Setelah kembalinya semua ingatan yang merasuki otakmu bagaikan air terjun, kini dirimu sedang berada dalam ruang hampa. tempat dimana dirimu meminta 'mimpi' kepada Nahida sebelum menerima mimpi ini.
Disini kau mendengar semua penjelasan dari Kesadaran aslimu yang menghilang setelah ledakan energi pada penyatuan pikiran. satu-satunya hal yang kau tangkap dari perkataan AI mu hanyalah cara untuk mengembalikan kesadaran Ayahmu dan juga menghapus kembali Anomali sepertimu.
"tak kurasa ... semuanya terlihat konyol sekarang. huftt... Shirokuma harus tetap bersama, aku pasti akan mengembalikan kalian.. Ibu.. Ayah" gumammu menatap AI mu mulai memudar seiring bangunnya dirimu dari mimpi.
Terlihat Nahida yang raut wajahnya sedikit khawatir karena hilang kontak sesaat, dan juga sosok Scaramouche yang belum menemui Pengembara setelah dikalahkan.
"Nahida... tolong izinkan aku.. masuk kedalam irminsul" ucapmu meminta izin kepada Nahida yang kini raut wajahnya berubah serius dan terkejut setelah menggunakan ability nya kepadamu, membaca semua yang kau gumamkan di dalam hati.
"aku... apa kau serius.. Name.." Nahida berharap dirimu goyah dan tidak melaksanakan rencananya. namun saat melihat kembali senyum tulusmu, Nahida tahu bahwa dia tak bisa berbuat apapun untuk menghentikan mu. Disana kau melihat Scaramouche yang tampak curiga dengan perbincangan kalian berdua.
Setelahnya Nahida beranjak pergi, memberikan Scaramouche dan dirimu waktu berdua untuk bicara. namun sampai kini tak ada satupun yang memulai perbincangan.
" ... "
" .. "
"tsk.. pembohong... kenapa baru sekarang kau muncul kembali dihadapanku.. setelah ratusan tahun aku meninggalkan Inazuma... kenapa baru sekarang kau mencariku sialan!!" pekik Scara kepadamu. kau hanya terkekeh melihat perlahan air mata Scara turun.
Kau ingin mengelus surai nila halusnya itu, namun kini kau sadar akan posisimu. jika aku semakin dekat dengannya.. aku takut kalau dia tak bisa menerima keputusan akhirku... maafkan aku, Kuni...
Dirimu hanya bisa menghela nafas melihat Scara menangis sembari memegangi lenganmu. "Scara.. namamu sekarang bukan..? huftt... bisa temani aku jalan-jalan sebentar?" Ucapmu mencoba melembut sesaat.
Pria itu, Scara dengan segala kecurigaan nya hanya bisa menahan rasa penasarannya. Pada akhirnya kalian berdua berjalan menuju luar Sanctuary.
Ada banyak yang sebenarnya ingin kau bicarakan dengan Scara, namun situasinya benar-benar sudah berubah.
"Kau.. menyembunyikan sesuatu bukan?" Ucap Scara tanpa basa-basi. Membuatmu terkejut dan berusaha bersikap normal kembali.
"Apa yang kau bicarakan.. aku-"
"CUKUP! .. kau sudah berjanji tidak akan meninggalkan ku.. jangan pikir aku akan melepaskanmu kalau kau kabur"
Perkataan Scaramouche membuat dirimu terkekeh sejenak, dan memilih mengabaikan nya.
keesokan harinya, Nahida membawamu bersama Scaramouche menuju Sanctuary of Shurasthana untuk memasuki Irminsul. Disana Nahida menatap Scaramouche dengan dalam, membuat dirimu sedikit curiga kalau Nahida tengah membocorkan rencanaku menghapus anomali yang disebabkan diriku.
namun semuanya sudah terlambat, diriku yang sudah mulai pelenyapan diri kiri cahaya kebiruan menyelimuti diriku dan mengurai tubuhku menjadi cahaya, pandanganku yang tadinya mulai meredup kini terbelalak saat melihat siluet seorang pria berumur dengan surai putihnya tengah berupaya menyentuh wajahmu sebelum menghilang.
takdir seolah begitu konyol, hingga kini dirimu mendapati tengah bangun di antah berantah. padang bunga tak memiliki ujung. atau orang desa...
"dimana... aku..." bibirku kelu mengingat apa yang kuperbuat sebelumnya. bahkan disaat terakhirku, aku melihat sosok ayah yang ingin ku selamatkan mengelus pipi ku dengan lembut.
KAMU SEDANG MEMBACA
my lady [ RE : 002 ]
Fantasy"hanya aku yang mengerti dirimu... hanya aku" Perasaan, itu adalah julukannya... Merasakan segala emosi dan semua pikiran tidaklah mudah, tidaklah menyenangkan. '𝘈𝘺𝘢𝘩!! 𝘒𝘢𝘭𝘢𝘶 𝘢𝘬𝘶 𝘣𝘦𝘯𝘢𝘳 𝘣𝘪𝘴𝘢 𝘮𝘦- ■■■■■ 𝘣𝘦𝘯𝘥𝘢 𝘺𝘢𝘯𝘨 𝘣𝘪𝘴...