OM - 2

81 11 4
                                    

Note : perubahan alur cepat

Tidak jauh dari lokasi Jungwon, terdapat sebuah mobil asing yang terselip agak tersembunyi. Orang misterius itu membuka jendela mobil dengan hati-hati, kemudian ia meraih kamera profesionalnya untuk mengabadikan gambaran kondisi mobil Jungwon yang sudah berasap.

Dengan cermat, ia mengambil beberapa foto yang tampaknya akan menjadi bukti penting.

Orang tersebut menjawab panggilan telepon yang masuk, "Ya, aku mengerti," ucapnya dengan suara tegas, sambil mata mereka masih terpaku pada kebakaran yang terjadi di depan mereka "Situasinya semakin buruk. Saya akan mengirimkan foto-foto ini segera."

Setelah mematikan panggilan telepon dan memastikan bahwa semuanya terkendali sesuai rencana, orang itu menutup jendela mobilnya dengan hati-hati.

Kemudian, tanpa ada niat untuk membantu Jungwon, ia melaju perlahan melewati mobil tersebut dan melanjutkan perjalanannya seperti tidak terjadi apa-apa.


some time later

Jungwon merasakan kepala yang berat dan tubuhnya terasa kaku saat ia perlahan-lahan membuka matanya. Cahaya redup dari lampu kamar rumah sakit menyilaukan matanya sejenak. Dirinya mencoba mengingat apa yang telah terjadi, dan secara perlahan-lahan ingatannya kembali.

Ah... kecelakan itu

Akhirnya dirinya ingat apa yang membawa nya hingga di rawat di rumah sakit, mengingat kecelakaan yang melibatkan mobilnya.

Saat Jungwon mencoba untuk duduk tapi gagal, Sunghoon yang berada di sebelah tempat tidurnya langsung terperanjat, belum menyadari jika Sunghoon ada di dekatnya.

"Jungwon, kamu sadar!?" serunya panik sambil segera memanggil dokter. "Aku akan memanggil dokter." ucap Sunghoon dengan suara lega sambil berusaha menenangkan Jungwon.

Dokter segera datang dan memeriksa Jungwon. Untungnya, luka-luka di tubuh Jungwon tidak begitu serius, hanya memar di beberapa bagian. Dokter memberitahu mereka bahwa Jungwon beruntung karena tidak ada luka yang dapat membuatnya cacat, dan dia sadar dalam waktu yang relatif cepat.

Jungwon perlahan mulai memahami situasinya dan berterima kasih kepada dokter. Sementara itu, perhatiannya teralihkan saat ia melihat pintu kamar terbuka.

ceklek

Sunghoon masuk ke dalam kamar dengan senyum cerah. "Aku punya sesuatu untukmu," kata Sunghoon sambil menunjukkan satu plastik penuh makanan yang dia bawa.

Dokter sudah pergi setelah menyelesaikan pemeriksaan Jungwon dan Jungwon yang kembali untuk memejamkan matanya masih merasa lemas untuk beraktivitas lebih.

"Aku tidak yakin kau akan menyukai ini, Semoga membantumu merasa lebih baik." ucap Sunghoon sambil tersenyum ramah, menunjukkan perhatiannya pada keadaan Jungwon yang baru saja pulih.

Jungwon tersenyum "Terima kasih, Sunghoon hyung. Kamu selalu begitu perhatian." Jungwon merasa beruntung memiliki Sunghoon yang selalu ada di sisinya.

"Kau terbangun Jungwonie? baru saja tadi mau ku bangunkan untuk makan siang. Lihat aku bawa beberapa makanan kesukaan mu, walau dokter melarang aku tau kau tidak mau makanan rumah sakit kan? jadi melanggar sedikit tidak masalah bukan?" kata Sunghoon antusias.

Jungwon tertawa kecil mendengar Sunghoon yang begitu bersemangat, sambil menata makanan di meja samping ranjang Jungwon. Secara perlahan Jungwon turun dari ranjang nya menarik tiang infus nya juga bersama dengan langkahnya yang menuju Sunghoon.

"Harusnya hyung melarangku makan ini semua hyung."

Malam yang gelap dan mendung dengan hujan rintik-rintik yang mulai turun membawa suasana yang sangat mendalam untuk merenung.

Old Memories Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang