『 𝗘𝘃𝗮𝗻𝗲𝘀𝗰𝗲𝗻𝘁 』

[ 𝗖𝗵𝗮𝗽𝘁𝗲𝗿 : 𝗜𝗜𝗜 ]

- Jangan terlalu berharap sama ni cerita random.-

+ Happy Reading +

" GYAAAAAHHHH !!! DASAR BAJINGAN TIDAK BERGUNA ! "

Asterion berseru sekuat tenaga, mengutuk dewa manapun yang membuatnya dalam situasi saat ini.

Tanpa memperdulikan Estevan yang saat ini sedang berusaha untuk menghindari kejaran Minotaur yang gila.

" ASTERION! TIDAK ADA GUNANYA MENGUTUK PARA BAJINGAN TIDAK BERGUNA ITU SEKARANG! LEBIH BAIK KITA MENCARI DIMANA PENAMPUNGAN ( perkemahan ) SIALAN ITU , DAN MENJAUH DARI BANTENG GILA INI !!! "

Seruan Estevan tidak kalah keras dibandingkan dengan Asterion, sementara itu Asterion yang mendengar perkataan Estevan berhenti mengutuk dewa untuk sementara waktu.

Tidak maksudnya dia berhenti mengutuk secara lisan, dan masih mengutuk didalam benaknya.

Yang tanpa di ketahui kedua saudara itu, suara teriakan mereka memenuhi seluruh hutan dan menakuti burung- burung yang ada di hutan.

Bahkan sampai terdengar di telinga para pekemah di perkemahan blasteran.

" Apakah ada Demigod lainnya ? "

Seorang wanita bersurai honey-blonde dari kabin Athena, yang tidak lain adalah Annabeth Chase.

Sementara Percy yang baru saja selesai berurusan dengan lelucon kabin Ares pun juga dikejutkan oleh teriakan itu.

Percy mengerutkan keningnya, seolah dia pernah mendengar suara itu. Tak lama matanya melebar saat melihat kepala Minotaur yang terlempar memasuki kawasan perkemahan.

Tidak hanya Percy, seluruh penghuni perkemahan juga terkejut dengan kejadian tidak terduga itu.

Chiron yang baru saja sampai dan melihat pemandangan kepala Minotaur yang baru saja terlempar dan mendarat tepat di tengah perkemahan, tertegun.

Bahkan Pak D yang biasanya tidak peduli dan acuh, ikut melihat kejadian itu.

Lalu perhatian semua orang teralihkan saat mendengar suara.

" Inilah mengapa aku mengatakan bahwa dewa itu tidak berguna. "

" Tapi kau melakukan sesuatu yang gila kali ini Estevan. "

" Aku tidak peduli dengan itu. Dan kau lebih gila dibanding dengan ku Asterion. "

" Aku sudah lama gila sejak berurusan dengan bajingan itu. "

Pandangan semua orang teralihkan kearah dua pemuda berusia 14 tahun yang sedang berbicara satu sama lain sambil mengutuk dewa (?) Dan mengejek satu sama lain.

Mata Percy segera melebar ketika dia melihat dua pemuda yang membantunya di museum !

" I-ITU KALIAN BERDUA ! "

Seruan Percy menarik semua orang, yang juga membuat percakapan ( perdebatan ) antara Estevan dan Asterion terhenti.

" Hei, Otak rumput laut apakah kau mengenal mereka ? "

Annabeth bertanya, yang diangguki oleh Percy.

Sementara itu kedua bersaudara yang tadinya berdebat pun segera menyadari bahwa banyak orang yang memperhatikan mereka.

" Oh, hai. "

Dengan santai Estevan menyapa semua orang, seolah perdebatan yang dia lakukan tadi bukanlah dirinya.

Sementara Asterion memutar matanya malas, lalu dengan senyuman andalannya Asterion menyapa semua orang.

" Hai semua. "