Menurutmu ini prolog?

87 4 0
                                    

La Lembah Manah belum pernah sekalipun terpikirkan bahwa jalan hidupnya adalah impian jutaan wanita di Indonesia. Dia yang sedari kecil tidak pernah berangan atau bahkan berani untuk tampil di depan publik dengan beragam argumen setiap orang yang harus dihadapinya setiap hari.

Perempuan kecil itu hanya akan berlindung di belakang tubuh sang Ibu ketika seseorang mulai mengakrabkan diri. La Lembah tidak pernah mampu berinteraksi dengan baik dengan teman-teman seusianya. Tapi itu dulu, dulu sekaliiii sebelum dirinya terpaksa harus bisa menghadapi publik ketika Ayahnya meninggal diusinya yang baru menginjak 19 tahun. Menjadi titik balik di mana La Lembah harus berani melepas segala 'dunia-nya' untuk terjun ke dunia yang sebenarnya.

Sampai akhirnya La Lembah berada di titik ia menyukai hidupnya yang sekarang. Ia mencintai pekerjaannya. Tidak seharipun La Lembah mencela jalan hidup yang telah Tuhan anugerahkan untuknya. Ya, La Lembah telah berdamai dengan seluruh ketakutannya.

Kini ia selalu mendominasi kalangan anak muda berprestasi. Namanya bahkan diagung-agungkan, layaknya memang sudah sepantasnya dipuja.

Semua kalangan memuja bagaimana hebatnya seorang La Lembah dalam berbisnis. Setiap kali media meliput pencapaiannya, aura yang La Lembah keluarkan hanya ada dua, yaitu: intimidasi dan kemewahan.

Ya, dua kata itu pantas menggambarkan seorang La Lembah Manah.

Dianugerahi visual yang luar biasa juga membuat La Lembah semakin berada di level teratas seorang wanita seumurannya. Ia akan resmi dipersunting Diplomat muda bernama Teja Diwangka tiga bulan kemudian. Semakin membuat hidupnya yang sempurna menjadi lebih sempurna dengan berhasil masuk ke dalam salah satu keluarga terkaya di Indonesia itu.

Namun, siapa sangka dunia terlalu memujanya hingga melupakan bahwa dirinya adalah manusia biasa yang mempunyai banyak sekali kurang, mempunyai banyak sekali sakit, mempunyai banyak sekali orang-orang yang menghajarnya dengan pengkhianatan.

La Lembah tidak sesempurna itu.

La Lembah hanya mengandalkan Teja Diwangka untuk keselamatan mentalnya.

La Lembah di belakang layar adalah gadis kecil yang harus selalu Teja rangkul. Gadis kecil yang akan menangis tersedu-sedu dipangkuan seorang Teja Diwangka ketika malam-malamnya mulai dipenuhi dengan penyesalan atas apa yang terjadi di setiap aktivitasnya siang hari.

Ya, Teja Diwangka adalah sebenar-benarnya anugerah, hingga semua orang bisa melihat La Lembah yang nampak ceria, La Lembah yang sepertinya tidak pernah mengeluh, dan La Lembah yang penuh dengan energi positif itu.








Kembali dengan cerita baru Mami-Papiku

TEJA DIWANGKA(Anugerah pertama bagi La Lembah)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


TEJA DIWANGKA
(Anugerah pertama bagi La Lembah)

LA LEMBAH MANAH(Kemewahan seorang Teja Diwangka)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


LA LEMBAH MANAH
(Kemewahan seorang Teja Diwangka)

Terlalu Berisiko (New Version)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang