Memet. "itu Roy nggak lu itung" kata Rahman. "Oh iya nggak liat gue cok" kata Memet. "ia keknya yang lain nggak dikasih izin Ama ortunya" kata Bella. "Yaudah kalo gitu, sosis udah dipasang belum?" tanya Rahman. "Ini sedang kami pasang" kata Delia. "mau dibantu nggak?" kata Rapi. "Boleh, yok sini biar cepat" kata Ucok. Fira, Safira, Tasya dan Tisa baru tiba sekitar pukul setengah delapan malam. "mana ini yang tadi nyuruh datang jam 5, mana yang ngajak Yasinan tadi?" kata Ucok kesal. "hehe, maaf kirain kalian ngaret" kata Safira. "Uh kamu ini kami udah lama nunggu kalian nggak datang datang" kata Delia. "Salah Zaki bawa motor pelan sekali" kata Safira. "Oooh gitu, nggak lagi ya gue bonceng lu" kata Zaki. "Katanya tadi ada Suryo kok gue nggak liat dia" kata Tasya. "udah pulang dia dicari Pakdenya" kata Ucok. "pulang apa ketemu Maya" kata Agung. "Gung, gung zolim mulu ama Maya" kata Ucok. Setelah cukup lama menunggu akhirnya semua siswa IPA 1 berhasil terkumpul. "Oi to lama banget lu datang udah jam 8 nih entar ketinggalan acara bakar bakarnya" kata Ucok kepada Yanto. "Sorry guys gue tadi futsal bentar" jawab Yanto. "Yok guys sambil nunggu apinya nyala kita joget dulu bersama DJ Memet" ajak Ghea. Seluruh siswa IPA 1 kemudian berpesta namun Bayu merasakan sebuah feeling yang aneh saat Ghea mengajak teman temannya joget. Tiba tiba bisikan tersebut kembali membisiki telinga Bayu. Namun kali ini Ucok menyadari hal yang sama ia pun mengatakan kepada Bayu untuk tidak mengosongkan pikiran selama beberapa jam kedepan sedangkan Ucok memilih untuk pulang kerumah sebentar. "Lu nggak mau ikut gue" tanya Ucok. "Gue disini aja sambil jaga jaga kalo ada apa apa" kata Bayu. "oke jaga dirimu jangan ngelamun kalo ada yang bisikin abaikan saja" kata Ucok. Semakin larut musik yang diputar semakin kencang saja sebagian memilih untuk bakar bakaran dan sebagian lagi ikut joget joget hingga tak terasa jam udah menunjukkan pukul 11.20. Sebagian siswi perempuan sudah dijemput oleh orangtuanya sedangkan sebagian lagi sedang mencuci piring. Tak lama kemudian Yanto tiba tiba mengajak Bayu jalan jalan. "Yu jajan yok, gue masih lapar" kata Yanto. "Lu sih joget mulu orang bakar sosis lu malah joget" kata Bayu. "ayolah jajan gue juga haus minumnya dah dihabisin" lanjutnya. Mereka pun segera pergi keluar.
Dijalan Bayu bercerita dengan Yanto bahwa tadi dia melihat ada nenek nenek didekat pohon pisang dengan muka yang sangat mengerikan. Hal itulah yang menyebabkan Bayu ikut Yanto jalan jalan keluar. "Serius lu yu, jangan ngadi ngadi dah" kata Yanto. "Serius To, dia kek nggak senang gitu Ama kehadiran kita" kata Bayu. "Simpan dulu cerita lu yu, sekarang kita cari makan dulu" kata Yanto. "iya deh, tapi hati hati gue takut lu nabrak kepala setan" kata Bayu. "udahlah yu jangan nakuti gue" jawab Yanto. "coba stop itu ada yang jual gorengan" kata Bayu. "nah sip pas banget ada yang jual gorengan" balas Yanto. Bayu dan Yanto pun segera membeli gorengan tersebut. "Berani banget ya kalian dek berani keluar malam malam" kata penjual gorengan tersebut. "emangnya ada apa mas kok nanya gitu" kata Yanto. "nggak ada apa apa cuma daerah ini kalo udah diatas jam 10 udah sepi, dan katanya jalanan disini ada penghuninya" kata penjual gorengan tersebut. "wah mas kok malah nakuti kami" kata Yanto. "lah mas nggak nakutin cuma kasih tau aja" kata penjual gorengan tersebut. "yaudah mas semuanya berapa harganya" kata Bayu mengalihkan topik. "10 ribu aja dek" kata penjual gorengan itu. Setelah itu mereka pun kembali menuju kerumah Roy.
Setibanya di sana mereka sudah ditunggu oleh Safira, Tasya, Tisa dan Fira. "wah masih ada jajanan yang buka ya?" tanya Tasya. "iya banyak masih banyak lagi" kata Yanto. "teman teman yok kita jajan" kata Safira. "mau jajan kemana nih udah malam" kata Memet. "sekitar sini aja" kata Tasya. "kalian cewek, entar ada apa apa siapa yang tanggung jawab" kata Bayu. "kami kan berempat jadi aman aman aja" kata Tasya. "Tohir gue pinjem motor lu ya" kata Safira. "hati hati ya awas baru ku modif motornya itu" kata Tohir. "gue ikut lu ya ra" kata Tasya. "cepat sya" kata Safira. Sementara itu Bayu mendapatkan sebuah bisikan yang menyuruh ia untuk mencegah temannya pergi karena akan ada suatu musibah. "bentar kalian jangan pergi deh nitip di gue aja mau beli apa" kata Bayu. "lu nanti salah beli yu, gue dah sering nitip makanan di lu malah lupa kasih sambel" kata Tasya. "percayalah gue punya feeling yang buruk kalo kalian yang keluar" kata Bayu. "ah feeling lu biasanya salah muluh kek ulangan MTK minat tadi" kata Tasya. "Fira, Tisa mau ikut nggak, kalo mau ikut pinjem motor Zaki aja" kata Safira. "oke deh kami ikut" kata Tisa. Mereka pun segera pergi meninggalkan rumah Roy.
Sementara itu Bayu masih merasakan suatu musibah besar akan terjadi. Ia pun memutuskan untuk solat tahajud supaya tidak terjadi apa apa pada mereka. Tak lama kemudian tibalah Ucok kerumah Roy. "Cok lu darimana aja kok baru datang" kata Yanto. "Sorry to gue tadi disuruh jaga rumah bentar" kata Ucok. "oh gapapa sih kalo lu mau jaga rumah lagi, btw kamu kesini buat apa ada yang tinggal kah" tanya Yanto. "gue punya feeling buruk makanya gue kembali kesini, btw anak cewek udah pulang semua ya" kata Ucok. "itu mereka lagi jalan jalan" kata Yanto. "ada yang nemenin mereka nggak" kata Ucok. "nggak ada tu anak cowok lagi pada nongkrong dibelakang" kata Yanto. "Apa!!!! Kok lu tega gitu biarin anak anak cewek bau kencur itu keluar malam malam sendirian!!! Kalo ada apa apa gimana to?!!" kata Ucok. Ucok pun segera pergi menemui anak anak cowok lain yang sedang nongkrong. "Woi!! Kalian ini judi mulu, kalian nggak liat apa tu cewek cewek lagi pada keluar tengah malam gini!! Kalo mereka kenapa kenapa gimana" kata Ucok marah. Semua anak anak cowok tersebut terdiam karena dimarahin Ucok. "yaudah yok kita susul mereka" kata Ucok. "gue ikut ya" kata Tohir. "yaudah lu gue bonceng aja" kata Ucok. "Kipli, Chiko" kalian bawa motor masing masing aja jaga jaga kalo ada apa apa" lanjut Ucok.
Sementara itu dijalan Tisa menyuruh Fira untuk berhenti karena ia melihat ada sebuah kepala menggelinding didepan mereka. "kita pulang aja yok keknya penghuninya nggak suka Ama kita" kata Tisa. Mereka pun segera memutar arah pulang. Namun, Safira yang bermotor sangat kencang tidak sempat diperingatkan lagi oleh Tisa. Tak lama kemudian Tisa bertemu Ucok dan kawan kawan. "kenapa kalian berkeliaran malam malam gini!! Kalo ada apa apa gimana!!! kata Ucok. Tisa dan Fira hanya diam saat Ucok memarahi mereka. "mana Safira dan Tasya" tanya Tohir. "mereka ada didepan hir" kata Fira. "yok kita kejar" kata Ucok mengajak Kipli dan Chiko.
Sementara itu Safira tiba tiba merasakan ada sesuatu yang memegang tangannya dan membawa mereka menuju ketempat yang gelap. "ra kok kita kesini" tanya Tasya. "nggak tau sya tiba tiba tangan gue kayak ada yang gerakin" jawab Safira. "ra awas ada kepala" kata Tasya. Seketika Tasya pun langsung banting setir saat melihat kepala tersebut. "Sya lu dimana?" kata Safira. Tidak mendapatkan respon jawaban dari Tasya maka ia pun menyenteri sekitar tiba tiba Tasya sudah ada dibelakangnya dengan posisi penuh luka. Ketika ia ingin mendekat ke Tasya tiba tiba saja Tasya kesurupan yang membuat Safira berlari sambil berteriak histeris tepat saat Ucok dan yang lain lewat didepan tempat itu. "Tunggu itukan suaranya Safira" kata Chiko. "Iya benar yok kita kesana" kata Tohir. "Ada apa Ra tanya Ucok. "kok badan lu berdarah gitu" kata Tohir. "Tasya kesurupan, gue takut ia mau bunuh gue" kata Safira. Kemudian Ucok menyuruh Kipli dan Chiko untuk mencari Tasya disekitar tempat tersebut. Namun mereka menemukan Tasya yang sedang pingsan disamping motor Tohir. "Cok itu Tasya" kata Kipli. "Katamu tadi Tasya kesurupan kok ini dia malah terbaring" kata Chiko. "What?!!! Kenapa motor ku bisa gini kamu apakan Ra?!!!" tanya Tohir. Tohir pada saat itu benar benar marah dengan Safira bahkan banyak kata kata kasar yang keluar dari mulut Tohir. Bahkan Safira sampai nangis karena ucapan dari Tohir. "sudah sudah hir, istighfar mending sekarang kita angkat dulu motornya kasian Tasya dari tadi ketimpa motornya" kata Chiko menenangkan Tohir. "Yaudah nanti Safira dan Tasya gue bonceng aja ke rumah Roy, Tisa ikut dengan Kipli, Fira dengan Tohir supaya nggak ada apa apa lagi dijalan" kata Ucok. Mereka pun segera kembali menuju kerumah Roy.
Dirumah Roy, Bayu merasakan kehadiran sesuatu yang tak diundang didekat mereka. Yanto kemudian memberitahu Bayu bahwa semuanya akan baik baik saja. Tak lama kemudian Ucok dan rombongannya tiba dirumah Roy. "Ada apa ini kok muka kalian pada sedih" tanya Roy. "Eh yu ada apa tu diluar" kata Yanto. "Kok pada rame ya, yok liat" kata Bayu. Yanto dan Bayu pun segera melihat mereka. "Ada apa ini?" tanya Yanto. "Si Safira ama Tasya kecelakaan" kata Chiko. "gimana keadaan mereka ko?" tanya Bayu. "si Safira luka sedikit aja tapi si Tasya pingsan" kata Chiko. "yok kita bawa mereka kedalam" kata Yanto. Mereka pun segera membawa Tasya kedalam rumah Roy. Didalam Tasya masih tak sadarkan diri sedangkan Safira masih menangis. Tak lama kemudian datanglah juru kunci daerah tersebut sebut saja namanya pak Seto setelah dijemput oleh Chiko. Setelah itu pak Seto memeriksa luka yang ada pada tubuh Safira terlebih dahulu. "emang benar mereka ketemu dia" kata Pak Seto. Kemudian Pak Seto mengecek tubuh Tasya namun Pak Seto justru terkejut karena melihat bekas cakaran di dada Tasya. Pak Seto kemudian menyuruh Roy untuk membakar bawang putih dan juga darah ayam supaya Tasya tidak apa apa. Setelah itu Roy segera menyuruh Ucok untuk menyembelih ayam yang ada dibelakang rumah Roy tersebut. Ritual pun dimulai. Setelah ritual tersebut selesai Pak Seto pun pamit buat pulang kerumahnya. Chiko pun yang ingin mengantarnya juga ingin langsung pulang kerumah. Setelah suasana agak sedikit tenang Safira bercerita kepada Memet dan Ucok bahwa sebenarnya sebelum mereka kecelakaan tangan Safira seperti digerakkan oleh seseorang dan Tasya melihat sebuah kepala sebelum kami jatuh. Ucok pun memberitahu mereka bahwa sebenarnya ketika mereka sedang berjoget ia melihat sosok jahat yang sedang mengintai mereka dan ia melihat simbol malapetaka besar dari tubuh Tasya ia tak mau memberi tahu mereka karena ia belum yakin dengan hal itu. Setelah mendengar cerita Ucok Safira sangat menyayangkan kenapa Ucok baru bercerita hal itu sekarang. Sementara itu di tempat yang berbeda Bayu, Roy, Yanto dan Rapi sedang menonton film bersama. Karena terlalu capek Bayu pun tertidur saat sedang menonton film itu. Didalam mimpinya Bayu melihat bahwa saat ini Tasya sedang di tarik oleh ribuan setan berusaha masuk kedalam alam mereka namun Tasya berusaha menahan tubuhnya yang sedang diseret itu. Sementara itu di atas jurang ada sesosok wanita misterius yang tertawa melihat Tasya akan dibawa ke alam Ghaib tersebut. Bayu merasa bahwa ia pernah melihat wanita tersebut namun saat itu ia tiba tiba lupa dengan namanya. Tanpa disadari ternyata Bayu sudah berada di tepi jurang dengan kedua tangan diborgol. Tiba tiba saja ada sesosok setan dengan muka yang sangat mengerikan mendorong tubuh Bayu kebawah jurang. Glabukkk!!! suara Bayu terjatuh dari tempat tidurnya. "Gue dimana?!!! Woi gue dimana?!!!" teriak Bayu histeris. "Tenang yu kita masih dirumah Roy" kata Yanto. "Tasya, to Tasya" kata Bayu. "Kenapa dengan Tasya?" tanya Yanto. "Cepat kita harus selamatkan Tasya sebelum terlambat" kata Bayu.
Sementara itu didepan ruangan tempat Tasya berbaring. Ucok merasakan kedatangan sosok yang sangat berbahaya dalam jumlah yang banyak. Ia pun segera menyuruh Kipli untuk pergi menjemput pak Seto. Sementara itu di dalam Tasya tiba tiba kembali kesurupan dan ingin mencekik Safira. Beruntungnya Memet langsung datang menyelamatkan Safira. Tiba tiba saja Tasya mengambil gergaji dan ingin menyerang mereka. Memet pun segera membawa Safira lari dan mengunci pintu supaya Tasya tidak keluar. "Ada apa Met" tanya Bayu yang sudah tiba di sana. "Tasya kesurupan yu, sekarang dia sedang pegang gergaji mau bunuh Safira" kata Memet. Tiba tiba saja Tasya membenturkan kepalanya dengan keras sehingga pintu tersebut terbuka. "Sepertinya lu telat deh yu" kata Yanto. "mending kita selamatin diri kita dulu" kata Memet. Mereka pun segera lari menuju keluar. Diluar mereka melihat Ucok yang sudah siap dengan keris yang dipegangnya untuk melawan Tasya. "Sepertinya jumlah mereka lebih banyak dari yang lihat yu, sebaiknya kamu pergi selamatkan yang lain saja biar aku saja yang urusin Tasya" kata Ucok. Bayu kemudian mengajak Yanto untuk membangunkan semua temannya yang masih tertidur. Sementara itu Ucok yang membawa keris langsung 1 lawan satu dengan Tasya. Awalnya, Ucok dapat mengimbangi pertarungan namun lama kelamaan jumlah setan ditubuh Tasya semakin banyak yang membuat Ucok kewalahan. Hingga ketika Ucok sudah tersudut didekat pohon Tasya sudah siap untuk menggergaji tubuh Ucok. Beruntungnya tepat ketika Ucok ingin dibunuh Kipli langsung saja menabrakkan motornya ke tubuh Tasya. "Uh, hampir saja" kata Kipli. Tubuh Tasya terpental cukup jauh, namun Tasya masih kuat untuk bangkit. "Sudah cok, biar bapak aja yang urus dia kamu mending obati luka kamu dulu" kata Pak Seto. Kipli pun membawa Ucok kedalam untuk diobati. Sekarang pertarungan antara Pak Seto dan setan setan yang ada ditubuh Tasya pun dimulai. Awalnya Tasya tampak unggul dengan jumlah pasukan yang begitu banyaknya. Tetapi tiba tiba Pak Seto seperti memanggil sesuatu yang tiba tiba membuat Tasya ketakutan dan berusaha menyerang Pak Seto. Pada saat itu pula Pak Seto berhasil memanggil pasukan jin jin Islam yang menjadi teman temannya untuk melawan setan setan yang ada di tubuh Tasya. Sementara itu didalam Bayu dan teman temannya menyaksikan bagaimana dahsyatnya Pak Seto bertarung melawan puluhan bahkan ratusan setan yang bersemayam di tubuh Tasya. "Cok minum dulu ini tehnya, kayaknya badan kamu memar semua" kata Tisa. Akhirnya setelah bertarung cukup lama Pak Seto pun berhasil melumpuhkan tubuh Tasya. Kemudian ia pun berusaha mengeluarkan satu persatu setan yang ada didalam tubuh Tasya. Saat proses tersebut terjadi gempa yang hanya dirasakan oleh orang yang disekitar situ termasuk Bayu dan teman temannya yang ada didalam. Safira ingin keluar tetapi dilarang oleh Ucok dan Memet. Beberapa setan bisa dikeluarkan dengan mudah oleh Pak Seto, tetapi ada juga yang perlu diusir menggunakan kekerasan. Setelah semua setan tersebut lenyap Pak Seto menyuruh semuanya untuk keluar. "Keluarlah sudah aman kok" kata Pak Seto. Mereka pun langsung membawa Tasya menuju kedalam. Saat itu Tasya sempat sadar dan meminta maaf kepada teman-temannya. Kemudian Tasya pun kembali pingsan.
Diluar Pak Seto bersama Kipli, Ucok dan Bayu mengobrol sedikit tentang kejadian tadi. "kukira tadi hanya setan kepala itu saja yang ada ternyata ada setan lain" kata Pak Seto. "ngomong ngomong pak setan kepala itu muncul karena apa ya pak, soalnya tetangga temanku ada yang mati karena nabrak kepala itu" tanya Bayu. "biasanya setan kepala itu terpancing oleh bau darah dari seseorang yang baru saja haid, sepertinya temanmu itu baru saja haid" kata Pak Seto. "terus pak kenapa setan setan yang lain itu pada kepancing juga" tanya Ucok. "nah itu yang buat bapak bingung biasanya setan datang itu kalo nggak ada yang manggil pasti kepancing ama sesuatu.
Ketika semua orang asik mengobrol tiba tiba saja Tasya menjerit dengan kencang. Hal ini membuat semua orang yang ada masuk kedalam untuk melihat Tasya. Ternyata saat ini Tasya sedang menghadapi sakaratul maut. Semua orang yang ada di sana kemudian membimbing Tasya untuk mengucapkan kalimat tauhid Tasya terus saja teriak kesakitan. Hingga akhirnya Tasya menghembuskan nafas terakhirnya tepat ketika adzan subuh. Pak Seto segera memberitahu kematian Tasya kepada orangtuanya. Orangtua Tasya pun tiba dirumah Roy. Ibu Tasya menangis histeris tak percaya bahwa anaknya meninggal secepat itu. Sementara itu ayah Tasya marah kepada teman-temannya karena tidak berusaha menjaga Tasya. Kemudian saat ingin memindahkan jenazah Tasya kerumah Bayu menemukan sebuah benda misterius di kantong celana Tasya. Bayu pun segera menyimpan benda tersebut. Saat tiba dirumah Tasya, Bayu segera menemui Pak Seto untuk memberikan benda tersebut kepadanya. "Sepertinya karena benda inilah yang menyebabkan Tasya diincar oleh ribuan makhluk halus" kata Pak Seto. "Kenapa Tasya menyimpan benda itu Pak?" seperti ada seseorang yang berusaha mencelakai Tasya dengan memasukkan benda ini kedalam kantong celananya" kata Pak Seto. "coba kamu panggil teman dekatnya itu mungkin saja ia mengetahuinya" kata Pak Seto. Bayu pun segera memanggil Safira. "Ra kamu dipanggil Pak Seto" kata Bayu. Safira pun segera menemui Pak Seto. "ada apa Pak?" tanya Safira. "begini nak, kamu tau benda ini" tanya Safira. "nggak tau pak" jawab. "kamu tau nggak Tasya dapat benda ini darimana" tanya Pak Seto lagi. "tau pak, semalam Tasya temuin benda ini di tas Agung, terus dia minta benda ini dari Agung dan kata Agung ambil saja. Emang itu benda apa ya Pak" kata Safira. "begini nak benda ini merupakan sebuah jimat yang digunakan untuk membuat seseorang celaka, siapa saja yang menyimpan benda ini maka akan celaka" kata Pak Seto. "nah sepertinya ada yang ingin membuat Agung celaka tetapi malah diambil oleh Tasya sehingga banyak makhluk halus menyerang tubuh Tasya" lanjutnya. Tasya pun terkejut mendengar pernyataan dari Pak Seto. "sebaiknya jika kalian menemukan barang barang yang aneh sebaiknya jangan diambil tapi buang saja" kata Pak Seto. Kemudian Pak Seto pamit karena ada keluarganya yang sedang sakit.
Di pemakaman Tasya semua siswa kelas XII IPA 1 berkumpul untuk melihat pemakaman Tasya. Tampak banyak tangisan terdengar dari keluarga dan teman teman Tasya. Para guru pun juga berdatangan ke pemakaman Tasya bersama Pak Syarif. Prosesi pemakaman pun dimulai. Ketika acara pemakaman selesai Bayu pun melihat lihat sekitar makam Tasya merenungi kejadian yang terjadi semalam. Tiba-tiba ada sosok yang menghampiri Bayu. Dia adalah Maya. Maya mengatakan maafkan aku Tasya sebenarnya itu semua bukan untukmu. Lalu Maya pun menjauh. Bayu akhirnya menyadari bahwa wanita yang tertawa didalam mimpinya itu adalah Maya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Makrab Horor
HorrorCerita dimulai pada sebuah sekolah di pinggir kota Palembang dengan sekelompok siswi yang berencana mengadakan acara bakar-bakaran. Beberapa siswa lain, seperti Yanto, Ucok, dan Tohir, tertarik untuk bergabung dan mengusulkan mengadakan acara makrab...