Masih di tempat yang sama, yaitu rumah Michael. Kini Justin tengah menunggu jawaban dari Alexha.
"Seperti yang kita curigai selama ini.... V dan Anné sebenarnya...."
Justin berusaha tenang, suasana ruangan menjadi tegang seolah-olah mengantisipasi jawaban dari Alexha.
Michael berpikir jika Anné adalah seorang mata mata V.
Edward berharap semoga Anné tidak ada hubungannya dengan semua masalah ini.
Dan Justin berharap Anné bukanlah salah satu dari kepingan hidup V. Justin tidak terima!
"Bagaimana kalau aku yang menjawab pertanyaan itu, Jeon?"
Tiba-tiba suara berat seseorang terdengar dari balik pintu, membuat ketegangan di sana semakin bertambah setelah melihat kedatangan pria tersebut.
Bagaimana bisa?!
Sialan!
Michael tiba-tiba berdiri dari duduknya.
"Tunggu, Mic!" Justin menahan pergerakan Michael.
Alexha dan Christopher sudah mengeluarkan pistol dari sakunya, 5 bodyguard yang mengawasi mereka juga sudah bersiap.
Berbeda dengan Justin, dia lebih tenang.
Justin berjalan mendekat, tatapan kedua pria paling kejam di sana saling beradu.
"Apa yang kau lakukan di sini, dan bagaimana bisa kau bisa sampai kemari?" Tanya Justin.
"Aku dengar dengar rumah ini memiliki tingkat keamanan paling tinggi...." V melihat ke sekitar, kemudian berjalan menuju meja tempat mereka berbincang tadi.
V duduk dengan tenang.
".... Tapi mereka sama sekali tak menyadari keberadaan ku rupanya." V mengejek Justin.
Melihat reaksi Michael yang tidak sabaran membuat Justin harus berusaha menekan amarah Michael agar tidak membuat kekacauan.
Karena bagaimanapun kedatangan V dan tangan kanannya hanya berdua patut dicurigai. Dan tidak mungkin mereka hanya datang berdua ke kandang musuh.
"Mic, periksa keluar." Titah Justin.
Michael keluar dengan raut wajahnya yang mengeras menahan amarah.
"Edward, cek CCTV."
Edward mengangguk dan pergi ke arah yang berlawanan dengan Michael.
"Thomas,"
"Ya, tuan!"
"Lakukan pekerjaan mu." Perintah Justin.
"Baik."
Thomas berjalan menjauh, sudah paham apa maksud dari sang tuan. Yaitu menjaga Anné supaya tetap di dalam kamarnya.
"Kau berusaha menjauhkan gadisku dariku, Jeon? Sangat kejam!" V berucap dengan sedikit dramatis.
Sementara salah satu pengawal V yang bernama Louis hanya diam di belakang sang tuan.
Bahkan di saat Alexha dan pengawal Justin sedang menodongkan senjata pada mereka berdua, Louis tetap diam.
Mendengar perkataan V tadi membuat Justin naik pitam, apa katanya? Gadisku?! Justin bersiap melayangkan tinjunya namun saat tangannya akan mendarat di pipi kanan V, tiba-tiba tangan Louis menahannya.
"Wow! Kau sepertinya tidak sabar menunjukkan kekuatan mu padaku ya?" Lagi dan lagi V menatap Justin dengan tatapan mengejek.
"Sebaiknya anda mengatakan tujuan anda kemari, jika tidak maka peluru di tangan kami akan menghabisi anda." Suara Christopher terdengar.