0'1

3 0 0
                                    

Dering suara alarm pagi mengguncang isi kamar seorang pria yang tertidur di depan komputernya. Dia mengulurkan tangganya mencari sumber suara itu tapi tak bisa menyentuh benda dengan suara yang sama

Dengan wajah mengantuk rambut acak-acakkan dia harus memaksa jiwanya untuk segera bangun, berjalan ke arah kasur yang di sampingnya berdiri meja kecil asal dari suara alarm itu di letakkan. Alarm classic berwarna hitam dengan dua telinga dan besi palu kecilnya di tengahnya kini tak bersuara lagi itu juga tanda bahwa dia harus segera mandi dan ke kantor.

***

"Kenapa harus hujan di pagi hari" gumam nya dalam mobil

Suara telpon berdering dari kursi seberang, menelepon saat mengemudi sangat berbahaya apalagi dengan cuaca hujan badai tapi tidak ada pilihan selain mengangkatnya, terlihat dering telpon tidak berhenti juga sepertinya sesuatu yang penting

"Ada apa?" Tanya nya

"Interior yang client minta tidak bisa sampai hari ini karena cuaca buruk pengantarnya tertunda, kita hanya punya 1 hari sampai besok untuk finishing" suara dari telpon itu terdengar panik

"Bukannya hari ini semua interior sudah ada di lokasi?" Pria itu membawa mobilnya pelan karena jalanan sangat macet dengan handphone di letakkan antara bahu dan telinga kirinya dia tetap fokus menyetir

"Kita baru menerima kabar tadi dari pihak expedisi sudah 2 hari terakhir cuaca tidak memungkinkan untuk melakukan pengiriman"

Di tengah perbincangan itu suara klatson mobil di belakangnya terdengar ramai memmaksa mobil di depannya untuk segera melaju.

"Kita bicarakan di kantor saat ini saya sedang meneyetir" kata pria itu bergegas mematikan telepon nya

"Baik"...

Hujan itu sangat deras menyirami seluruh kota tidak ada seorang pun terlihat berjalan sepanjang trotoar yang di lewati, radio yang ada di dalam mobil menyiarkan berita
"Hujan badai melanda beberapa kota besar dan beberapa pinggiran kota yang letaknya dekat dengan sungai mengalami banjir perkiraan cuaca hujan badai akan berlangsung sampai besok hari, himbauan untuk setiap penduduk agar berhati-hati saat berada di jalanan dan mengurangi kegiatan keluar rumah jika tidak terlalu penting"

Seperti yang di katakan di radio hujan badai itu membuat jalanan menjadi licin itu penyebab kemacetan di sepanjang jalan kota sebuah truk muatan pasir terbalik di depan perempatan lampu merah karna tidak bisa mengngontrol laju bola di atas jalanan licin. Kebanyakan mobil di belakang tidak tau apa yang terjadi di depan begitupun pria itu, orang tidak sabar menunggu dalam kemacetan tanpa tahu apa yang terjadi di depan suara kaltson mobil ramai terdengar.

Pria itu sampai di lt 3 kantornya berada, gedung putih 10 lantai itu adalah tempatnya bekerja.

"Bagaimana apa ada solusi lain" tanya nya

Rekan kerjanya meggelengkan kepala pertanda tidak ada alternatif lain. Alasan kenapa mereka panik dan harus segera menyelesaikan project tersebut karena client mereka kali ini adalah salah satu pengusaha besar, orang terkaya nomor 1 di kota dan paling berpengaruh dan beliau dikenal dengan orang paling menghargai waktu dan tidak suka menunda-nunda waktu

"Apa yang akan terjadi dengan perusahaan ini jika kita tepat waktu, pasti kita juga yang kena getahnya dari atasan"
Pria itu memegang pundak rekannya untuk menenangkan
"Dengan situasi cuaca ini pasti dia bisa mengerti dan memberi kita kelongaran"

"Semoga saja" wajah rekannya terlihat murung dan khawatir.

Pekerjaan di kantor tetap berlanjut penuh kekhawatiran di pikiran mereka masing-masing itu adalah project besar perusahaan, untuk membangun sekaligus design rumah anak dari pengusaha tersebut yang akan datang 2 hari lagi ke kota itu

***

Kejadian tersebut di ceritakan pria itu dalam chat mIRC di komputernya pada Libra04

Libra04
"Apa kalian sudah menghubungi client itu?"

Capricorn
"Beliau tidak bisa dihubungi langsung"
"Kata sekretarisnya dia sedang di pesawat"
"Pergi menjemput anaknya"

Libra04
"Kalian sudah bekerja keras"
"Pasti ada jalan keluar"

Capricorn
"Aku harap begitu, semoga"

Libra04
"Apa anaknya juga seperti ayahnya?"

Capricorn
"Tidak ada informasi tentang itu"
"Yang ku tahu anaknya kuliah diluar negeri"
"Dan rumah itu hadiah kelulusannya"

Libra04
"Biar kutebak dia anak satu satunya?"

Capricorn
"Salah. Dia punya kakak perempuan"
"Kakak perempuannya sudah menikah"
"Dengan WNA asal Swedia"

Libra04
"Wow Kamu tau semua tentang mereka"
"pekerjaannmu hanya kamufalase"
"Jujur sebenarnya kamu intel kan?"

Capricorn
"Hahaha. Hanya sedikit yang aku tahu"
"Misalnya nama anaknya Edlyn dan Edrea"
"....typing"

Mereka terdiam sejenak

Capricorn
"Jika aku intel pasti kita sudah bertemu"

....

Libra04
"....typing"
"Iya mungkin, aku harap begitu!"

Dalam hati mereka berdua juga ingin menanyakan nama satu sama lain tetapi sudah menjadi perjanjian mereka dari awal untuk memberitahukannya saat pertemuan pertama mereka tiba.

OUR STORIESTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang