Chapter 15 |Seleksi Eskul|

186 64 54
                                    

Seminggu telah berlalu seperti biasanya. Karina dan ketiga sahabatnya masih sering mendapat jebakan dari Yeslyn.

Terakhir, Yeslyn menaruh lem besi di bangku Karina, berharap Karina akan menempel pada bangkunya. Namun beruntungnya ia saat itu, sebab dia memilih pergi ke perpustakaan di banding kembali ke kelas.

Sayangnya Nasib buruk justru menimpa Wilona.. gadis yang duduk sebangku dengan Karina itu tanpa sadar menggeser duduknya hanya agar bisa mengobrol dengan nyaman bersama Jisella dan Nindya. Namun hal yang harus ia terima adalah celana olahraganya menempel pada bangku Karina.

Ada 6 orang siswi dan 2 guru penjaga UKS yang membantu Wilona melepaskan diri. Sedang guru BK hanya bisa meminta maaf pada gadis itu. Sebab tidak banyak yang bisa ia lakukan karena posisi Yeslyn disekolah ini.

Harlen masih saja menganggu karina dan kali ini sedikit ada kemajuan. Kemarin-kemarin dia hanya datang dan berhenti di depan jendela untuk memandang karina. Namun beberapa hari ini pria itu berani hingga masuk kekelas.

Awalnya dia pura-pura meminjam buku ke anak kelas itu atau membully salah satunya. Dan saat akan pergi, pria itu tersenyum pada Karina. Begitu terus, bahkan terkadang karina sampai memilih membalikkan badannya menghadap Jisella dan Nindya dibanding bertatapan dengan pria itu.

Tak jauh dari anak-anak perempuan.. para anak circle elang biru juga melewati hari-hari seperti biasanya. Marcelino sekarang mulai sibuk dan hanya memiliki sedikit waktu untuk berkumpul dengan teman-temannya yang lain.

Dia semakin gencar mengajak anak organisasi osis rapat setiap hari mengingat hari ulang tahun sekolah yang tinggal 2 hari lagi. Ditambah dengan akan diadakannya pemilihan wajah sekolah yang hanya berselang 5 hari setelah liburan ulang tahun sekolah, membuat waktu Marcelino semakin habis hanya untuk urusan sekolah.

Bahkan terkadang dia harus beradu argument dengan Jevano, Haykal dan Narend. Hal ini karena Marcelino yang tidak bisa membagi waktunya untuk berlatih bersama mereka.

Marcelino memilih band elang biru untuk tampil di acara ulang tahun sekolah, namun sayangnya mereka belum memiliki vokalis baru yang pas untuk ini.

Beberapa minggu yang lalu mereka sudah berdiskusi akan melakukan seleksi pada anak-anak kelas 1 yang bergabung dengan club vocal, sayangnya hingga sekarang marcelino belum juga memiliki waktu untuk melakukannya.

Meminta ketiga sahabatnya itu melakukan seleksi sendiri akan sama saja, sebab di band itu hanya marcelino yang paham mengenai vocal.

Ya, elang biru memang memiliki band didalamnya. Beranggotakan Marcelino dan Jevano – si pemegang gitar. Haykal pemegang piano dan Cetta pemegang drum. Sebenarnya sebelum ini, Haykal lah yang mengisi posisi vokal, namun kali ini mereka ingin melakukan sesuatu yang baru.

“Pasang pengumuman aja di madding.. nanti kita seleksi dulu yang daftar, kalo udah ketemu beberapa yang lumayan.. kita ajuin ke marcel..” ucap jevano memberi ide.

“Kalo nunggu Marcel lama.. keburu acara selesai..” tambahnya.

Haykal, Cetta dan Narend terdiam. Ide Jevano boleh juga. Itu bisa mempermudah mereka dan bisa meringankan beban Marcelino. Apalagi hari ini anak-anak baru yang masuk eskul vocal sudah masuk.. mereka bisa menjadi kandidat untuk menjadi vokalis band ini.

“Yaudahlah! Lo yang pasang ta.” titah Haykal yang langsung mendapat tatapan tajam Cetta. Namun pria itu tetap saja menurut dan bergegas pergi ke lobby sekolah.

Banyaknya siswi yang berdiri berdesakan didepan papan pengumuman menunjukkan betapa eksisnya band elang biru disana. Mereka yang merasa memiliki vocal bagus langsung berlari menuju ruang club vocal untuk mendaftar.

Clandestine || BluesyTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang