**
-Diam
"Kau sedang liat apa Munaroh?" tanya Markonah pada keponakannya yang terus melihat ke arah tangga.
"Kak Konah tidak lihat? Ada Kak Jono yang sedang main ayunan, di lehernya ada tali, matanya besar, lidahnya terjulur keluar, dan senyumannya lebar."
"Diam kau Munaroh! Jangan ceritakan pada siapa pun, atau kau juga ikut mengayun di situ," ujar Markonah tersenyum lalu mengelus kepala Munaroh.
***
-Cantik
"Jono, apa aku cantik?" tanya Markonah pada Jono yang sibuk dengan hpnya.
"Gak tau," jawab Jono cuek.
Markonah segera ke belakang, mengambil golok yang baru selesai diasahnya. Lalu kembali menghampiri Jono.
"Apa aku cantik?" tanya Markonah lagi.
"Gak tau," jawaban Jono masih sama. Hingga tebasan di leher Jono membuatnya kaget. Hpnya terjatuh ke lantai. Kepalanya hampir putus.
"Lain kali. Kalau orang bicara itu diperhatikan! Bukannya malah sibuk dengan hp, dasar gak sopan!" ujar Markonah lalu menebas sekali lagi leher Jono. Kepala Jono jatuh menggelinding dengan mata melotot.
***
-Restu
"Jadi, gimana Jon? Orang tuamu masih gak setuju?" tanya Markonah.
"Iya Konah, Emak sama Bapak gak suka sama kamu."
"Yaudah, gapapa. Tapi, besok kita tetap nikah kok," ujar Markonah sambil tersenyum.
Keesokan harinya Markonah dan Jono resmi menjadi sepasang suami istri. Malamnya di kamar.
"Konah, kok bisa sih kamu berhasil dapetin restu dari orang tuaku?" tanya Jono heran.
"Ya tinggal kutanyain, mau beri restu atau kalian kup*nggal," jawab Markonah cuek.
***
-Libur
"Ah capek!" Juleha mengeluh.
"Iya, sama," ujar Markonah.
"Andai besok libur, aku pengen tidur seharian."
"Kurasa, besok memang bakalan libur deh," ujar Markonah lalu tersenyum misterius.
Besoknya, restoran tempat kerja Markonah dan Juleha kebakaran.
***
Bonus-
Setelah bekerja seharian, aku pulang dan melihat istriku sedang menimang bayinya. Entah mana yang lebih menakutkan. Menyaksikan mayat istriku dengan bayi prematur di pangkuannya atau bahwa ada seseorang yang membobol apartemenku dan menempatkan mereka di sana.
***
The End-
***
Kamu berbaring dengan kaki menggantung di samping ranjang. Tiba-tiba sebuah tangan menarik kencang kakimu.
-be careful
***
-The End